76
kelompok tani saat ini secara efektif mengambil keuntungan dari peluang yang ada dan meminimalkan pengaruh yang mungkin muncul dari ancaman eksternal
diluar dari kelompok. Peluang utama dalam lingkungan eksternal kelompok tani ditunjukkan
oleh nilai tertimbang terbesar diantara faktor peluang yang ada, yaitu luasnya Perkembangan IPTEK dan Tehnologi informasi yang semakin pesat dengan nilai
tertimbang sebesar 0,380. Peluang terbesar ke dua bagi kelompok adalah Telah berpungsinya BIBD Medan dalam menghasilkan Bibit Unggul dengan nilai
tertimbang yang lebih kecil dari peluang utama, yaitu sebesar 0,364. Sedangkan ancaman utama bagi kelompok ditunjukkan oleh nilai tertimbang terkecil diantara
faktor ancaman yang ada, yaitu Adanya wabah penyakit reproduksi dan menular
terhadap sapi potong dengan nilai tertimbang sebesar 0,180. Ancaman terbesar ke dua bagi kelompok dengan nilai tertimbang yang lebih besar dari ancaman utama,
yaitu Pencurian ternak dengan nilai tertimbang sebesar 0,228. Identifikasi Peluang
1. Pendapatan yang tinggi dari hasil pemeliharaan ternak sapi
Pemeliharaan sapi potong merupakan suatu usaha yang menjanjikan bagi para peternak untuk meningkatakan kesejahterannya hal ini sesuai dengan hasil
wawancara dengan peternak penerima program bantuan langsung dari pemerintah .Hasil yang langsung dirasakan oleh peternak antara lain : dapat membiayai
sekolah anak anaknya sampai ke jenjang sarjana serta dapat memperbaiki membuat rumah baru bagi keluarganya, hal ini akan sangat membantu program
pemerintah Kabupaten Deli Serdang untuk mengentaskan masyarakatnya dari kemiskinan.
Peternak sudah dapat menjual ternak sapinya dengan harga yang tinggi disebabkan jenis ternak adalah hasil Inseminasi Buatan seperti Sapi Simental,
Limosine dan Brahman dibandingkan dengan sapi jenis lokal.Penjualan Pedet umur 3-4 bulan jenis Simental Rp. 5.500.000,- – Rp 6.500.000,- per ekor,
sementara sapi dewasa Rp. 9.000.000,- -- Rp. 13.000.000,-. Ada juga peternak
www.nitropdf.com
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SIMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
77
yang pernah menjual ternak sapi jantan dewasa jenis simental dengan umur 26 bulan Rp. 19.000.000,-
Peternak juga mendapatkan hasil tambahan dari penjualan kotoran sapi dengan menjualnya ke agen yang datang langsung ke lokasi untuk dibawa ke
daerah brastagi kabupaten Karo dengan harga Rp. 20.000 m3.
2.Menurunnya kemampuan pemerintah dalam hal impor
Dalam pembangunan jangka panjang pemerintah memberikan perhatian khusus kepada pembinaan dan pengembangan sapi potong secara nasional.
Pengembangan usaha sapi potong merupakan salah satu dari pendekatan- pendekatan terpadu dalam strategi pembangunan sub sektor peternakan. Hal ini
disebabkan selain nilai ekonomi dari usaha pertanian non beras tersebut lebih tinggi dan menguntungkan bagi petani dalam meningkatkan penghasilannya, juga
kenyataan menunjukkan bahwa pengembangan usaha ini dalam negeri khususnya peningkatan produksi mengakibatkan ketergantungan impor daging semakin
berkurang. Menurut peternak dengan menurunnya kemampuan akan impor ternak
akan lebih menguntungkan peternak karena selama ini harga daging ternak impor lebih murah daripada harga daging sapi lokal sehingga menyebabkan permintaan
pedagang akan ternak sapi lokal sangat jauh berkurang.
3. Perkembangan IPTEK dan teknologi informasi yang semakin pesat