memberikan perubahan terhadap masyarakat cenderung menghargai kontribusi kerelawanannya sebagai hal yang penting. Sebaliknya, mereka yang frustasi
karena tidak dapat memberikan kontribusi cenderung akan mengundurkan diri.
4. Pelatihan dan dukungan emosional
Dua hal ini adalah hal utama yang dicari relawan dari suatu organisasi. Relawan yang mengikuti pelatihan lebih berpeluang mendapatkan kepuasan
dibandingkan mereka yang tidak. Selain itu, organisasi yang menawarkan program pelatihan jangka panjang yang variatif juga berpeluang memiliki jumlah
relawan yang banyak, dapat meningkatkan kepuasan relawan dan komitmen mereka. Kemudian, dukungan emosional emotional support ini mencakupi
lingkungan kondusif antara karyawan paid worker, pemimpin relawan dan para relawan. Relawan lebih suka bekerja dengan karyawan dan pemimpin yang mau
berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah, bekerjasama membuat proyek, proaktif dalam mengajak relawan untuk berinisiatif dan beraktivitas. Sebaliknya,
saat para karyawanpekerja profesional menolak partisipasi relawan, merasakan relawan sebagai ancaman terhadap profesi mereka atau bekerjasama dengan
relawan berasaskan hierarki kekuasaan akan menyebabkan ketidakpuasan di kalangan relawan.
5. Kebersamaan kelompok
Membangun kebersamaan di antara relawan merupakan hal penting untuk mempertahankan kerelawanan mereka. Rasa kebersamaan ini akan membangun
ikatan sesama relawan dan antara relawan dengan organisasi. Hasil penelitian membuktikan bahwa relawan cenderung mendapatkan kepuasan saat mereka
dapat berinteraksi dengan relawan lainnya dan bersosialisasi dengan orang lain diluar tugas. Semisal melalui makan siang bersama, rekreasi dan kegiatan
kebersamaan antara relawan dan karyawan. Sebagai tambahan, kebersamaan akan terjalin lebih kuat lagi bila organisasi mewajibkan para karyawannya mengingat
dan mengenal para relawan, terutama bila bertemu di luar organisasi.
D. Tinjauan Mengenai Motivasi
1. Definisi dan Ciri-ciri Motif
Setiap Kegiatan yang dilakukan oleh seseorang tidak terlepas dari berbagai motif dan sikap, yang mendorong seseorang melakukan serangkaian perbuatan yang disebut
kegiatan.
8
Menurut Kamus Besar Bahasa Indoesia Motif adalah alasan sebab seseorang melakukan sesuatu.
9
Sedangkan motivasi adalah usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu
karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.
10
Tanpa adanya motif, orang akan cenderung diam dan tidak melakukan sesuatu. Hal inilah yang menyebabkan mengapa motif perlu ditumbuhkan
8
Dr.Edy Sutrisno, M.SI, Manajeman Sumber Daya Manusia Jakarta: Kencana, 2009, h. 121
9
Hasan Alwi, dkk, Tim Redaksi ”Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Tiga” Jakata:Balai Pustaka 2007. h 756
10
Ibid
agar dapat menjadi suatu pendorong orang melakukan sesuatu sesuai apa yang diharapkan oleh sebuah organisasi.
Motif dapat tumbuh dari dalam, karena adanya kebutuhan dasar manusia yang bersifat universal, akan tetapi motif juga dapat dirangsang dari luar. Guilfords 1970
mengemukakan bahwa motives can be throught of as composed of two elements. The first is drive whitch is represented as an internal energizing process goading the
organism to action. The second is the reward which is defined as the goal toward which the action is directed; reaching the goal terminates the action.
11
Jadi motif terdiri dari dua unsure. Pertama yaitu dorongan untuk berbuat, yang kedua ialah
sasaran dan tujuan yang akan dicapai. Dua unsure dalam motif inilah yang membuat orang melakukan kegiatan dan juga sekaligus ingin mencapai apa yang dikehendaki
melalui kegiatan yang dilakukannya tersebut. Adapun ciri-ciri motif individu adalah sebagai berikut:
12
a. Motif adalah majemuk Dalam suatu perbuatan tidak hanya mempunyai satu tujuan tetapi beberapa
tujuan yang berlangsung bersama-sama. Misalkan seorang karyawan yang bekerja dengan giat, dalam hal ini tidak hanya karena ingin naik pangkat.
