Ciri-ciri Relawan Relawan Kemanusiaan di Rumah Zakat

memberikan perubahan terhadap masyarakat cenderung menghargai kontribusi kerelawanannya sebagai hal yang penting. Sebaliknya, mereka yang frustasi karena tidak dapat memberikan kontribusi cenderung akan mengundurkan diri.

4. Pelatihan dan dukungan emosional

Dua hal ini adalah hal utama yang dicari relawan dari suatu organisasi. Relawan yang mengikuti pelatihan lebih berpeluang mendapatkan kepuasan dibandingkan mereka yang tidak. Selain itu, organisasi yang menawarkan program pelatihan jangka panjang yang variatif juga berpeluang memiliki jumlah relawan yang banyak, dapat meningkatkan kepuasan relawan dan komitmen mereka. Kemudian, dukungan emosional emotional support ini mencakupi lingkungan kondusif antara karyawan paid worker, pemimpin relawan dan para relawan. Relawan lebih suka bekerja dengan karyawan dan pemimpin yang mau berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah, bekerjasama membuat proyek, proaktif dalam mengajak relawan untuk berinisiatif dan beraktivitas. Sebaliknya, saat para karyawanpekerja profesional menolak partisipasi relawan, merasakan relawan sebagai ancaman terhadap profesi mereka atau bekerjasama dengan relawan berasaskan hierarki kekuasaan akan menyebabkan ketidakpuasan di kalangan relawan.

5. Kebersamaan kelompok

Membangun kebersamaan di antara relawan merupakan hal penting untuk mempertahankan kerelawanan mereka. Rasa kebersamaan ini akan membangun ikatan sesama relawan dan antara relawan dengan organisasi. Hasil penelitian membuktikan bahwa relawan cenderung mendapatkan kepuasan saat mereka dapat berinteraksi dengan relawan lainnya dan bersosialisasi dengan orang lain diluar tugas. Semisal melalui makan siang bersama, rekreasi dan kegiatan kebersamaan antara relawan dan karyawan. Sebagai tambahan, kebersamaan akan terjalin lebih kuat lagi bila organisasi mewajibkan para karyawannya mengingat dan mengenal para relawan, terutama bila bertemu di luar organisasi.

D. Tinjauan Mengenai Motivasi

1. Definisi dan Ciri-ciri Motif

Setiap Kegiatan yang dilakukan oleh seseorang tidak terlepas dari berbagai motif dan sikap, yang mendorong seseorang melakukan serangkaian perbuatan yang disebut kegiatan. 8 Menurut Kamus Besar Bahasa Indoesia Motif adalah alasan sebab seseorang melakukan sesuatu. 9 Sedangkan motivasi adalah usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. 10 Tanpa adanya motif, orang akan cenderung diam dan tidak melakukan sesuatu. Hal inilah yang menyebabkan mengapa motif perlu ditumbuhkan 8 Dr.Edy Sutrisno, M.SI, Manajeman Sumber Daya Manusia Jakarta: Kencana, 2009, h. 121 9 Hasan Alwi, dkk, Tim Redaksi ”Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Tiga” Jakata:Balai Pustaka 2007. h 756 10 Ibid agar dapat menjadi suatu pendorong orang melakukan sesuatu sesuai apa yang diharapkan oleh sebuah organisasi. Motif dapat tumbuh dari dalam, karena adanya kebutuhan dasar manusia yang bersifat universal, akan tetapi motif juga dapat dirangsang dari luar. Guilfords 1970 mengemukakan bahwa motives can be throught of as composed of two elements. The first is drive whitch is represented as an internal energizing process goading the organism to action. The second is the reward which is defined as the goal toward which the action is directed; reaching the goal terminates the action. 11 Jadi motif terdiri dari dua unsure. Pertama yaitu dorongan untuk berbuat, yang kedua ialah sasaran dan tujuan yang akan dicapai. Dua unsure dalam motif inilah yang membuat orang melakukan kegiatan dan juga sekaligus ingin mencapai apa yang dikehendaki melalui kegiatan yang dilakukannya tersebut. Adapun ciri-ciri motif individu adalah sebagai berikut: 12 a. Motif adalah majemuk Dalam suatu perbuatan tidak hanya mempunyai satu tujuan tetapi beberapa tujuan yang berlangsung bersama-sama. Misalkan seorang karyawan yang bekerja dengan giat, dalam hal ini tidak hanya karena ingin naik pangkat. 11 Dr.Edy Sutrisno, M.SI, Manajeman Sumber Daya Manusia Jakarta: Kencana, 2009, h. 121 12 Ibid, h. 122 b. Motif dapat berubah-ubah Motif bagi seseorang seringkali berubah-ubah. Hal ini disebabkan oleh keinginan manusia yang selalu berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya. Misalkan seorang karyawan pada suatu waktu menginginkan gaji yang tinggi namun di waktu lain menginginkan pimpinan yang baik. c. Motif berbeda-beda bagi individu Dua orang yang melakukan pekerjaan yang sama, tetapi ternyata terdapat perbedaan motif. Misalkan dua orang karyawan bekerja pada ruangan dan bidang yang sama, yang satu menginginkan teman kerja yang baik, sedangkan yang satu lagi menginginkan kondisi kerja yang menyenangkan. d. Beberapa motif tidak disadari oleh individu Banyak tingkah laku manusia yang tidak disadari oleh perilaku individunya. Sehingga seringkali dorongan yang timbul karena berhadapan dengan situasi yang kurang menguntungkan dan ditekan dibawah sadarnya. Dengan demikian, seringkali jika ada suatu dorongan yang kuat dari dalam menjadikan individu yang bersangkutan tidak dapat memahami motifnya sendiri.

2. Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata dasar Motif yang berarti alasan sebab seseorang melakukan sesuatu. 13 Motivasi adalah usaha-usaha yang dapat menyebabkan 13 Hasan Alwi, dkk, Tim Redaksi ”Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Tiga” Jakata:Balai Pustaka 2007. h 756 seseorang atau kelompok tertentu tergerak untuk melakukan sesuatu karena keinginan untuk mencapai tujuan yang dikehendakinyaatau mendapatkan kepuasan dengan perbuatannya. 14 Motivasi juga didefinisikan sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. 15 Edwin D Filippo mendefinisikan motivasi sebagai suatu keahlian dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara hasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai. Sedangkan menurut American Encyclopedia adalah kecenderungan suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan dalam diri seseorang yang membangkitkan topangan dan mengarahkan tindakannya. 16 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi: 17 1. Faktor Intern a. Keinginan untuk dapat hidup b. Keinginan untuk dapat memiliki c. Keinginan untuk dapat memperoleh penghargaan d. Keinginan untuk memperoleh pengakuan e. Keinginan untuk berkuasa 14 Sondang Siagian, Teori Motivasi dan Aplikasinya Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995, h. 35 15 Stephen P. Robbins, Timothy A. Judge, Perilaku Organisasi Jakarta: Salemba Empat, 2008, h. 222 16 Suhendra dan Murdiyah Hayati, Menajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006 h.91 17 Dr.Edy Sutrisno, M.SI, Manajeman Sumber Daya Manusia Jakarta: Kencana, 2009, h. 124-129 2. Faktor Ekstern a. Kondisi lingkungan kerja b. Kompensasi yang memadai c. Supervisi yang baik d. Adanya jaminan pekerjaan e. Status dan tanggung jawab f. Peraturan yang fleksibel 3. Teori-Teori Motivasi 3.1 Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow telah mengembangkan suatu konsep teori motivasi yang dikenal dengan hierarki kebutuhan hierarchy of needs. Menurut Maslow, nampaknya ada semacam hierarki yang mengatur dengan sendirinya kebutuhan- kebutuhan manusia ini. 18 18 Miftah Thoha, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada h. 221 Hierarki Kebutuhan dari Maslow Sumber: Paul Hersey dan Kenneth Blanchard, Management of Orgaizational Behavior, 1982, h. 27 Dari gambar dapat kita ketahui bahwa Maslow mengklasifikasikan kebutuhan ke dalam lima hierarki, yaitu: 1. Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yabg paling dasar, hal ini seperti makan, minum, perumahan, pakaian, yang harus dipenuhi oleh seseorang dalam upaya mempertahankan dirinya dari kelaparan, kehausan, kedinginan, kepanasan, dan sebagainya. 19 Jadi dengan begitu seseorang mempunyai dorongan untuk bekerja atau mencari penghasilan guna memenuhi kebutuhannya tersebut. 19 Dr.Edy Sutrisno, M.SI, Manajeman Sumber Daya Manusia Jakarta: Kencana, 2009, h. 132 Fisik Penghargaan Sosial Afiliasi Keamanan K e k u a t a n k e b u t u h a n Aktualisasi Diri r e n d a h t i n n g g i 2. Kebutuhan rasa aman Menurut maslow ketika kebutuhan fisik akan makan, sandang dan papan sudah terpenuhi maka akan naik kekebutuhan lain yaitu keamanan. Orang mulai memikirkan masalah keamanannya seperti memelihara anjing yang bisa menggonggong, memakai jasa keamanan, dan lainnya. Hal ini dilakukan guna menjaga dirinya, harta serta keluarganya. 3. Kebutuhan hubungan sosial Kebutuhan ini timbul karena seseorang ingin dapat bergaul dalam masyarakat, kebutuhan berafiliasi dengan sesamanya, kebutuhan mencari hubungan yang bermakna. Dalam hal ini orang berusaha mencari teman bergaul yang sederajat dengan kedudukan sosialnya. 20 Atau orang juga akan cenderung untuk mencari anggota suatu club atau organisasi, guna memenuhi kebutuhan pergaulan social dirinya. 4. Kebutuhan Pengakuan Kebutuhan ini muncul karena seseorang ingin memperoleh status atau cirri pandang akan keberadaan dirinya disuatu lingkungan. 5. Kebutuhan aktualisasi diri Kebutuhan ini ada karena orang ingin melakukan atau mengeksplorasi kemampuan yang ada pada dirinya. 20 Miftah Thoha, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada h. 223-224

