Simpang Jalan Kenari Raya 2 S1 Simpang Jalan Rajawali 1 S2 Simpang Jalan Kepodang 2 S3

menuju ibukota provinsi adalah ± 15 kilometer. Untuk data kependudukan, pada tahun 2014 didapat jumlah penduduk di Kelurahan Kenangan adalah sebanyak 22.138 jiwa, di mana terdiri atas 10.743 jiwa penduduk laki-laki dan 11.396 jiwa penduduk perempuan yang berasal dari ± 4.866 kepala keluarga.

4.2 Gambaran Lokasi Pengambilan Sampel

4.2.1 Simpang Jalan Kenari Raya 2 S1

Persimpangan ini merupakan persimpangan yang dilalui oleh berbagai jenis kendaraan bermotor, mulai dari kendaraan pribadi seperti mobil, sepeda motor dan becak barang serta kendaraan umum seperti mobil angkutan umum, becak motor bahkan tidak jarang truk yang mengangkut bahan-bahan bangunan, karena di sekitar persimpangan ini terdapat usaha toko material atau bangunan. Di sekitar persimpangan ini juga terdapat beberapa sekolah yang kegiatannya berakhir pada siang hari dan banyak pelajar dari sekolah swasta tersebut menggemari gorengan yang dijual di persimpangan ini. Pedagang gorengan yang membuka usaha di persimpangan jalan ini memulai aktivitasnya sekitar pukul 11.00 WIB dan selesai pada pukul 19.00 WIB.

4.2.2 Simpang Jalan Rajawali 1 S2

Persimpangan ini juga merupakan salah satu persimpangan besar yang ada di Kelurahan Kenangan. Pada persimpangan ini lebih banyak ditemukan aktivitas kendaraan bermotor secara rutin, mulai dari jasa becak motor yang singgah di persimpangan dan mobil angkutan umum yang sering singgah untuk menunggu calon penumpang. Pedagang gorengan yang membuka usaha di persimpangan ini memulai aktivitasnya dari pukul 13.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Universitas Sumatera Utara

4.2.3 Simpang Jalan Kepodang 2 S3

Di sekitar lokasi ini terdapat sebuah sekolah swasta yang sebagian pelajarnya sering membeli gorengan yang dijual di sekitar simpang ini, baik pada saat jam istirhat maupun pada saat jam berakhirnya kegiatan sekolah. Persimpangan ini juga menjadi lokasi yang berpotensi tinggi mengalami pencemaran dari asap kendaraan bermotor, karena biasanya pada saat berakhirnya jam sekolah tersebut, arus lalu lintas di persimpangan ini sering terhambat karena banyaknya kendaraan yang melintas, baik angkutan umum yang singgah di sepanjang lokasi sekolah untuk menunggu pelajar dan guru yang mungkin menggunakan jasa angkutan umum, maupun kendaraan pribadi para guru dan pelajar sekolah tersebut dan pengguna jalan lainnya. Pedagang gorengan yang membuka usaha di persimpangan jalan ini memulai aktivitasnya sekitar pukul 12.30 WIB dan selesai pada pukul 18.30 WIB.

4.2.4 Simpang Jalan Garuda 3 S4

Dokumen yang terkait

Analisa Kandungan Timbal (Pb) pada Minyak Sebelum dan Sesudah Penggorengan yang Digunakan Pedagang Gorengan Sekitar Kawasan Traffic Light Kota Medan Tahun 2012

18 118 89

Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga pada Suku Jawa di Kelurahan Kenangan Baru Perumnas Mandala Kecamatan Percut Sei Tuan Deli Serdang

3 57 78

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

2 73 101

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Aliran Sungai Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

8 69 125

PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH KELURAHAN KENANGAN KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

4 18 18

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 0 9

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 0 1

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 0 13

Pengaruh Tempat Tinggal terhadap Tingginya Angka Anak Putus Sekolah di Perumnas Mandala II Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 0 7

BILINGUALISME KEDWIBAHASAAN pada masyarakat 1

0 0 5