Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil dengan Kejadian

didapatkan hubungan yang signifikan antara pertambahan berat badan ibu hamil selama masa kehamilan dengan kejadian BBLR 95 CI= 1,60 – 10,34. Hasil uji bivariat pada variabel pertambahan berat badan per trimester, menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pertambahan berat badan selama trimester I dengan kejadian BBLR. Serta terdapat hubungan yang signifikan antara pertambambahan berat badan selama trimester II dan III dengan kejadian BBLR. Setalah dikontrol dengan variabel penyakit penyerta selama masa kehamilan, hasil uji bivariat menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara pertambahan berat badan selama trimester I Adjusted OR=1,59; 95 CI=0,69 – 3,62 dan trimester II Adjusted OR=2,30; 95 CI=0,97-5,45 dengan kejadian BBLR. Sedangkan pada variabel pertambahan berat badan ibu hamil selama trimester III, diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pertambahan berat badan ibu hamil selama trimester III dengan kejadian BBLR Adjusted OR=2,67; 95 CI=1,13-6,32. BAB VI PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

Hasil penelitian ini menampilkan distribusi pertambahan berat badan ibu hamil dan karakteristik ibu pada kelompok kasus maupun kontrol tahun 2013- 2015, yang mana pada tahun 2015 data diambil sampai bulan Februari. Namun, dalam proses pelaksanaan penelitian terdapat beberapa kelemahan yang menjadi keterbatasan penelitian dan berpengaruh terhadap hasil penelitian. Keterbatasan penelitian tersebut adalah: 1. Terdapat alat timbangan berat bayi baby scale yang berbeda di masing- masing Bidan Praktik Swasta BPS wilayah kerja Puskesmas Pamulang, diantaranya adalah timbangan manual dan digital. Sehingga terdapat kemungkinan adanya kesalahan pada saat pelaksanaan timbang bayi, karena kesalahaan saat kalibrasi. 2. Adanya beberapa data persalinan bulan Februari 2015 yang belum dilaporkan oleh Bidan Praktik Swasta ke Puskesmas Pamulang, sehingga kemungkinan masih adanya kasus yang tidak dijadikan sampel penelitian. 3. Lingkup wilayah penelitian yang kecil sehingga hanya dapat digeneralisasikan terhadap empat kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Pamulang. 4. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi case control, sehingga terdapat kemungkinan terjadinya bias informasi terutama pada varianbel kepatuhan konsumsi tablet Fe. Hal ini dikarenakan tidak semua ibu hamil mengingat jumlah tablet Fe yang telah dikonsumsi selama masa kehamilan, serta tidak semua ibu hamil telah mengkonsumsi tablet Fe secara tuntas sesuai dengan anjuran bidan. Namun peneliti tetap melakukan probing untuk meminimalisir terjadinya bias informasi tersebut. 5. Distribusi pertambahan berat badan yang lebih tidak seimbang baik pertambahan berat badan selama masa kehamilan maupun per trimester, dimana kelompok kasus sebesar 0,0, sehingga pertambahan berat badan ibu hamil yang lebih selama kehamilan tidak dilanjutkan pada analisis bivariat. 6. Masih terbatasnya jurnal atau artikel ilmiah terkait standar pertambahan berat badan ibu hamil sesuai IMT sebelum hamil di Indonesia, sehingga peneliti berpedoman kepada standar pertambahan berat badan ibu hamil yang telah ditetapkan oleh Institute of Medicine IOM tahun 2009, yang mana standar tersebut telah digunakan oleh beberapa penelitian terdahulu dan telah dilakukan di negara Asia lainnya Taiwan, Thailand, Pakistan. 7. Pada variabel status anemia memiliki bias informasi yang tinggi, hal ini dikarenakan terdapat beberapa kelompok kasus yang melakukan pemeriksaan hemoglobin tidak sesuai dengan anjuran petugas kesehatan. Sehingga hasil diagnosa anemia per trimester kurang akurat.

B. Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil pada Kelompok Kasus dan

Kontrol

1. Pertambahan Berat Badan Selama Masa Kehamilan pada Kelompok

Kasus dan Kontrol di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Hasil penelitian di wilayah kerja Puskesmas Pamulang, diperoleh bahwa mayoritas 75,7 kelompok kasus memiliki pertambahan berat badan kurang selama masa kehamilan. Sedangkan sebagian besar kelompok kontrol memiliki pertambahan berat badan normal 49,4 dan kurang 41,8 selama masa kehamilan. Penilaian pertambahan berat badan ibu hamil dapat dilihat berdasarkan status gizi ibu sebelum hamil IMT ibu sebelum hamil. IOM tahun 2009 merekomendasikan standar pertambahan berat badan ibu hamil berdasakan status IMT sebelum hamil diantaranya adalah IMT kurang=12,5-18 kg, IMT normal=11,5-16 kg, IMT overweight=7-11,5 kg dan IMT obesitas= 5-9 kg. Hasil penelitian yang sama dengan penelitian ini dilaporkan oleh Susilojati 2013, bahwa sebagian besar 58,8 ibu yang memiliki pertambahan berat badan normal sesuai dengan IMT sebelum hamil memiliki bayi dengan kondisi berat lahir normal dan ibu yang memiliki pertambahan berat badan kurang sesuai dengan IMT sebelum hamil memiliki bayi dengan kondisi berat lahir rendah 12,9. Aea 2014 di Algeria juga menunjukan bahwa mayoritas 71 pertambahan berat badan ibu hamil yang kurang dari standar Intstitute of Medicine IOM melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.