3.2 Teori Motivasi Herzberg

Frederick Herzberg berusaha memperluas hasil karya Maslow dan mengembangkan suatu teori yang khusus bisa diterapkan kedalam motivasi kerja. 21 a. Faktor pemeliharaan Maintenance Factors Hygiene Factors Faktor pemeliharaan adalah factor-faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh ketentraman badaniyah, pemeliharaan ketentraman, dan kesehatan. b. Faktor Motivasi Motivation Factors Faktor motivasi merupakan factor pendorong seseorang untuk berprestasi yang bersumber dari dalam diri orang yang bersangkutan, factor motivator ini mencakup: 22  Kepuasan Kerja  Prestasi yang diraih  Peluang untuk maju  Pengakuan orang lain  Kemungkinan pengembangan karier, dan  Tanggung jawab 21 Ibid, h. 230 22 Ibid, h. 143

3.3 Teori Motivasi Aldefer Alderfer’s ERG Theory

Alderfer mengenalkan tiga kelompok inti dari kebutuhan- kebutuhan, yakni: kebutuhan akan keberadaan existence need, kebutuhan berhubungan relatedness need, dan kebutuhan untuk berkembang growth need. Teori ERG berasal dari kepanjangan Existence, Relatedness, dan Growth. 23 Kebutuhan akan keberadaan existence need meliputi kebutuhan psikologi rasa lapar, haus, tidur dan kebutuhan rasa aman. Sehingga teori ini merupakan kebutuhan seseorang untuk dapat dipenuhi dan terpeliharanya keberadaan yang bersangkutan sebagai manusia di tengah-tengah masyarakat atau perusahaan. Kebutuhan berhubungan relatedness need ini mencakup semua kebutuhan yang melibatkan hubungan seseorang dengan orang lain. Kebutuhan ini sebanding dengan kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, dan sebagai kebutuhan prestise dalam teori Maslow. 24 Kebutuhan untuk berkembang growth need ini merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan pengembangan potensi diri seseorang, seperti pertumbuhan kreativitas dan pribadi. Kebutuhan ini sebanding dengan kebutuhan harga diri dan perwujudan diri. 25 23 Miftah Thoha, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada h. 232 24 Dr.Edy Sutrisno, M.SI, Manajeman Sumber Daya Manusia Jakarta: Kencana, 2009, h. 148 25 Ibid

