Teori Motivasi Aldefer Alderfer’s ERG Theory

Artinya: dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang- orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.QS At-Taubah: 105 27                 Artinya: apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. QS Al-Jumuah: 10 28 Miftah Faridl berpendapat bahwa niat bisa diartikan dengan motif, karena pengertian niat ada dua pengertian yaitu getaran batin untuk menentukan jenis perbuatan ibadah seperti sholat subuh , tahiyatul masjid dan lain-lain. Niat yang kedua dalam arti tujuan adalah maksud dari sesuatu perbuatan motif. 29 Niat dalam pengertian motif mempunyai dua fungsi : 27 AL- Qur’an AL-Karim dan Terjemahannya, Departemen Agama RI 28 Ibid 29 Miftah Faridl, Pokok-Pokok Ajaran-Ajaran Islam, Jakarta : Pustaka,1980, h. 92 1. Menentukan nilai hukum wajib, sunat , makruh dan haram , yaitu untuk sesuatu amal yang tidak ditentukan secara tegas hukumnya dalam Al-Quran dan as-Sunah. 2. Menentukan kualitas pahala dari sesuatu perbuatan-perbuatan yang tertinggi ikhlas dan perbuatan terendah riya. Memurnikan niat karena Allah semata merupakan landasan amal yang ikhlas. Maksud niat disini adalah pendorong kehendak manusia untuk mewujudkan suatu tujuan yang dituntutnya. Maksud pendorong adalah penggerak kehendak manusia yang mengarah pada amal. Sedangkan tujuan pendorongnya banyak sekali dan sangat beragam. 30 Abdul Hamid Mursi 31 menerangkan motivasi dalam perspektif Islam sebagai berikut : 1. Motivasi fisiologis Allah telah memberikan ciri-ciri khusus pada setiap makhluk sesuai dengan fungsi-fungsinya. Diantara cirri-ciri khusus terpenting dalam tabiat penciptaan hewan dan manusia adalah motivasi fisiologis. Studi-studi fisiologis menjelaskan adanya kecenderungan alami dalam tubuh manusia unutk menjaga keseimbangan secara permanen. Bila keseimbangan itu lenyap maka timbul motivasi untuk melakukan aktivitas yang bertujuan mengembalikan keseimbangan tubuh seperti semula. 32 a. Motivasi Menjaga Diri 30 Yusuf Al Qardhawy, Niat dan Ikhlas Cet-Ke 13 Jakarta: Pustaka Al-Kaustar, 2005, h.17- 18 31 Abdul Hamid Mursi, SDM yang Produktif Jakarta:GIP,1997, h.107 32 ibid,h. 108