85
5. Ketersediaan Pelayanan tehnologi IB
Setiap kelompok tani ternak penerima program BLM telah mendapatkan pelayanan tehnologi Inseminasi Buatan IB, hal ini dikarenakan pada setiap
Kecamatan Petugas IB telah ada ditempatkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang.
Petugas IB ini siap melayani peternak setiap saat kapan peternak tersebut memerlukannya.
6. Adanya kelompok tani ternak
Pada pemeliharaan ternak sapi potong di Kabupaten Deli Serdang, terdapat masalah sosial yaitu Adanya keinginan para peternak untuk bergabung dalam
kelompok. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kemajuan peternak itu sendiri. Peternak yang berkelompok, akan lebih cepat mangadopsi kemajuan dalam
teknik tertentu, misalnya dalam teknik pemberian pakan, pengolahan urine dan feses menjadi pupuk kandang, serta yang tidak kalah pentingnya penetapan harga
jual sapi siap potong. Peternak yang berkelompok akan lebih mampu melakukan penawaran, sebaliknya peternak yang tidak berkelompok sangat rentan terhadap
tekanan penawaran yang dilakukan agen atau pedagang ternak yang datang langsung.
7. Hubungan baik dengan agen atau pembeli
Dalam fungsi pemasaran kelompok tani memanfaatkan beberapa agen yang terdapat dibeberapa daerah, Antara kelompok dengan agen atau pembeli
ternak langsung telah terjalin.hubungan yang baik dalam hal pemasaran produk kelompok tani seperti agen yang ada sekarang mulai berproduksi.
Sampai sekarang agen-agen tersebut masih bertahan. Hal itu tentunya karena antara perusahaan dengan agen terjalin hubungan yang baik. Hubungan yang baik
antara kelompok tani dengan agen merupakan kekuatan yang dapat dimanfaatkan oleh kelompok tani dalam pemasaran produk seperti Jantan dewasa, betina
dewasa dan anak sapi
www.nitropdf.com
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SIMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
86
Kelemahan 1. Beternak sebagai usaha sambilan
Selama ini bahkan sampai sekarang pengusahaan sapi potong pada kelompok tani ternak program BLM di Kabupaten Deli Serdang masih bersifat
sambilan, dimana ternak diusahakan sambil mengusahakan tanaman pangan lainnya, hal lainnya dapat dilihat pada sistim pemeliharaan ternak sapi lebih pada
bersifat tabungan tanpa pernah melihat efisiensi dan efektifitas sumber daya yang diberikan pada usahanya.
2.Kerjasama Kelompok
Hasil wawancara dengan anggota kelompok kerjasama belum terlaksana dengan baik, khususnya kelompok yang menerima program BLM PPA di
Kabupaten Deli Serdang, hal ini ditandai dengan tidak berjalannya pengembalian perguliran ternak dari kelompok ke kelompok yang lain atau anggota lain
dikarenakan sesama anggota kelompok tidak kompak atau tidak mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh hasil keputusan kelompok dengan Dinas Pertanian
Kabupaten Deli Serdang melalui Surat Perjanjian yang telah ditandatangani diatas Materei 6000.
3. Tingkat pengetahuan peternak masih terbatas