4. Motivasi Dalam Islam

Motif di dalam Islam disebut juga dengan niat. 26 Sebagaimana hadits Rasulullah ن ام ئ ما امنإ ا اب امعأا امنإ . ها إ ج ف س ها إ ج ناك نمف إ جا ام إ ج ف ا ح أ ما أ ا ص ا ن ج ناك نم ، س [ امامإ ا ن سح ا با ا ا ب ب نب غم ا نب م ا بإ نب عامسإ نب محم ها ع بأ ن ث حم ا ف صم ا ب ا حصأ ام ن ا ام ح حص ف باس ا شق ا م سم نب جاجح ا نب م سم ] Dari Amīr al-Mu’minīn, Abū Hafsh „Umar bin al-Khaththāb t, dia menjelaskan bahwa dia mendengar Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang akan dibalas sesuai dengan niatnya. Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena urusan dunia yang ingin digapainya atau karena seorang wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya sesuai dengan apa yang diniatkannya tersebut” HR. al- Bukhāriy dan Muslim Dalam Al- Qur’an juga terdapat ayat-ayat yang berhubungan dengan motivasi:                   26 Iman Aryadi, motivasi dalam islam http:ekisonline.comcomponentcontentarticle39- sumber-daya-manusia185-motivasi-dalam-islam.html , data diakses pada 1 September 2011 Artinya: dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang- orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.QS At-Taubah: 105 27                 Artinya: apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. QS Al-Jumuah: 10 28 Miftah Faridl berpendapat bahwa niat bisa diartikan dengan motif, karena pengertian niat ada dua pengertian yaitu getaran batin untuk menentukan jenis perbuatan ibadah seperti sholat subuh , tahiyatul masjid dan lain-lain. Niat yang kedua dalam arti tujuan adalah maksud dari sesuatu perbuatan motif. 29 Niat dalam pengertian motif mempunyai dua fungsi : 27 AL- Qur’an AL-Karim dan Terjemahannya, Departemen Agama RI 28 Ibid 29 Miftah Faridl, Pokok-Pokok Ajaran-Ajaran Islam, Jakarta : Pustaka,1980, h. 92 1. Menentukan nilai hukum wajib, sunat , makruh dan haram , yaitu untuk sesuatu amal yang tidak ditentukan secara tegas hukumnya dalam Al-Quran dan as-Sunah. 2. Menentukan kualitas pahala dari sesuatu perbuatan-perbuatan yang tertinggi ikhlas dan perbuatan terendah riya. Memurnikan niat karena Allah semata merupakan landasan amal yang ikhlas. Maksud niat disini adalah pendorong kehendak manusia untuk mewujudkan suatu tujuan yang dituntutnya. Maksud pendorong adalah penggerak kehendak manusia yang mengarah pada amal. Sedangkan tujuan pendorongnya banyak sekali dan sangat beragam. 30 Abdul Hamid Mursi 31 menerangkan motivasi dalam perspektif Islam sebagai berikut : 1. Motivasi fisiologis Allah telah memberikan ciri-ciri khusus pada setiap makhluk sesuai dengan fungsi-fungsinya. Diantara cirri-ciri khusus terpenting dalam tabiat penciptaan hewan dan manusia adalah motivasi fisiologis. Studi-studi fisiologis menjelaskan adanya kecenderungan alami dalam tubuh manusia unutk menjaga keseimbangan secara permanen. Bila keseimbangan itu lenyap maka timbul motivasi untuk melakukan aktivitas yang bertujuan mengembalikan keseimbangan tubuh seperti semula. 32 a. Motivasi Menjaga Diri 30 Yusuf Al Qardhawy, Niat dan Ikhlas Cet-Ke 13 Jakarta: Pustaka Al-Kaustar, 2005, h.17- 18 31 Abdul Hamid Mursi, SDM yang Produktif Jakarta:GIP,1997, h.107 32 ibid,h. 108 Allah SWT menyebutkan pada sebagian ayat Al-Quran tentang motivasi- motivasi fisiologis terpenting yang berfungsi menjaga individu dan kelangsungan hidupnya. MIsalnya lapar, dahaga, bernapas dan rasa sakit. Secara tersirat dalam Surat Thaha ayat 117-121 tiga motivasi terpenting untuk menjaga diri dari lapar, haus, terik matahari, cinta kelangsungan hidup, ingin berkuasa. 33 Sebagian ayat al- Qur’an menunjukkan pentingnya motivasi memenuhi kebutuhan perut dan perasaan takut dalam kehidupan. b. Motivasi Menjaga Kelangsungan Jenis Allah menciptakan motivasi-motivasi dasar yang merangsang manusia untuk menjaga diri yang mendorongnya menjalankan dua hal terpenting yakni motivasi seksual dan rasa keibuan. 34 Motivasi seksual merupakan dasar pembentukan keluarga dan dalam penciptaan kaum wanita Allah menganugerahi motivasi dasar untuk melakukan misi penting yaitu melahirkan anak-anak. Al-Quran mengambarkan betapa beratnya seorang ibu mengandung dan merawat anaknya. 2. Motivasi Psikologis atau Sosial