11
Dr.Edy Sutrisno, M.SI, Manajeman Sumber Daya Manusia Jakarta: Kencana, 2009, h. 121
12
Ibid, h. 122
b. Motif dapat berubah-ubah Motif bagi seseorang seringkali berubah-ubah. Hal ini disebabkan oleh
keinginan manusia yang selalu berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya. Misalkan seorang karyawan pada suatu waktu menginginkan gaji
yang tinggi namun di waktu lain menginginkan pimpinan yang baik. c. Motif berbeda-beda bagi individu
Dua orang yang melakukan pekerjaan yang sama, tetapi ternyata terdapat perbedaan motif. Misalkan dua orang karyawan bekerja pada ruangan dan bidang
yang sama, yang satu menginginkan teman kerja yang baik, sedangkan yang satu lagi menginginkan kondisi kerja yang menyenangkan.
d. Beberapa motif tidak disadari oleh individu Banyak tingkah laku manusia yang tidak disadari oleh perilaku individunya.
Sehingga seringkali dorongan yang timbul karena berhadapan dengan situasi yang kurang menguntungkan dan ditekan dibawah sadarnya. Dengan demikian,
seringkali jika ada suatu dorongan yang kuat dari dalam menjadikan individu yang bersangkutan tidak dapat memahami motifnya sendiri.
2. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata dasar Motif yang berarti alasan sebab seseorang melakukan sesuatu.
13
Motivasi adalah usaha-usaha yang dapat menyebabkan
13
Hasan Alwi, dkk, Tim Redaksi ”Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Tiga” Jakata:Balai Pustaka 2007. h 756
seseorang atau kelompok tertentu tergerak untuk melakukan sesuatu karena keinginan untuk mencapai tujuan yang dikehendakinyaatau mendapatkan kepuasan dengan
perbuatannya.
14
Motivasi juga didefinisikan sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.
15
Edwin D Filippo mendefinisikan motivasi sebagai suatu keahlian dalam mengarahkan pegawai dan
organisasi agar mau bekerja secara hasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai. Sedangkan menurut American Encyclopedia adalah
kecenderungan suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan dalam diri seseorang yang membangkitkan topangan dan mengarahkan tindakannya.
16
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi:
17
1. Faktor Intern
a. Keinginan untuk dapat hidup
b. Keinginan untuk dapat memiliki
c. Keinginan untuk dapat memperoleh penghargaan
d. Keinginan untuk memperoleh pengakuan
e. Keinginan untuk berkuasa
14
Sondang Siagian, Teori Motivasi dan Aplikasinya Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995, h. 35
15
Stephen P. Robbins, Timothy A. Judge, Perilaku Organisasi Jakarta: Salemba Empat, 2008, h. 222
16
Suhendra dan Murdiyah Hayati, Menajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006 h.91
17
Dr.Edy Sutrisno, M.SI, Manajeman Sumber Daya Manusia Jakarta: Kencana, 2009, h. 124-129
2. Faktor Ekstern
a. Kondisi lingkungan kerja
b. Kompensasi yang memadai
c. Supervisi yang baik
d. Adanya jaminan pekerjaan
e. Status dan tanggung jawab
f. Peraturan yang fleksibel
3. Teori-Teori Motivasi 3.1 Hierarki Kebutuhan
Abraham Maslow telah mengembangkan suatu konsep teori motivasi yang dikenal dengan hierarki kebutuhan hierarchy of needs. Menurut Maslow,
nampaknya ada semacam hierarki yang mengatur dengan sendirinya kebutuhan- kebutuhan manusia ini.
18
18
Miftah Thoha, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada h. 221
Hierarki Kebutuhan dari Maslow Sumber: Paul Hersey dan Kenneth Blanchard, Management of Orgaizational
Behavior, 1982, h. 27 Dari gambar dapat kita ketahui bahwa Maslow mengklasifikasikan kebutuhan ke
dalam lima hierarki, yaitu: 1.
Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yabg paling dasar, hal ini seperti makan,
minum, perumahan, pakaian, yang harus dipenuhi oleh seseorang dalam upaya mempertahankan dirinya dari kelaparan, kehausan, kedinginan, kepanasan, dan
sebagainya.
19
Jadi dengan begitu seseorang mempunyai dorongan untuk bekerja atau mencari penghasilan guna memenuhi kebutuhannya tersebut.
