Kadar Timbal pada Minyak Goreng

81

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Kadar Timbal pada Minyak Goreng

Kadar timbal yang terkandung dalam sampel minyak goreng yang diambil dari pedagang S1 Simpang jalan Kenari adalah sebesar 0,9361 ppm. Hal ini didukung oleh kondisi lokasi berdagang yang sangat dekat dengan jalan raya di mana berbagai kendaraan bermotor lalu lalang. Pedagang S1 ini memang menggunakan penghalang wajan, namun letak wajan masih tergolong rendah, sehingga penghalang kurang efektif menghindarkan gorengan dari berbagai cemaran. Pedagang S1 menggunakan wajan yang terbuat dari aluminium dan tidak tahu bahwa timbal Pb terkandung di dalamnya sebagai pelapis. Pedagang S1 juga memiliki kebiasaan menggunakan minyak goreng yang digunakan sehari sebelumnya dan mencampurkannya dengan minyak goreng yang baru saat menggoreng besok harinya. Selain itu, hal lain yang mendukung tingginya kadar timbal pada minyak goreng yang digunakan oleh pedagang S1 adalah waktu lamanya keterpaparan minyak selama kegiatan berdagang, yaitu mencapai 8 jam setiap harinya. Kadar timbal yang terkandung dalam sampel minyak goreng yang diambil dari pedagang S2 Simpang jalan Rajawali 1 adalah sebesar 0,2539 ppm, dan merupakan kadar terendah, tetapi sudah melebihi ambang batas. Lokasi berdagang S2 ini memang sangat dekat dengan jalan raya, namun hal yang mungkin membuat kadarnya paling rendah di antara yang lainnya adalah karena penghalang wajan cukup efektif untuk mengurangi cemaran dan waktu Universitas Sumatera Utara keterpaparan paling singkat dibandingkan yang lainnya, yakni hanya selama 5 jam. Kadar timbal yang terkandung dalam sampel minyak goreng yang diambil dari pedagang S3 Simpang jalan Kepodang 2 adalah sebesar 0,5467 ppm dan kadar terendah kedua setelah kadar timbal minyak goreng yang digunakan oleh pedagang S2 Simpang Jalan Rajawali1. Sama seperti pedagang S2, lokasi pedagang di S3 ini juga sangat dekat dengan jalan raya dan waktu keterpaparannya tidak terlalu lama, yakni hanya selama 6 jam, sehingga kadar timbal tidak begitu tinggi. Kadar timbal yang terkandung dalam sampel minyak goreng yang diambil dari pedagang S4 Simpang jalan Garuda 3 adalah sebesar 0,6472 ppm dan merupakan kadar tertinggi ketiga di antara semuanya. Hal ini diduga karena walaupun letaknya yang selain dekat dengan jalan raya, tepat di bawah tol balmera serta di sekitarnya terdapat bengkel kendaraan bermotor, namun sudah menggunakan satu bangunan yang dijadikan tempat berdagang. Karena sudah menggunakan satu bangunan khusus untuk berdagang, pedagang gorengan S4 ini beranggapan hal itu cukup untuk mengurangi resiko pencemaran asap kendaraan bermotor yang berlalu lalang, sehingga tidak diperlukan lagi penghalang wajan selama penggorengan berlangsung. Kadar timbal yang terkandung dalam sampel minyak goreng yang diambil dari pedagang S5 Simpang jalan Cucakrawa 2 adalah sebesar 1,0391 ppm dan merupakan kadar tertinggi di antara semuanya. Hal ini diduga karena lokasi S5 ini merupakan lokasi yang pertama kali dijumpai ketika memasuki wilayah Universitas Sumatera Utara Kelurahan Kenangan, sehingga jumlah kendaraan bermotor yang lewat jauh lebih banyak dibandingkan keempat lokasi lainnya. Selain itu, pedagang S5 memang menggunakan penghalang wajan, namun kurang efektif karena letak dari wajan penggorengan yang cukup rendah, sehingga asap kendaraan bermotor lebih mudah masuk serta waktu keterpaparan minyak goreng akan asap kendaraan bermotor juga cukup lama, yakni selama 7 jam Secara umum, seluruh pedagang memiliki karakteristik yang hampir sama, di mana yang pertama sekali dapat dilihat adalah pengetahuan tentang timbal yang masih sangat minim. Selain itu juga didapat hasil bahwa tindakan para pedagang seluruhnya tidak sesuai dengan sikap yang seharusnya, seperti berdagang di lokasi yang bebas dari bahan pencemar, menggunakan penghalang wajan penggorengan, menjaga peralatan memasak bebas dari pencemaran asap kendaraan bermotor, tidak menggunakan wajan terbuat dari aluminium, tidak menggunakan minyak goreng bekas pemakaian sehari sebelumnya dan memisahkan antara minyak goreng yang bekas pakai dengan yang baru pada saat hendak mengganti minyak goreng. Kadar asupan maksimal timbal Pb adalah sebesar 50 µgkg berat badan setiap harinya. Apabila tubuh mengalami keterpaparan timbal Pb lebih dari batas penggunaan maksimum yang sudah diperoleh tersebut, maka akan muncul gejala seperti wajah pucat, sakit perut, konstipasi, muntah, anemia dan sering terlihat garis biru pada gusi di atas gigi. Pada pemeriksaan psikologi dan neuropsikologi ditemukan gejala berkurangnya kemampuan sistem memori, konsentrasi menurun, sulit berbicara dan gangguan saraf lainnya. Dampak lebih lanjut dari keterpaparan Universitas Sumatera Utara timbal berlebih adalah gangguan sintesa hemoglobin Hb yang mengakibatkan anemia serta gangguan pada organ reproduksi seperti keguguran janin pada wanita hamil dan menurunkan bahkan meningkatkan jumlah sperma secara abnormal pada pria Aryanti, 2013.

5.2 Kadar Bilangan Peroksida pada Minyak Goreng

Dokumen yang terkait

Analisa Kandungan Timbal (Pb) pada Minyak Sebelum dan Sesudah Penggorengan yang Digunakan Pedagang Gorengan Sekitar Kawasan Traffic Light Kota Medan Tahun 2012

18 118 89

Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga pada Suku Jawa di Kelurahan Kenangan Baru Perumnas Mandala Kecamatan Percut Sei Tuan Deli Serdang

3 57 78

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

2 73 101

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

8 69 125

PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH KELURAHAN KENANGAN KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

4 18 18

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 0 9

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 0 1

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 0 13

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 0 7

BILINGUALISME KEDWIBAHASAAN pada masyarakat 1

0 0 5