Kategori Kasus
2500 gram Kontrol
≥2500 gr
P value n
n Pendidikan Ibu
9 tahun 27 73,0
57 72,2 0,901
Wajib 9 tahun 7 18,9
15 19,0 9 tahun
3 8,1 7 8,9
Jumlah 37 100,0
79 100,0
Keterangan :
:
Rata-rata kunjungan ANC kelompok kasus =8,86 ±1,73 dan kontrol =9,86 ±2,18
Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa mayoritas kedua kelompok memiliki jarak kehamilan ≥2 tahun yakni 91,7 pada kelompok kasus dan
92,9 pada kelompok kontrol. Jumlah kelompok kasus dan kontrol pada variebel ini berbeda dengan jumlah sampel keseluruhan, hal ini dikarenakan
adanya sampel kasus maupun kontrol yang baru memiliki anak pertama sehingga jarak kehamilan pada kelompok tersebut tidak berlaku. Variabel
kepatuhan konsumsi tablet Fe selama masa kehamilan, sebagian besar 56,8 kelompok kasus tidak patuh konsumsi tablet Fe, sedangkan sebagian
besar 53,2 kelompok kontrol patuh konsumsi tablet Fe. Variabel status anemia, terdapat kelompok kasus yang mengalami anemia yakni sebesar
40,5 dan kelompok kontrol sebesar 29,1. Kelompok kasus cenderung mengalami anemia pada trimester III, sedangkan kelompok kontrol cederung
mengalami anemia pada trimester II. Variabel penyakit penyerta selama masa kehamilan, terdapat kelompok
kasus 27 dan kontrol 8,9 yang memiliki penyakit penyerta selama masa kehamilan. Variabel kunjungan ANC kehamilan, mayoritas ibu hamil
melakukan kunjungan ANC ≥ rata-rata hasil penelitian, baik kelompok kasus 67,6 dan kontrol 82,3. Rata-rata kunjungan ANC kelompok kasus
adalah 8,86 dengan standar deviasi ±1,73, sedangkan rata-rata kunjungan ANC kelompok kontrol adalah 9,86 dengan standar deviasi ±2,18. Variabel
jumlah paritas, terdapat 5,4 kelompok kasus dan 3,8 kelompok kontrol yang memiliki jumlah paritas 3 anak grandemultipara. Variabel usia ibu
saat melahirkan, terdapat 18,9 kelompok kasus dan 19,2 kelompok kontrol yang memiliki status usia risiko tinggi pada saat melahirkan yakni
20 tahun dan 35 tahun. Variabel pendidikan ibu, mayoritas kelompok kasus 73 dan kontrol 72,2 telah menjalani pendidikan lebih dari 9
tahun.
C. Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil dengan Kejadian
BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2013-2015
Hubungan pertambahan berat badan ibu hamil dengan kejadian BBLR di wilayah kerja Puskesmas Pamulang tahun 2013-2015 disajikan pada Tabel
8.
Tabel 8. Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Selama Masa Kehamilan dan Per Trimester
dengan Kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan Tahun 2013-2015
Kategori Kasus 2500 gr
Kontrol ≥2500 gr Crude OR
95 CI Adjusted OR
95CI n
n
Pertambahan Berat Badan Ibu selama masa kehamilan 1. Normal
9 24,3 39 49,4
1,00 Reference 2. Kurang
28 75,7 33 41,8
3,68 1,52-8,87 4,07 1,60 –10,34
Jumlah
a
37100,0 72 91,2
Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Trimester I
1. Normal 15 40,5
39 49,4 1,00 Reference
2. Kurang 22 59,5
39 49,4 1,46 0,66-3,23 1,59 0,69
– 3,62
Jumlah
b
37 100,0 78 98,8
Kategori Kasus 2500 gr
Kontrol ≥2500 gr Crude OR
95 CI Adjusted OR
95CI n
n
Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Trimester II 1. Normal
13 35,1 37 46,8
1,00 Reference 2. Kurang
24 64,9 29 36,7
2,35 1,02-5,41 2,30 0,97-5,45
Jumlah
c
37 100,0 66 83,5
Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Trimester III
1. Normal 16 43,2
45 57,0 1,00 Reference
2. Kurang 21 56,8
21 26,5 2,95 1,27-6,82 2,67 1,13-6,32
Jumlah
d
37 100,0 66 83,5
Adjusted OR= Penyakit penyerta selama masa kehamilan
a
7 kontrol dengan pertambahan berat badan lebih selama masa kehamilan dikeluarkan dari analisis.
b
1 kontrol dengan pertambahan berat badan lebih selama trimester I dikeluarkan dari analisis.
c
13 kontrol dengan pertambahan berat badan lebih selama trimester II dikeluarkan dari analisis.
d
13 kontrol dengan pertambahan berat badan lebih selama trimester III dikeluarkan dari analisis.
Berdasarkan Tabel 8, hasil uji bivariat menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pertambahan berat badan selama masa
kehamilan dengan kejadian BBLR Crude OR=3,68; 95CI=1,52-8,87. Setelah dikontrol dengan variabel penyakit penyerta selama masa kehamilan,
hasil analisis bivariat menunjukan bahwa ibu hamil yang memiliki pertambahan berat badan kurang selama masa kehamilan dan disertai dengan
adanya penyakit penyerta selama masa kehamilan berisiko lebih tinggi yakni sebesar 4,07 kali melahirkan BBLR dibandingkan dengan ibu yang memiliki
pertambahan berat badan normal selama masa kehamilan dan tidak disertai dengan penyakit penyerta selama masa kehamilan. Secara statistik,
didapatkan hubungan yang signifikan antara pertambahan berat badan ibu hamil selama masa kehamilan dengan kejadian BBLR 95 CI= 1,60
– 10,34.
Hasil uji bivariat pada variabel pertambahan berat badan per trimester, menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pertambahan
berat badan selama trimester I dengan kejadian BBLR. Serta terdapat hubungan yang signifikan antara pertambambahan berat badan selama
trimester II dan III dengan kejadian BBLR. Setalah dikontrol dengan variabel penyakit penyerta selama masa kehamilan, hasil uji bivariat menunjukan
bahwa tidak ada hubungan antara pertambahan berat badan selama trimester I Adjusted OR=1,59; 95 CI=0,69
– 3,62 dan trimester II Adjusted
OR=2,30; 95 CI=0,97-5,45 dengan kejadian BBLR. Sedangkan pada variabel pertambahan berat badan ibu hamil selama trimester III, diperoleh
hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pertambahan berat badan ibu hamil selama trimester III dengan kejadian BBLR Adjusted
OR=2,67; 95 CI=1,13-6,32.