19
Dr.Edy Sutrisno, M.SI, Manajeman Sumber Daya Manusia Jakarta: Kencana, 2009, h. 132
Fisik
Penghargaan Sosial
Afiliasi Keamanan
K e
k u
a t
a n
k e
b u
t u
h a
n
Aktualisasi Diri
r e
n d
a h
t i
n n
g g
i
2. Kebutuhan rasa aman
Menurut maslow ketika kebutuhan fisik akan makan, sandang dan papan sudah terpenuhi maka akan naik kekebutuhan lain yaitu keamanan. Orang mulai
memikirkan masalah keamanannya seperti memelihara anjing yang bisa menggonggong, memakai jasa keamanan, dan lainnya. Hal ini dilakukan guna
menjaga dirinya, harta serta keluarganya. 3.
Kebutuhan hubungan sosial Kebutuhan ini timbul karena seseorang ingin dapat bergaul dalam masyarakat,
kebutuhan berafiliasi dengan sesamanya, kebutuhan mencari hubungan yang bermakna. Dalam hal ini orang berusaha mencari teman bergaul yang sederajat
dengan kedudukan sosialnya.
20
Atau orang juga akan cenderung untuk mencari anggota suatu club atau organisasi, guna memenuhi kebutuhan pergaulan social
dirinya. 4.
Kebutuhan Pengakuan Kebutuhan ini muncul karena seseorang ingin memperoleh status atau cirri
pandang akan keberadaan dirinya disuatu lingkungan. 5.
Kebutuhan aktualisasi diri Kebutuhan ini ada karena orang ingin melakukan atau mengeksplorasi
kemampuan yang ada pada dirinya.
20
Miftah Thoha, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada h. 223-224
3.2 Teori Motivasi Herzberg
Frederick Herzberg berusaha memperluas hasil karya Maslow dan mengembangkan suatu teori yang khusus bisa diterapkan kedalam motivasi
kerja.
21
a. Faktor pemeliharaan Maintenance Factors Hygiene Factors
Faktor pemeliharaan adalah factor-faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh
ketentraman badaniyah, pemeliharaan ketentraman, dan kesehatan. b.
Faktor Motivasi Motivation Factors Faktor motivasi merupakan factor pendorong seseorang untuk
berprestasi yang bersumber dari dalam diri orang yang bersangkutan, factor motivator ini mencakup:
22
Kepuasan Kerja
Prestasi yang diraih
Peluang untuk maju
Pengakuan orang lain
Kemungkinan pengembangan karier, dan
Tanggung jawab
21
Ibid, h. 230
22
Ibid, h. 143
3.3 Teori Motivasi Aldefer Alderfer’s ERG Theory
Alderfer mengenalkan tiga kelompok inti dari kebutuhan- kebutuhan, yakni: kebutuhan akan keberadaan existence need, kebutuhan berhubungan
relatedness need, dan kebutuhan untuk berkembang growth need. Teori ERG berasal dari kepanjangan Existence, Relatedness, dan Growth.
23
Kebutuhan akan keberadaan existence need meliputi kebutuhan psikologi rasa lapar, haus, tidur dan kebutuhan rasa aman. Sehingga teori ini
merupakan kebutuhan seseorang untuk dapat dipenuhi dan terpeliharanya keberadaan yang bersangkutan sebagai manusia di tengah-tengah masyarakat
atau perusahaan. Kebutuhan berhubungan relatedness need ini mencakup semua
kebutuhan yang melibatkan hubungan seseorang dengan orang lain. Kebutuhan ini sebanding dengan kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, dan
sebagai kebutuhan prestise dalam teori Maslow.
24
Kebutuhan untuk berkembang growth need ini merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan pengembangan potensi diri seseorang, seperti
pertumbuhan kreativitas dan pribadi. Kebutuhan ini sebanding dengan kebutuhan harga diri dan perwujudan diri.
25
23
Miftah Thoha, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada h. 232
24
Dr.Edy Sutrisno, M.SI, Manajeman Sumber Daya Manusia Jakarta: Kencana, 2009, h. 148
25
Ibid
4. Motivasi Dalam Islam
Motif di dalam Islam disebut juga dengan niat.
