Tabel tersebut menunjukkan bahwa semua responden mengatakan alasan berjualan di lokasi persimpangan dikarenakan strategis atau mudah dilihat calon
pembeli. Dalam hal ini, pedagang memiliki alasan bahwa jika berdagang bukan di pinggir jalan akan mengurangi jumlah pembeli yang akan membeli jajanan
gorengan serta pendapatan mereka.
b. Jenis Minyak Goreng
Berikut adalah data mengenai alasan pedagang dalam memilih lokasi
berdagang: Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Minyak Goreng No.
Jenis Minyak Goreng Jumlah
1 Bermerk -
2 Curah 5
100.0
Jumlah 5
100.0
Tabel tersebut menunjukkan bahwa semua responden menggunakan minyak goreng curah. Alasan responden menggunakan minyak goreng curah
adalah karena harganya yang jauh lebih murah dibandingkan harga minyak goreng kemasan, sehingga dapat menghemat modal untuk berdagang gorengan.
Padahal, menurut penelitian yang dilakukan oleh Hasibuan 2012, minyak goreng curah sudah mengandung timbal walaupun kadarnya belum melebihi batas yang
ditetapkan. Yani 2011 juga menyebutkan bahwa minyak goreng curah sudah mulai mengalami kenaikan bilangan peroksida sebagai tanda terjadinya
ketengikan. Hal ini juga didukung oleh pihak Balai Riset dan Standardisasi yang mengatakan bahwa bilangan peroksida pada minyak goreng curah yang belum
dipakai bahkan mencapai 2 mek O
2
kg. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya beberapa tahapan proses produksi minyak yang belum memenuhi standar yang
Universitas Sumatera Utara
seharusnya serta cara pendistribusian dari produsen ke konsumen yang tidak memenuhi syarat.
c. Sumber Minyak Goreng
Berikut adalah data mengenai sumber minyak goreng:
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Minyak Goreng
No. Sumber Minyak Goreng
Jumlah 1
Pasar Swalayan -
2 Pasar Tradisional
5 100.0
3
Restoran -
Jumlah 5
100.0
Tabel tersebut menunjukkan bahwa seluruh responden menggunakan minyak goreng yang berasal dari pasar tradisional karena seperti yang dijelaskan
pada tabel sebelumnya bahwa minyak goreng yang digunakan adalah minyak goreng curah.
d. Minyak Goreng Pertama Kali Pakai
Berikut adalah data mengenai minyak goreng mulai dipakai: Tabel 4.6
Distribusi Responden Berdasarkan Minyak Goreng Pertama Kali Dipakai
No. Minyak Goreng Pertama Kali Dipakai
Jumlah 1
Baru
2 Bekas
3 Campuran
5 100.0
Jumlah 5
100.0
Tabel tersebut menunjukkan bahwa seluruh responden menggunakan campuran minyak goreng bekas penggorengan sehari sebelumnya dengan minyak
goreng yang baru untuk penggorengan pertama kali setiap hari. Dalam hal ini,
Universitas Sumatera Utara
pedagang beranggapan bahwa minyak yang digunakan belum begitu buruk kualitasnya, sehingga untuk pemakaian pertama setiap harinya dapat digunakan
kembali lalu dicampurkan dengan minyak goreng yang baru. Cara ini juga dinilai dapat menghemat minyak goreng yang akan digunakan untuk menggoreng.
e. Bahan Pembuatan Wajan