Kadar Bilangan Peroksida pada Minyak Goreng

timbal berlebih adalah gangguan sintesa hemoglobin Hb yang mengakibatkan anemia serta gangguan pada organ reproduksi seperti keguguran janin pada wanita hamil dan menurunkan bahkan meningkatkan jumlah sperma secara abnormal pada pria Aryanti, 2013.

5.2 Kadar Bilangan Peroksida pada Minyak Goreng

Ketengikan minyak goreng dapat diketahui melalui bilangan peroksida sebagai indikatornya. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, kadar bilangan peroksida sampel minyak goreng yang diambil dari pedagang S1 adalah sebesar 8,91 mek O 2 kg. Kadar bilangan peroksida sampel minyak goreng yang diambil dari pedagang S2 adalah sebesar 15,01 mek O 2 kg dan merupakan kadar tertinggi di antara yang keempat lainnya. Kadar bilangan peroksida sampel minyak goreng yang diambil dari pedagang S3 adalah sebesar 9,57 mek O 2 kg. Kadar bilangan peroksida sampel minyak goreng yang diambil dari pedagang S4 adalah sebesar 5,48 mek O 2 kg dan merupakan kadar terendah di antara yang keempat lainnya. Kadar bilangan peroksida sampel minyak goreng yang diambil pedagang S5 adalah sebesar 8,77 mek O 2 kg. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa kadar bilangan peroksida pada minyak goreng sampel dari pedagang S2 adalah kadar tertinggi yaitu sebesar 15,01 mek O 2 kg dan sudah melebihi nilai ambang batas dalam SNI 01-3741 Tahun 2013. Namun demikian, walaupun kadar bilangan peroksida pada sampel minyak goreng dari S1, S3 dan S5 belum melebihi nilai ambang batas, nilainya cukup tinggi dan hampir mendekati nilai ambang batas. Universitas Sumatera Utara Secara umum juga, kelima pedagang ini memiliki karakteristik yang hampir sama, di mana semuanya memiliki kebiasaan menggunakan minyak goreng bekas penggorengan sebelumnya, tidak memisahkan antara minyak bekas dengan baru pada saat penggantian minyak, tidak menggunakan minyak goreng berstandar SNI. Mereka juga tidak ada yang tahu bahwa batas maksimal penggunaan minyak goreng adalah dua kali, bahkan pedagang gorengan S2 yang sama sekali tidak pernah mengganti minyak selama berdagang. Anggapan mereka ketika minyak masih dalam keadaan jernih walaupun berulang kali pakai, minyak tersebut masih dalam kondisi baik. Hal inilah yang diduga menjadi penyebab kadar bilangan peroksida pada sampel minyak yang diambil dari pedagang gorengan di lokasi S2. Selain itu, tidak satupun dari pedagang ini yang mengetahui bahwa kontak langsung antara minyak dengan udara dapat mempercepat terjadinya proses ketengikan minyak, sehingga jika mereka menggunakan penutup saat penyimpanan minyak goreng, hanya untuk menghindari tumpahnya minyak tersebut. Namun demikian, seluruh pedagang gorengan ini mengetahui bahwa dengan menggunakan minyak bekas untuk menggoreng sama halnya dengan memakan zat beracun yang dibawa pada saat gorengan tersebut dikonsumsi dan berbahaya bagi kesehatan. Minyak goreng curah merupakan minyak goreng yang dalam pembuatannya hanya mengalami sekali proses penyaringan, sehingga kadar lemaknya masih lebih tinggi dibandingkan minyak goreng kemasan. Hal itu mengakibatkan minyak goreng curah tidak baik dikonsumsi apabila sudah mengalami pengulangan pemakaian lebih dari dua kali. Faktor lain yang dapat Universitas Sumatera Utara memengaruhi kadar bilangan peroksida minyak goreng adalah adanya kontak langsung dengan udara yang terkontaminasi bahan tertentu. Hal ini bisa terjadi pada saat pendistribusian minyak goreng dari pedagang ke konsumen. Wadah yang digunakan oleh pedagang untuk menyimpan minyak goreng curah biasanya berupa jerigen atau tong, yang di mana pada saat hendak dituangkan ke plastik, minyak goreng dibiarkan dalam keadaan terbuka selama beberapa saat sehingga mengalami kontak langsung dengan udara bebas Konsumsi makanan yang diolah dengan minyak goreng yang sudah mengalami ketengikan dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan, misalnya radang kerongkongan oleh zat akrolein, radang hati yang diakibatkan oleh jamur aflatoksin, penyumbatan pembuluh darah bahkan mutasi gen oleh asam lemak tidak jenuh yang terkandung dalam minyak goreng yang sudah mengalami ketengikan.

5.3 Hasil Pengolahan Data Kuesioner Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisa Kandungan Timbal (Pb) pada Minyak Sebelum dan Sesudah Penggorengan yang Digunakan Pedagang Gorengan Sekitar Kawasan Traffic Light Kota Medan Tahun 2012

18 118 89

Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga pada Suku Jawa di Kelurahan Kenangan Baru Perumnas Mandala Kecamatan Percut Sei Tuan Deli Serdang

3 57 78

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

2 73 101

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

8 69 125

PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH KELURAHAN KENANGAN KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

4 18 18

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 0 9

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 0 1

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 0 13

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 0 7

BILINGUALISME KEDWIBAHASAAN pada masyarakat 1

0 0 5