asap kendaraan bermotor menjadi lebih tinggi pada minyak goreng yang digunakan oleh pedagang gorengan.
d. Pengetahuan Pedagang Mengenai Kadar Bilangan Peroksida
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya pedagang S1, S4 dan S5 yang mengetahui bahwa ketengikan merupakan proses yang terjadi secara alami pada
minyak goreng dan dapat diketahui langsung melalui tampilan fisik, baik itu dari rasa, warna dan bau. Untuk hal pengetahuan bahwa penggunaan minyak goreng
secara berulang dan pemanasan dalam jangka waktu yang cukup lama adalah salah satu penyebab yang mempercepat terjadinya ketengikan minyak goreng,
hanya tiga dari lima pedagang yang mengetahuinya, yaitu S1, S4 dan S5. Untuk pengetahuan bahwa batas penggunaan minyak goreng adalah tidak lebih dari dua
kali, tidak satupun pedagang yang mengetahui. Karena melihat tampilan fisik warna minyak goreng yang bisa saja masih tampak jernih walaupun sudah
berulang kali pakai, mereka beranggapan minyak tersebut masih dalam kondisi baik.
Tidak satupun para pedagang mengetahui bahwa kontak langsung antara minyak dengan udara bebas sebagai salah satu faktor yang mempercepat proses
ketengikan, sehingga dalam hal menggunakan penutup wadah minyak goreng, para pedagang mengatakan hal itu dilakukan hanya untuk mencegah agar minyak
tidak tertumpah bukan untuk kontak langsung antara minyak dan udara bebas tersebut. Seluruh pedagang juga mengetahui bahwa menggunakan miyak goreng
secara berulang dapat menimbulkan zat berbahaya dalam minyak yang akan terikut pada makanan dan masuk ke dalam tubuh manusia apabila makanan yang
Universitas Sumatera Utara
diolah dengan minyak tersebut dikonsumsi. Adapun gangguan kesehatan yang diketahui oleh para pedagang sebagai dampak konsumsi minyak goreng berulang
pakai adalah kolesterol.
e. Sikap Pedagang Mengenai Kadar Bilangan Peroksida
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh pedagang sangat setuju bahwa penggunaan minyak goreng secara berulang dapat menurunkan kualitas
minyak goreng tersebut. Namun demikian, hal ini tidak sejalan dengan kriteria- kriteria selanjutnya, di mana seluruh pedagang tidak setuju untuk tidak
menggunakan minyak goreng bekas pemakaian sehari sebelumnya dengan alasan penghematan dan tidak mencampurkan minyak goreng yang bekas dan baru
ketika hendak menggantinya dengan alasan bahwa itu hanya akan membuang waktu mereka dalam menggoreng.
f. Tindakan Pedagang Mengenai Kadar Bilangan Peroksida