Keterbatasan Penelitian METODE PENELITIAN

B. Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil pada Kelompok Kasus dan

Kontrol

1. Pertambahan Berat Badan Selama Masa Kehamilan pada Kelompok

Kasus dan Kontrol di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Hasil penelitian di wilayah kerja Puskesmas Pamulang, diperoleh bahwa mayoritas 75,7 kelompok kasus memiliki pertambahan berat badan kurang selama masa kehamilan. Sedangkan sebagian besar kelompok kontrol memiliki pertambahan berat badan normal 49,4 dan kurang 41,8 selama masa kehamilan. Penilaian pertambahan berat badan ibu hamil dapat dilihat berdasarkan status gizi ibu sebelum hamil IMT ibu sebelum hamil. IOM tahun 2009 merekomendasikan standar pertambahan berat badan ibu hamil berdasakan status IMT sebelum hamil diantaranya adalah IMT kurang=12,5-18 kg, IMT normal=11,5-16 kg, IMT overweight=7-11,5 kg dan IMT obesitas= 5-9 kg. Hasil penelitian yang sama dengan penelitian ini dilaporkan oleh Susilojati 2013, bahwa sebagian besar 58,8 ibu yang memiliki pertambahan berat badan normal sesuai dengan IMT sebelum hamil memiliki bayi dengan kondisi berat lahir normal dan ibu yang memiliki pertambahan berat badan kurang sesuai dengan IMT sebelum hamil memiliki bayi dengan kondisi berat lahir rendah 12,9. Aea 2014 di Algeria juga menunjukan bahwa mayoritas 71 pertambahan berat badan ibu hamil yang kurang dari standar Intstitute of Medicine IOM melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Pertambahan berat badan selama masa kehamilan terjadi karena adanya pertumbuhan janin, plasenta dan perubahan metabolik tubuh dari ibu. Namun perlu diketahui bahwa pertambahan berat badan ibu hamil sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu, baik status gizi ibu sebelum hamil maupun selama masa kehamilan. Status gizi ibu yang baik sebelum hamil dapat menggambarkan ketersediaan cadangan zat gizi dalam tubuh ibu yang siap untuk mendukung pertumbuhan janin selama masa kehamilan. Selain itu, status gizi ibu hamil juga dipengaruhi oleh konsumsi zat gizi dan energi sesuai dengan kebutuhan ibu selama masa kehamilan. Puspitasari, dkk, 2011. Berdasarkan temuan pada saat penelitian berlangsung di wilayah kerja Puskesmas Pamulang, terdapat informasi tambahan bahwa kelompok kasus maupun kontrol yang memiliki pertambahan berat badan kurang dikarenakan faktor kurangnya konsumsi zat gizi dan energi yang cukup dan tidak teratur selama masa kehamilan. Peraturan Menteri Kesehatan No 41 tahun 2014 menyatakan bahwa selama hamil, ibu dianjurkan untuk mendapatkan asupan zat gizi dan energi yang cukup sesuai dengan kebutuhan selama masa kehamilan. Hal ini dikarenakan kebutuhan energi dan zat gizi selama masa kehamilan merupakan hal terpenting untuk proses tumbuh kembang janin dan derajat kesehatan ibu. Semua kebutuhan energi dan zat gizi selama masa kehamilan telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi tidak hamil, dimana pada umumnya kekurangan energi protein dan mineral seperti zat besi dan kalsium sering dialami oleh ibu hamil. Sehingga, jumlah total energi yang harus tersedia selama kehamilan adalah ±74.537 Kkal, dibulatkan menjadi 80.000 kalori. Kebutuhan energi per hari selama masa kehamilan dapat dirinci dengan membagi angka 270 perkiraan lamanya kehamilan dalam hari sehingga diperoleh angka 297 kalorihari Louis, 2004; Marie, 2002. Ajaran islam juga menjelaskan bahwa manusia seharusnya menjaga makanan asupan gizi mulai dari masa kehamilan, kelahiran sampai dewasa. Ayat al- Qur‟an surat QS-Abasa ayat 24-32, bahwa “manusia hendaknya memperhatikan makanannya, Kami lah yang telah meluncurkan air melimpah dari langit yang kemudian diluncurkan ke bumi. Kemudian disana Kami tumbuhkan biji-bijian, sayur-sayuran dan buah-buahan, semuanya itu untuk kesenangan makhluk hidup yang ada di bumi ”. Berdasarkan ayat tersebut, menunjukan bahwa menjaga asupan gizi sangat dianjurkan bagi seluruh makhluk hidup, baik mulai dari kondisi didalam rahim sampai hidup di bumi. Hasil yang berbeda dengan penelitian ini ditemukan oleh Munim 2012 di Pakistan bahwa hanya terdapat 8,7 kelompok kasus yang memiliki pertambahan berat badan kurang selama masa kehamilan sesuai dengan standar IOM dan telah memiliki bayi dengan kondisi BBLR. Puspitasari 2011, bahwa sebagian besar 56 ibu hamil memiliki pertambahan berat badan selama kehamilan sebesar 7- 12 kg dan kenaikan berat badan yang paling sedikit adalah kurang dari 7 kg 10. Pada hasil penelitian tersebut, tidak dijelaskan secara detail terkait cara penilaian pertambahan berat badan ibu selama masa kehamilan. Penilaian