26
Sebagaimana hadits Rasulullah ن ام ئ ما امنإ ا اب امعأا امنإ
. ها إ ج ف س ها إ ج ناك نمف
إ جا ام إ ج ف ا ح أ ما أ ا ص ا ن ج ناك نم ، س [
امامإ ا ن سح ا با ا ا ب
ب نب غم ا نب م ا بإ نب عامسإ نب محم ها ع بأ ن ث حم ا ف صم ا ب ا حصأ ام ن ا ام ح حص ف
باس ا شق ا م سم نب جاجح ا نب م سم
] Dari Amīr al-Mu’minīn, Abū Hafsh „Umar bin al-Khaththāb t, dia menjelaskan
bahwa dia mendengar Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya setiap amal perbuatan
tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang akan dibalas sesuai dengan niatnya. Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka
hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena urusan dunia yang ingin digapainya atau karena seorang wanita yang ingin
dinikahinya, maka hijrahnya sesuai dengan apa yang diniatkannya tersebut” HR. al-
Bukhāriy dan Muslim
Dalam Al- Qur’an juga terdapat ayat-ayat yang berhubungan dengan motivasi:
26
Iman Aryadi, motivasi dalam islam http:ekisonline.comcomponentcontentarticle39-
sumber-daya-manusia185-motivasi-dalam-islam.html , data diakses pada 1 September 2011
Artinya: dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang- orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada
Allah yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.QS At-Taubah: 105
27
Artinya: apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. QS
Al-Jumuah: 10
28
Miftah Faridl berpendapat bahwa niat bisa diartikan dengan motif, karena pengertian niat ada dua pengertian yaitu getaran batin untuk menentukan jenis
perbuatan ibadah seperti sholat subuh , tahiyatul masjid dan lain-lain. Niat yang kedua dalam arti tujuan adalah maksud dari sesuatu perbuatan motif.
29
Niat dalam pengertian motif mempunyai dua fungsi :
27
AL- Qur’an AL-Karim dan Terjemahannya, Departemen Agama RI
28
Ibid
29
Miftah Faridl, Pokok-Pokok Ajaran-Ajaran Islam, Jakarta : Pustaka,1980, h. 92
1. Menentukan nilai hukum wajib, sunat , makruh dan haram , yaitu untuk sesuatu amal yang tidak ditentukan secara tegas hukumnya dalam Al-Quran dan as-Sunah.
2. Menentukan kualitas pahala dari sesuatu perbuatan-perbuatan yang tertinggi ikhlas dan perbuatan terendah riya.
Memurnikan niat karena Allah semata merupakan landasan amal yang ikhlas. Maksud niat disini adalah pendorong kehendak manusia untuk mewujudkan suatu
tujuan yang dituntutnya. Maksud pendorong adalah penggerak kehendak manusia yang mengarah pada amal. Sedangkan tujuan pendorongnya banyak sekali dan sangat
beragam.
30
Abdul Hamid Mursi
31
menerangkan motivasi dalam perspektif Islam sebagai berikut : 1. Motivasi fisiologis
Allah telah memberikan ciri-ciri khusus pada setiap makhluk sesuai dengan fungsi-fungsinya. Diantara cirri-ciri khusus terpenting dalam tabiat penciptaan hewan
dan manusia adalah motivasi fisiologis. Studi-studi fisiologis menjelaskan adanya kecenderungan alami dalam tubuh manusia unutk menjaga keseimbangan secara
permanen. Bila keseimbangan itu lenyap maka timbul motivasi untuk melakukan aktivitas yang bertujuan mengembalikan keseimbangan tubuh seperti semula.
32
a. Motivasi Menjaga Diri
30
Yusuf Al Qardhawy, Niat dan Ikhlas Cet-Ke 13 Jakarta: Pustaka Al-Kaustar, 2005, h.17- 18
31
Abdul Hamid Mursi, SDM yang Produktif Jakarta:GIP,1997, h.107
32
ibid,h. 108
Allah SWT menyebutkan pada sebagian ayat Al-Quran tentang motivasi- motivasi fisiologis terpenting yang berfungsi menjaga individu dan kelangsungan
hidupnya. MIsalnya lapar, dahaga, bernapas dan rasa sakit. Secara tersirat dalam Surat Thaha ayat 117-121 tiga motivasi terpenting untuk menjaga diri dari lapar,
haus, terik matahari, cinta kelangsungan hidup, ingin berkuasa.