a. Motivasi Kepemilikan

Motivasi memiliki merupakan motivasi psikologis yang dipelajari manusia di tengah pertumbuhan sosialnya, di dalam fase pertumbuhan, berkembang kecenderungan individu untuk memiliki, berusaha mengakumulasi harta yang dapat memenuhi kebutuhan dan jaminan keamanan hingga masa yang akan datang. 33 Abdul Hamid Mursi, SDM yang Produktif: Pendekatan Al-Quran Jakarta:GIP, 1997,h.109. 34 ibid,h. 111 Harta mempunyai peranan dalam memenuhi kebutuhan manusia. Urutan pemuasan kebutuhan tersebut sebagai berikut : 1 Kebutuhan pangan dan papan 2 Kebutuhan kesehatan dan pendidikan 3 Kebutuhan bagi kelengkapan hidup 4 Kebutuhan posisi, status dan pengaruh sosial Mengenai motivasi kekuasaan, al-Quran menengarai yang artinya : ”dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan pada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik syurga. 35

b. Motivasi Berkompetensi

Berkompetensi berlomba-lomba merupakan dorongan psikologis yang diperoleh dengan mempelajari lingkungan dan kultur yang tumbuh di dalamnya. Manusia biasa berkompetensi dalam ekonomi, keilmuan, kebudayaan, sosial dan sebagainya. Al-Quran menganjurkan manusia agar berkompetensi dalam ketakwaan, amal shaleh, berpegang pada prinsip-prinsip kemanusiaan, dan mengikuti manhaj Ilahi dalam hubungan dengan sang pencipta dan sesama manusia sehingga memperoleh ampunan dan keridhan Allah SWT. 35 Q.S Ali Imran 3: 14

c. Motivasi Kerja

Motivasi kerja dimiliki oleh setiap manusia, tetapi ada sebagian orang yang lebih giat bekerja daripada yang lain. Kebanyakan orang mau bekerja lebih keras jika tidak menemui hambatan merealisasikan apa yang diharapkan. Selama dorongan kerja itu kuat, semakin besar peluang individu untuk lebih konsisten pada tujuan kerja. Ada juga yang menyukai dorongan kerja tanpa mengharapkan imbalan, sebab ia menemukan kesenangan dan kebahagiaan dalam perolehan kondisi yang dihadapi dan dalam mengatasi situasi yang sulit. 36 Dalam perspektif Islam, aktivitas perekonomian harus disertai komitmen untuk mematuhi petunjuk Tuhan yang digariskan Al-Quran dan dijabarkan as-Sunnah.Islam telah menetapkan pekerjaan bagi seorang muslim sebagai hak sekaligus kewajiban. Islam menganjurkan bekerja dan memerintahkan agar pekerjaan dilakukan dengan sebaik-baiknya. Prinsip pertama ynng ditegakkan Islam dalam mengatur masyarakat ialah agar setiap orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan diri dan orang-orang yang menjadi tanggungannya. 37 Konsep motivasi spiritual menurut Umar Chapra sejiwa dengan apa yang dikemukakan Weber bahwa dunia Barat berkembang tidak didorong oleh nilai konsumtif melainkan oleh motivasi dari nilai kreatif yang disebut etos karya. Karena Max Weber seorang protestan, maka etos karya itu disebut etos Protestan, itulah etos 36 Abdul Hamid Mursi, SDM yang Produktif: Pendekatan Al-Quran Jakarta:GIP, 1997,,h.116 37 Ibid, h.123 agama. 38 Umat Kristen juga mempunyai pandangan bahwa pembangunan perlu memiliki apa yang disebut “transcendent persfektive” artinya faktor tindakan Allah dibaca Alah dalam pembangunan atau sejarah manusia jangan dilupakan. 39 Masih banyak ayat Quran yang memotivasi manusia untuk menekuni pekerjaan sehingga hidupnya menjadi tenang dan aman, maka dari itu pula manusia mampu bersikap positif, serius, tekun dalam bekerja serta merasa yakin terhadap janji sang pemberi Rezeki.

