78
Menurut kelompok tani ternak, IPTEK harus terjangkau oleh kemampuan finansial peternak. kendala adopsi yang datang secara internal dari inovasi itu
sendiri adalah inovasi tersebut dirasakan mahal oleh petani. Sedangkan kendala adopsi dari luar inovasi itu sendiri adalah orientasi usaha, pasar, dan ketersediaan
sarana pendukung saprodi, dll. Sebagus apapun teknologi kalau tidak terjangkau oleh kemampuan finansial petani sebagai pengguna, maka akan susah untuk
diadopsi. Apalagi kebanyakan petani relatif miskin, maka inovasi yang dirasakan murah akan lebih cepat diadopsi dibanding inovasi yang mahal.
4. Permintaan daging sapi potong yang terus meningkat
Dari hasil wawancara dengan kelompok tani ternak di lapangan, bahwasanya mereka selalu mendapat peningkatan permintaan akan ternak sapi
dari tahun ke tahun dari agen maupun konsumen langsung yang datang ke lokasi kandang apalagi menjelang hari hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha.
5. Telah berfungsinya UPT BIBD Sumatera Utara Medan dlm menghasilkan bibit
UPT Balai Inseminasi Buatan Daerah telah berpunsi sehingga persediaan akan bibit IB telah dapat melayani permintaan peternak khususnya di Kabupaten
Deli Serdang, umumnya di Sumatera Utara, sehingga Petugas Inseminator dapat lebih mudah dalam hal melayani peternak.
Sebelum UPT BIB Daerah Sumatera Utara di medan berpungsi, bibit IB selalu dipesan pada Balai Inseminasi Buatan Lembang, Jawa Barat. Hal ini akan
memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan saat ini yang telah tersedia di Sumatera Utara setiap saat.
Hasil wawancara dengan Peternak bahwa mereka tidak pernah mengalami penundaan pelaksanaan IB lagi semenjak adanya UPT Balai Inseminasi Buatan
Daerah Sumatera Utara.
6. Pengelolaan limbah kotoran sapi menjadi produk yang bermamfaat
Pertanian organik merupakan sistem pertanian yang kembali dikembangkan saat ini. Pertanian organik bertujuan untuk menghindari kerugian
yang dihasilkan oleh penggunaan pestisida. Oleh karena itu, penggunaan pupuk organik merupakan pilihan bagi para petani. Kotoran ternak merupakan salah satu
www.nitropdf.com
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SIMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
79
pupuk organik yang dapat dimanfaatkan. Adanya hasil sampingan yang diperoleh oleh kelompok tani berupa kotoran sapi yang akan merupakan peluang bagi
kelompok yang lebih besar apabila kotoran ternak sapi tersebut diolah menjadi kompos, hal ini akan menjadi keuntungan yang lebih besar . Selama ini limbah
produksi kotoran sapi tidak diolah menjadi kompos oleh kelompok penerima dana BLM, kelompok langsung menjual kotoran sapi kepada petani-petani yang
menggunakannya sebagai pupuk seperti dari daerah Brastagi Kabupaten Karo
Ancaman 1. Diberlakukannya era pasar bebas
free trade
Dengan terbukanya perdagangan bebas dunia maka masing-masing negara menggabungkan diri ke dalam berbagai organisasi, baik bersifat regional maupun
internasional, seperti dengan disetujuinya kerjasama di kawasan segi tiga pertumbuhan STP Indonesia Malaysia Singapura IMS-GT dan Indonesia
Malaysia Thailand IMT-GT dalam rangka AFTA ASEAN Free Trade Area, WTO dan lain-lain untuk mengantisipasi kemungkinan yang timbul akibat adanya
perdagangan bebas tersebut. Adanya perdagangan bebas menyebabkan tidak adanya lagi hambatan atau batas negara terhadap sebuah produk, sehingga keluar
masuknya barang dari negara lain asalkan sesuai dengan kualitas dan ketentuan yang dibuat maka barang tersebut bebas masuk. Ini tentunya dapat menjadi
ancaman bagi para kelompok tani ternak di Kabupaten Deli Serdang khususnya kelompok penerima program BLM ini untuk mengembangkan ternak sapi dengan
mutu produk yang sesuai dengan permintaan pasar.
2. Adanya kebijakan pemerintah mengimpor sapi potong