107
BAB VI PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah dari data primer yang didapatkan dengan observasi, pengukuran dan kuesioner. Observasi dilakukan
pada mahasiswa untuk mendapatkan data tingkat risiko ergonomi dengan menggunakan lembar kerja RULA. Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan
data antropometri mahasiswa dan untuk data status gizi. Kuesioner disebar kepada responden untuk mendapatkan data keluhan muskuloskeletal, jenis
kelamin, kebiasaan merokok dan kesegaran jasmani. Setiap penelitian tentunya terdapat keterbatasan-keterbatasan, penelitian ini juga memiliki keterbatasan-
keterbatasan seperti: 1. Observasi pada mahasiswa sulit dilakukan pada pengambilan gambar dari
segala arah, sehingga hanya didapatkan pada arah-arah tertentu yang memungkinkan saja.
2. Hasil penelitian untuk variabel keluhan muskuloskeletal bersifat subjektif, karena hanya diperoleh dari kuesioner nordic body map.
3. Adanya bias dalam pada variabel kebiasaan merokok. 4. Variabel kesegaran jasmani tidak diukur menggunakan metode indeks
kesegaran jasmani.
108
B. Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Muskuloskeletal
1. Keluhan Muskuloskeletal
Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan yang ringan
sampai keluhan yang sangat sakit. Hal ini dapat terjadi jika otot menerima beban status secara berulang dan dalam waktu yang lama, yang dapat
menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen atau tendon Tarwaka dan Sudiadjeng, 2004.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 107 mahasiswa FKIK UIN Jakarta tahun 2012 menunjukkan bahwa 78 72,9 mahasiswa merasakan
keluhan muskuloskeletal. Keluhan yang dirasakan oleh mahasiswa tersebut yaitu pegal, kesemutan, kaku dan panas. Berdasarkan kuesioner nordic body
map pada 21 bagian tubuh, keluhan yang paling banyak dirasakan oleh mahasiswa adalah pada bagian pantat dan punggung yaitu sebesar 56,07,
keluhan pada pinggang sebesar 51,40 dan keluhan pada leher yaitu sebesar 50,48.
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hazami 2010 bahwa pinggang merupakan keluhan pada pinggang
paling banyak dirasakan. Penelitian yang dilakukan oleh Zulfiqor 2010 menyebutkan bahwa keluhan tertinggi yang dirasakan oleh welder juga pada
bagian pinggang yaitu sebesar 60 dan keluhan pada leher yaitu sebesar 57. Penelitian yang dilakukan oleh Priyono 2007 pada siswa sekolah
dasar menyebutkan bahwa keluhan tertinggi adalah pada bagian leher