33
Sebagian ayat al- Qur’an menunjukkan pentingnya motivasi memenuhi kebutuhan perut dan perasaan
takut dalam kehidupan. b. Motivasi Menjaga Kelangsungan Jenis
Allah menciptakan motivasi-motivasi dasar yang merangsang manusia untuk menjaga diri yang mendorongnya menjalankan dua hal terpenting yakni motivasi
seksual dan rasa keibuan.
34
Motivasi seksual merupakan dasar pembentukan keluarga dan dalam penciptaan kaum wanita Allah menganugerahi motivasi dasar untuk
melakukan misi penting yaitu melahirkan anak-anak. Al-Quran mengambarkan betapa beratnya seorang ibu mengandung dan merawat anaknya.
2. Motivasi Psikologis atau Sosial
a. Motivasi Kepemilikan
Motivasi memiliki merupakan motivasi psikologis yang dipelajari manusia di tengah pertumbuhan sosialnya, di dalam fase pertumbuhan, berkembang
kecenderungan individu untuk memiliki, berusaha mengakumulasi harta yang dapat memenuhi kebutuhan dan jaminan keamanan hingga masa yang akan datang.
33
Abdul Hamid Mursi, SDM yang Produktif: Pendekatan Al-Quran Jakarta:GIP, 1997,h.109.
34
ibid,h. 111
Harta mempunyai peranan dalam memenuhi kebutuhan manusia. Urutan pemuasan kebutuhan tersebut sebagai berikut :
1 Kebutuhan pangan dan papan 2 Kebutuhan kesehatan dan pendidikan
3 Kebutuhan bagi kelengkapan hidup 4 Kebutuhan posisi, status dan pengaruh sosial
Mengenai motivasi kekuasaan, al-Quran menengarai yang artinya : ”dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan pada apa-apa yang diingini,
yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik syurga.
35
b. Motivasi Berkompetensi
Berkompetensi berlomba-lomba merupakan dorongan psikologis yang diperoleh dengan mempelajari lingkungan dan kultur yang tumbuh di dalamnya.
Manusia biasa berkompetensi dalam ekonomi, keilmuan, kebudayaan, sosial dan sebagainya. Al-Quran menganjurkan manusia agar berkompetensi dalam ketakwaan,
amal shaleh, berpegang pada prinsip-prinsip kemanusiaan, dan mengikuti manhaj Ilahi dalam hubungan dengan sang pencipta dan sesama manusia sehingga
memperoleh ampunan dan keridhan Allah SWT.
35
Q.S Ali Imran 3: 14
c. Motivasi Kerja
Motivasi kerja dimiliki oleh setiap manusia, tetapi ada sebagian orang yang lebih giat bekerja daripada yang lain. Kebanyakan orang mau bekerja lebih keras jika tidak
menemui hambatan merealisasikan apa yang diharapkan. Selama dorongan kerja itu kuat, semakin besar peluang individu untuk lebih konsisten pada tujuan kerja. Ada
juga yang menyukai dorongan kerja tanpa mengharapkan imbalan, sebab ia menemukan kesenangan dan kebahagiaan dalam perolehan kondisi yang dihadapi dan
dalam mengatasi situasi yang sulit.
36
Dalam perspektif Islam, aktivitas perekonomian harus disertai komitmen untuk mematuhi petunjuk Tuhan yang digariskan Al-Quran dan dijabarkan as-Sunnah.Islam
telah menetapkan pekerjaan bagi seorang muslim sebagai hak sekaligus kewajiban. Islam menganjurkan bekerja dan memerintahkan agar pekerjaan dilakukan dengan
sebaik-baiknya. Prinsip pertama ynng ditegakkan Islam dalam mengatur masyarakat ialah agar setiap orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan diri dan orang-orang yang
menjadi tanggungannya.
37
Konsep motivasi spiritual menurut Umar Chapra sejiwa dengan apa yang dikemukakan Weber bahwa dunia Barat berkembang tidak didorong oleh nilai
konsumtif melainkan oleh motivasi dari nilai kreatif yang disebut etos karya. Karena Max Weber seorang protestan, maka etos karya itu disebut etos Protestan, itulah etos
36
Abdul Hamid Mursi, SDM yang Produktif: Pendekatan Al-Quran Jakarta:GIP, 1997,,h.116
37
Ibid, h.123
agama.
38
Umat Kristen juga mempunyai pandangan bahwa pembangunan perlu memiliki apa yang disebut “transcendent persfektive” artinya faktor tindakan Allah
dibaca Alah dalam pembangunan atau sejarah manusia jangan dilupakan.