E. Relawan Kemanusiaan di Rumah Zakat

Relawan bukan merupakan karyawan, dia adalah supporting system suatu lembaga. Dia tidak memiliki penghasilan atau gaji tetap dari pegawai akan tetapi hanya memperoleh fee atau upah. Begitu pula yang terjadi dengan relawan Rumah Zakat, relawan adalah orang yang dengan sukarela membantu program- program pemberdayaan yang diselenggarakan oleh Rumah Zakat. Jadi jika kita berfikiran “mengunakan” relawan dapat lebih “hemat” dari sisi pembiayaan program maka jawabannya belum tentu benar. Memang relawan tidak digaji, hanya mendapatkan pengganti uang transport atau uang makan, tetapi jika kita cermati maka biaya untuk “me-maintanance” relawan sebenarnya 38 Nataatmadja, Intelegensia Spiritual Jakarta:Perenial Press, 2001, h. 190 39 Djaka Sutapa, Agama dan Pembangunan, Pandangan Kristen dalam Moralitas Pembangunan Persfektif dalam Agama-agama dalam pembangunan, Cet-I Yogyakarta : Pustaka Pelajar,1994 , h.49 sepadan dengan biaya yang kita alokasikan untuk gaji “full time outreach worker ”. 40 Kenapa demikian ?, karena k arakter Relawan yang bersifat “ kerelaan” membuat managemen tidak bisa “memaksakan” relawan untuk meluangkan seluruh waktu, pikiran dan tenaganya untuk lembaga akhirnya Managemen harus memberikan reward yang dibutuhkan oleh relawan seperti capacity building, pengembangan diri dan memberikan ruang yang longgar untuk relawan agar bisa mengaktualisasikan dirinya di lembaga. Tingkat turn over yang tinggi juga menuntut biaya tambahan untuk proses rekruitmen dan training bagi relawan. Belum lagi dilihat dari sisi waktu program yang bertambah panjang karena proses hand over dari relawan lama ke relawan baru yang akan memunculkan extension cost. 41 Relawan dipilih sebagai ujung tombak program dikarenakan relawan memiliki keunggulan yang khas dibanding dengan full time outreach worker , yaitu :idealisme, asupan semangat baru, ide – ide baru dan usia relawan yang rata-rata masih muda. Hal ini sesuai dengan sasaran kelompok pendampingan. Namun tentu saja tidak seluruh program Community Development cocok menggunakan relawan. Hal ini tergantung dari karakter program dan karakter organisasi. 42 40 Handaru Suryo Putro, RELAWAN : UJUNG TOMBAK PROGRAM, http:handaru.wordpress.com20080107relawan-ujung-tombak-program , data diakses pada 20 Mei 2011 41 ibid 42 ibid Peran Relawan dalam pemberdayaan ekonomi umat khususnya di Rumah Zakat, sudah cukup banyak. Diantaranya mereka memberikan pelatihan, penyuluhan, dan penyaluran bantuan. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pemberdayaan masyarakat. Baik itu dibidang Pendidikan, kesehatan, maupun kemandirian. Menurut Branch Manager Rumah Zakat Depok, Bapak Empud Mahfuz, Relawan disini lebih kearah ’aamil, dimana ada 2 dua tugas utama yaitu: 1. Mendata kebutuhan mustahiq dan prospek kedepan 2. Menyeleksi dan Mewawancara yaitu ditanya apakah mereka siap atau tidak ketika diberikan bantuan, dan siap melaporkan atau tidak Prinsip kerja Relawan Rumah Zakat itu ada 2dua yaitu Top Down yaitu mendapat perintah atau tugas dari Pusat atau Cabang dan Bottom Up yaitu relawan berinisiatif sendiri mengadakan suatu kegiatan yang diusulkan ke Cabang atau Pusat Rumah Zakat. Dengan sitem tersebut sehingga Relawan dapat berkembang dalam membuat inisiatif program yang dapat memberdayakan masyarakat. 48

