59
Pakan yang diberikan adalah Hijauan berupa rumput Raja yang diperoleh dari lahan sendiri yang terletak disekeliling kandang dan yang ditanam oleh
masing-masing anggota kelompok yang memiliki lahan kosong. Luas lahan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 24. Jenis dan luas tanaman rumput unggul pada setiap kelompok tani ternak penerima program BLM Kabupaten Deli Serdang.
No Nama Kelompok
Jenis Rumput Jumlah
Responden orang
Luas Tanaman
1 2
3 Melati
Tani Jaya Kebangkitan Bangsa
Rumput Raja Rumput Raja
Rumput Raja 31
20 20
2,1 Ha 2,6 Ha
1,9Ha
Jumlah 71
6,6 Ha
Sumber : Hasil pengolahan data primer, 2011
. Pemotongan rumput raja dilakukan pada umur 40 hari atau 35-60 hari
tergantung kondisi musim saat pemotongan dengan sisa pemotongan kurang lebih 10 cm. Sistem rotasi digunakan dalam proses pemotogan, untuk menjaga
ketersediaan hijauan sepanjang waktu. Rumput raja mampu beradaptasi dengan jenis tanah yang kering dan tanaman ini agak toleran terhadap tanah yang agak
bebatuan dan tidak mengalami genangan air, biasanya tumbuh di ketinggian 0- 3000 m, dataran rendah sampai tinggi, curah hujan cukup yaitu sekitar 1000
mmtahun atau lebih.
b. Sistim Perkawinan Ternak
Sapi potong yang dipelihara oleh peternak didaerah penelitian terdiri dari sapi Simental, Brahman, Limosine, Peranakan Ongole PO, ternak sapi ini
adalah hasil tehnologi Inseminasi Buatan IB dengan menggunakan bibit unggul. Peternak lebih memilih sapi jenis Simental dengan alasan pertumbuhannya
cepat dan harga jual dipasaran tinggi.
www.nitropdf.com
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SIMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
60
Semua responden mengawinkan ternaknya melalui kawin suntik IB, hal ini bertujuan untuk akan menghasilkan bibit unggul serta harga jual yang lebih
tinggi dibandingkan dengan perkawinan alami. Permasalahan yang dihadapi kelompok tani dalam pelaksanaan Inseminasi
Buatan adalah petugas Inseminator sering terlambat dalam hal pelaksanaan Inseminasi Buatan. Meskipun menambah beban biaya. Setiap pelaksanaan
Inseminasi Buatan, peternak terlebih dahulu melakukan pengamatan pada setiap ternak untuk memutuskan apakah ternak tersebut dalam kondisi sedang birahi,
apabila dalam kondisi birahi, peternak akan menghubungi petugas Inseminasi Buatan Inseminator untuk dapat melaksanakan kawin suntik.
Pada setiap daerah kecamatan telah tersedia pelayanan Inseminasi Buatan sehingga akan sangat memudahkan untuk mendapatkan pelayanan dari petugas
yang telah dihunjuk oleh Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang.
c.Pencegahan dan Pengobatan Penyakit