39
Masih banyak ayat Quran yang memotivasi manusia untuk menekuni pekerjaan sehingga hidupnya menjadi tenang dan aman, maka dari itu pula manusia mampu
bersikap positif, serius, tekun dalam bekerja serta merasa yakin terhadap janji sang pemberi Rezeki.
E. Relawan Kemanusiaan di Rumah Zakat
Relawan bukan merupakan karyawan, dia adalah supporting system suatu lembaga. Dia tidak memiliki penghasilan atau gaji tetap dari pegawai akan tetapi
hanya memperoleh fee atau upah. Begitu pula yang terjadi dengan relawan Rumah Zakat, relawan adalah orang yang dengan sukarela membantu program-
program pemberdayaan yang diselenggarakan oleh Rumah Zakat. Jadi jika kita berfikiran “mengunakan” relawan dapat lebih “hemat” dari sisi
pembiayaan program maka jawabannya belum tentu benar. Memang relawan tidak digaji, hanya mendapatkan pengganti uang transport atau uang makan, tetapi
jika kita cermati maka biaya untuk “me-maintanance” relawan sebenarnya
38
Nataatmadja, Intelegensia Spiritual Jakarta:Perenial Press, 2001, h. 190
39
Djaka Sutapa, Agama dan Pembangunan, Pandangan Kristen dalam Moralitas Pembangunan Persfektif dalam Agama-agama dalam pembangunan, Cet-I Yogyakarta : Pustaka
Pelajar,1994 , h.49
sepadan dengan biaya yang kita alokasikan untuk gaji “full time outreach worker
”.
40
Kenapa demikian ?, karena k arakter Relawan yang bersifat “
kerelaan” membuat managemen tidak bisa “memaksakan” relawan untuk meluangkan seluruh waktu, pikiran dan tenaganya untuk lembaga akhirnya
Managemen harus memberikan reward yang dibutuhkan oleh relawan seperti capacity building, pengembangan diri dan memberikan ruang yang longgar untuk
relawan agar bisa mengaktualisasikan dirinya di lembaga. Tingkat turn over yang tinggi juga menuntut biaya tambahan untuk proses rekruitmen dan training bagi
relawan. Belum lagi dilihat dari sisi waktu program yang bertambah panjang karena proses hand over dari relawan lama ke relawan baru yang akan
memunculkan extension cost.
41
Relawan dipilih sebagai ujung tombak program dikarenakan relawan memiliki keunggulan yang khas dibanding dengan full time outreach worker , yaitu :idealisme,
asupan semangat baru, ide – ide baru dan usia relawan yang rata-rata masih muda.
Hal ini sesuai dengan sasaran kelompok pendampingan. Namun tentu saja tidak seluruh program Community Development cocok menggunakan relawan. Hal ini
tergantung dari karakter program dan karakter organisasi.
42
40
Handaru Suryo Putro, RELAWAN : UJUNG TOMBAK PROGRAM,
http:handaru.wordpress.com20080107relawan-ujung-tombak-program , data diakses pada 20
Mei 2011
41
ibid
42
ibid
Peran Relawan dalam pemberdayaan ekonomi umat khususnya di Rumah Zakat, sudah cukup banyak. Diantaranya mereka memberikan pelatihan, penyuluhan, dan
penyaluran bantuan. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pemberdayaan masyarakat. Baik itu dibidang Pendidikan, kesehatan, maupun
kemandirian. Menurut Branch Manager Rumah Zakat Depok, Bapak Empud Mahfuz,
Relawan disini lebih kearah ’aamil, dimana ada 2 dua tugas utama yaitu: 1.
Mendata kebutuhan mustahiq dan prospek kedepan 2.
Menyeleksi dan Mewawancara yaitu ditanya apakah mereka siap atau tidak ketika diberikan bantuan, dan siap melaporkan atau tidak
Prinsip kerja Relawan Rumah Zakat itu ada 2dua yaitu Top Down yaitu mendapat perintah atau tugas dari Pusat atau Cabang dan Bottom Up yaitu
relawan berinisiatif sendiri mengadakan suatu kegiatan yang diusulkan ke Cabang atau Pusat Rumah Zakat. Dengan sitem tersebut sehingga Relawan
dapat berkembang dalam membuat inisiatif program yang dapat memberdayakan masyarakat.
