Dimensi Zakat Dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat

d. Menghilangakan sifat kikir dan rakus pemilik harta e. Membersihkan sifat iri dan dengki kecemburuan sosial dihati orang-orang miskin. f. Menjembatani jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin. g. Mengembangkan rasa tanggung jawab sosial, terutama pada mereka yang mempunyai harta. h. Mendidik manusia untuk berdisiplin menunaikan kewajiban dan menyerahkan hak orang lain yang ada padanya. i. Sebagai pilar kebersamaan antara orang kaya dengan orang yang membutuhkan, zakat merupakan jaminan sosial yang disya ri’atkan oleh ajaran Islam j. Sebagai salah satu instrumen pengentasan kemiskinan. k. Sebagai salah satu sumber dana bagi pembangunan sarana maupun prasarana umat Islam, seperti sarana ibadah, pendidikan, kesehatan, sosial, maupun ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia. Bahkan orang yang menuntut ilmu berhak menerima zakat atas golongan fakir miskin maupun sabilillah. Sayyid Sabiq, 1968: 146 l. Untuk memasyarakatkan etika bisnis, zakat bukan membersihkan harta, tetapi mengeluarkan sebagian hak orang lain dari harta yang diusahakan dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan Allah Swt. m. Sebagai Instrumen pemerataan dan keadilan sosial, yakni membagi secara adil dan merata kekayaan Allah yang dititipkan kepada orang-orang yang dikehendakinya. n. Pendorong peningkatan produktivitas dan pemberdayaan ekonomi umat. 25 BAB III RELAWAN KEMANUSIAAN

A. Pengertian dan Tujuan Relawan

Dalam kamus besar bahasa Indonesia relawan adalah orang yang melakuka sesuatu dengan sukarela tidak karena diwajibkan atau dipaksakan. 1 Definisi lain menyebutkan bahwa relawan adalah orang-orang biasa yang memilikin hati luar biasa untuk menolong sesama, mesti tak jarang nyawa menjadi taruhan. 2 Mereka adalah figur-figur yang dapat menjadi panutan, mereka relawan kemanusiaan yang tanpa kenal lelah, tanpa pamrih, tanpa disuruh, bekerja dalam diam membantu saudara- saudara mereka yang tertimpa musibah. 3 Relawan adalah seseorang atau sekelompok orang yang secara ikhlas karena panggilan nuraninya memberikan apa yang dimilikinya pikiran, tenaga, waktu, harta, dsb kepada masyarakat sebagai perwujudan tanggung jawab sosialnya tanpa mengharapkan pamrih baik berupa imbalan upah, kedudukan, kekuasaan, kepentingan maupun karier. 4 “Relawan adalah orang atau sejumlah orang, baik terorganisir maupun tidak, yang mendedikasikan potensi yang dimilikinya untuk membantu mengatasi permasalahan orang lain tanpa mengharapkan pamrih,” demikian ditegaskan Ahyudin, Presiden 1 Hasan Alwi, dkk, Tim Redaksi ”Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Tiga” Jakata:Balai Pustaka 2007. h 1099 2 Majalah Gatra, Relawan Kemanusiaan.Edisi khusus akhir tahun 29 desember 2010-5 januari 2011 h.6 3 ibid 4 www.p2kp.orgpustaka...relawan4_ISI_BOOKLET_RELAWAN.doc data diakses pada 31 januari 2011. Masyarakat Relawan Indonesia MRI 5 Coba simak lagi kata Ahyudin tentang kerelawanan. Beliau bilang, karakteristik dasar relawan adalah memiliki jiwa simpati dan empati. Relawan juga memiliki sikap peka dan peduli. Semangat, pemberani, dan bertanggungjawab. Mereka bekerja dengan prinsip ikhlasan, tanpa motivasi pamrih materi. Sebab, relawan tak sama dengan buruh, karyawan, atau pegawai. Relawan lebih suka memberi, bukan menerima. Maka, eksistensi seorang relawan bermanfaat untuk orang lain. “Kerelawanan adalah sifat dari orang-orang peduli. Ia adalah mata pisau dari kepedulian. Sebagaimana kepedulian adalah solusi, maka kerelawanan juga merupakan solusi. Maka, kerelawanan harus terus dikembangkan menjadi kebudayaan dan peradaban,” tandas Ahyudin. Sebab setiap manusia, secara fitrah, memiliki kepedulian. Seperti ditegaskan Ahyudin pula, kepedulian adalah fitrah setiap manusia. Karena kepedulian merupakan fitrah, maka kepedulian adalah kebutuhan setiap manusia. Dengan kepedulian inilah manusia menegaskan eksistensinya sebagai mahluk sosial. Fitrah manusia adalah cenderung kepada ketakwaan. Dengan demikian, kepedulian menjadi buah dari ketakwaan. Ia menjadi antagonis dari individualis, hedonis, pelit, kikir, cuek, dan sombong. “Dan hamba Tuhan terbaik adalah hamba Tuhan yang paling peduli,” tandas Ahyudin. 5 Ugi, Relawan:Hamba Tuhan yang Baik http:www.actforhumanity.or.idberitadetail175Relawan,.Hamba.Tuhan.Terbaik , data diakses pada 20 Mei 2011

B. Ciri-ciri Relawan

Menurut Omoto dan Snyder 1995 ciri-ciri relawan adalah: 6 1. Selalu mencari kesempatan untuk membantu. Dalam membanu ini pertolongan yang diberikan membutuhkan waktu yang relatif lama serta tingkat keterlibatan yang cukup tinggi. 2. Komitmen diberikan dalam waktu yang relatif lama 3. Memerlukan personal cost yang tinggi waktu, tenaga, uang, dan sebagainya 4. Mereka tidak mengenal orang yang mereka bantu. 5. Tingkah laku yang dilakukan relawan adalah bukan keharusan.

C. Faktor- faktor yang Menyebabkan Orang Ingin menjadi Relawan

Michael E Sheer menyebutkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan mengapa Orang ingin menjadi relawan ialah sebagai berikut: 7

1. Terjalinnya komunikasi yang harmonis di dalam organisasi

Jalinan komunikasi yang baik akan membuat seseorang tetap berminat dan bertahan menjadi relawan. Komunikasi tersebut mencakup kualitas informasi yang mengalir dari organisasi kepada relawan. Informasi ini terdiri dari sejarah organisasi, visi dan misinya, serta job description untuk relawan, kedudukan dan 6 Tuti Alawiyah, huungan Antara Persepsi Tentang Musiah Dengan Perilaku Prososial Pada Maasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Yang Pernah Menjadi Relawan, 2007 h. 40 7 Michael E. Sheer The Five Factors, Why People Still Volunteering Social Work with Volunteers . 2008 h. 23-25