BAB IV Model Pemberdayaan Ekonomi Rumah Zakat

A. Kerangka Konsep Rumah Zakat

Sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional, Rumah Zakat Indonesia mengusung gerakan Merangkai Senyum Indonesia. Program ini sebagai upaya membantu bangsa lebih senyum melalui rangkaian pemberdayaan. 1 Program utama yang dikembangkan pada tahun ini adalah, Senyum zakat. Program ini menyediakan berbagai layanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu tang tidak dapat mengakses kesehatan gratis. Sedangkan Program Senyum Juara, mengantarkan anak bangsa mendapatkan masa depan yang lebih baik dengan program SD Juara, SMP Juara, Beasiswa ceria SD-SMP, Beasiswa Mahasiswa, Lab Juara, Mobil Juara, Gizi sang Juara dan kemah juara. Senyum mandiri, pemberdayaan kelompok usaha kecil mandiri KUKMI, empowering center, sarana usaha mandiri, water well, pelatihan skill dan pemberdayaan potensi lokal dan sentra pembibitan domba dan sapi gaduh. 2 Rumah Zakat dalam program penyalurannya membagi menjadi 3 tiga program utama yaitu:

1. Senyum Juara

2. Senyum Sehat

3. Senyum Mandiri

1 RUMAH ZAKAT, MERANGKAI SENYUM INDONESIA, http:www.rumahzakat.orgdetail.php?id=7918kd=B data diakses pada tanggal 03 Mei 2011 2 ibid

1. Senyum Juara

3 Ialah program yang dikhususkan pada pembinaan dibidang pendidikan. Hingga saat ini Rumah Zakat telah merealisasikan beberapa program unggulannya. Program unggulannya antara lain:

a. Beasiswa Ceria SD-SMA

Program beasiswa serta pembinaan berkala sebanyak 2 dua kali per bulan, untuk pelajar usia SD-SMA. Penerima beasiswa adalah siswa dari keluarga kurang mampu danatau berprestasi. Periode komitmen donasi minimal selama 1 tahun. Sampai saat ini Rumah Zakat Depok telah memiliki 223 anak binaan. 4

b. Beasiswa Mahasiswa

Program beasiswa serta pembinaan berkala sebanyak 2 dua kali per bulan, untuk mahasiswa. Penerima beasiswa adalah mahasiswa kurang mampu danatau berprestasi, serta bersedia menjadi mentor anak asuh selama mengikuti program. Periode komitmen donasi minimal selama 1 tahun. Alhamdulillah sampai saat ini Rumah Zakat telah menyalurkan beasiswa mahasiswa untuk 1 orang. 5 3 Ibid 4 Wawancara dengan Bapak Yan MRO Member Relationship Officer Rumah Zakat pada 6 Mei 2011 5 Ibid

c. Beasiswa Juara bagi siswa SD dan SMP Juara

Program beasiswa bagi siswa SD danatau SMP Juara, sekolah gratis berkualitas binaan Rumah Zakat. Untuk saat ini di depok belum ada yang mendapat dan mengikuti program ini. 6

d. Kemah Juara

Ajang kreasi dan rekreasi dilengkapi dengan kompetisi, olah raga dan seni, yang ditujukan untuk mengasah setiap potensi yang dimiliki oleh anak juara binaan Rumah Zakat. Kegiatan ini akan diadakan secara serempak di seluruh Regional Rumah Zakat. Alhamdulillah di depok pada tahun 2010 kemarin Rumah Zakat telah mengirim 48 siswa binaannya untuk mengikuti program tersebut. 7

e. SD Juara

Program pendidikan sekolah dasar, untuk memberikan pendidikan gratis dan berkualitas bagi masyarakat yang membutuhkan. Penerapan konsep multiple intelligences memungkinkan para siswa untuk menggali beragam potensi sehingga menjadi insan mandiri dengan mental juara, yang menjadi pondasi mendasar long life motivation. Disertai pula dengan program Gizi Sang Juara dan program Pusat Pengembangan Potensi Anak P3A untuk siswa. Alhamdulillah di Rumah Zakat Depok untuk progam Pusat Pengembangan Potensi Anak P3A telah melatih 4 orang anak untuk kelas musik dalam hal ini biola. 8 6 Ibid 7 Ibid 8 Ibid