48
BAB IV Model Pemberdayaan Ekonomi Rumah Zakat
A. Kerangka Konsep Rumah Zakat
Sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional, Rumah Zakat Indonesia mengusung gerakan Merangkai Senyum Indonesia. Program ini sebagai upaya membantu
bangsa lebih senyum melalui rangkaian pemberdayaan.
1
Program utama yang dikembangkan pada tahun ini adalah, Senyum zakat. Program ini menyediakan berbagai layanan kesehatan bagi masyarakat kurang
mampu tang tidak dapat mengakses kesehatan gratis. Sedangkan Program Senyum Juara, mengantarkan anak bangsa mendapatkan masa depan yang lebih
baik dengan program SD Juara, SMP Juara, Beasiswa ceria SD-SMP, Beasiswa Mahasiswa, Lab Juara, Mobil Juara, Gizi sang Juara dan kemah juara. Senyum
mandiri, pemberdayaan kelompok usaha kecil mandiri KUKMI, empowering center, sarana usaha mandiri, water well, pelatihan skill dan pemberdayaan
potensi lokal dan sentra pembibitan domba dan sapi gaduh.
2
Rumah Zakat dalam program penyalurannya membagi menjadi 3 tiga program utama yaitu:
1. Senyum Juara
2. Senyum Sehat
3. Senyum Mandiri
1
RUMAH ZAKAT, MERANGKAI SENYUM INDONESIA, http:www.rumahzakat.orgdetail.php?id=7918kd=B
data diakses pada tanggal 03 Mei 2011
2
ibid
1. Senyum Juara
3
Ialah program yang dikhususkan pada pembinaan dibidang pendidikan. Hingga saat ini Rumah Zakat telah merealisasikan beberapa program
unggulannya. Program unggulannya antara lain:
a. Beasiswa Ceria SD-SMA
Program beasiswa serta pembinaan berkala sebanyak 2 dua kali per bulan, untuk pelajar usia SD-SMA. Penerima beasiswa adalah siswa dari keluarga kurang
mampu danatau berprestasi. Periode komitmen donasi minimal selama 1 tahun. Sampai saat ini Rumah Zakat Depok telah memiliki 223 anak binaan.
4
b. Beasiswa Mahasiswa
Program beasiswa serta pembinaan berkala sebanyak 2 dua kali per bulan, untuk mahasiswa. Penerima beasiswa adalah mahasiswa kurang mampu danatau
berprestasi, serta bersedia menjadi mentor anak asuh selama mengikuti program. Periode komitmen donasi minimal selama 1 tahun. Alhamdulillah sampai saat ini
Rumah Zakat telah menyalurkan beasiswa mahasiswa untuk 1 orang.
5
3
Ibid
4
Wawancara dengan Bapak Yan MRO Member Relationship Officer Rumah Zakat pada 6 Mei 2011
5
Ibid
c. Beasiswa Juara bagi siswa SD dan SMP Juara
Program beasiswa bagi siswa SD danatau SMP Juara, sekolah gratis berkualitas binaan Rumah Zakat. Untuk saat ini di depok belum ada yang mendapat
dan mengikuti program ini.
6
d. Kemah Juara
Ajang kreasi dan rekreasi dilengkapi dengan kompetisi, olah raga dan seni, yang ditujukan untuk mengasah setiap potensi yang dimiliki oleh anak juara binaan
Rumah Zakat. Kegiatan ini akan diadakan secara serempak di seluruh Regional Rumah Zakat. Alhamdulillah di depok pada tahun 2010 kemarin Rumah Zakat telah
mengirim 48 siswa binaannya untuk mengikuti program tersebut.
7
e. SD Juara
Program pendidikan sekolah dasar, untuk memberikan pendidikan gratis dan berkualitas bagi masyarakat yang membutuhkan. Penerapan konsep multiple
intelligences memungkinkan para siswa untuk menggali beragam potensi sehingga menjadi insan mandiri dengan mental juara, yang menjadi pondasi mendasar long life
motivation. Disertai pula dengan program Gizi Sang Juara dan program Pusat Pengembangan Potensi Anak P3A untuk siswa. Alhamdulillah di Rumah Zakat
Depok untuk progam Pusat Pengembangan Potensi Anak P3A telah melatih 4 orang anak untuk kelas musik dalam hal ini biola.
8
6
Ibid
7
Ibid
8
Ibid