Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian
75 Z
1-
: Kekuatan uji 80 Berdasarkan perhitungan uji statistik diatas diperoleh jumlah sampel
minimal menurut variabel tingkat risiko ergonomi sebanyak 104 responden. Menurut Dahlan 2008 dalam penelitian yang dilakukan oleh Ningrum 2009
dan Widayani 2009, pemilihan jumlah sampel ditentukan oleh besarnya nilai P value, nilai OR dan nilai CI. Nilai P value dilihat dari tiap variabel karena
semakin kecil nilai P value menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. Nilai OR ini juga dilihat
dari tiap-tiap variabel yang diteliti, semakin tinggi nilai OR maka akan semakin memperlihatkan adanya hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen. Namun juga harus memperhatikan CI yang didapatkannya. Semakin sedikit rentang CI, maka akan semakin akurat nilai OR dalam penelitian tersebut.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil jumlah sampel menurut variabel tingkat risiko ergonomi, dengan melihat nilai P value, nilai OR dan rentang CI. Nilai P
value pada variabel tingkat risiko ergonomi P value =
0,027
lebih kecil dibandingan nilai P value pada kebiasaan merokok P value =
0,05
. Nilai OR pada variabel tingkat risiko ergonomi yaitu OR = 3,393 yang lebih besar
dibandingkan dengan variabel kebiasaan merokok OR = 3,167. Kedua hal menunjukkan hubungan pada tingkat risiko ergonomi lebih kuat dibandingkan
dengan variabel kebiasaan merokok. Selanjutnya rentang CI pada variabel tingkat risiko ergonomi CI =
1,114 – 10,331
tidak meny entuh angka ≤ 1 dan
rentang lebih pendek dibandingkan dengan rentang CI pada variabel kebiasaan
76 merokok CI =
0,945 – 14,232
. Sehingga diperoleh jumlah sampel minimal yang diambil dalam penelitian ini adalah 104 responden.
Teknik pengambilan sampel yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan cara proportional simple random sampling, yaitu pengambilan sampel dilakukan
dengan membagi populasi kedalam beberapa kelompok, dan pengambilan sampel pada setiap kelompok dilakukan dengan proporsi yang sama Budiarto, 2001.
Pembagian kelompok dalam penelitian ini yaitu dilihat dengan melihat perbedaan program studi yang diambil oleh mahasiswa, yaitu program studi kesehatan
masyarakat, pendidikan dokter, farmasi dan keperawatan. Kriteria ekslusi dalam penelitian ini yaitu responden yang sebelumnya
telah mengalami riwayat keluhan terkait muskuloskeletal dan mahasiswa yang sebelum proses perkuliahan di kelas telah mengalami keluhan muskuloskeletal.
Riwayat keluhan terkait muskuloskeletal yang dimaksud seperti fraktur retak atau patah tulang akibat trauma benturan, penyakit spinal stenosis,
degenerative disk, spondylosis, spondylollisthesis, dll.