Tingkat pengetahuan peternak masih terbatas

86 Kelemahan 1. Beternak sebagai usaha sambilan Selama ini bahkan sampai sekarang pengusahaan sapi potong pada kelompok tani ternak program BLM di Kabupaten Deli Serdang masih bersifat sambilan, dimana ternak diusahakan sambil mengusahakan tanaman pangan lainnya, hal lainnya dapat dilihat pada sistim pemeliharaan ternak sapi lebih pada bersifat tabungan tanpa pernah melihat efisiensi dan efektifitas sumber daya yang diberikan pada usahanya. 2.Kerjasama Kelompok Hasil wawancara dengan anggota kelompok kerjasama belum terlaksana dengan baik, khususnya kelompok yang menerima program BLM PPA di Kabupaten Deli Serdang, hal ini ditandai dengan tidak berjalannya pengembalian perguliran ternak dari kelompok ke kelompok yang lain atau anggota lain dikarenakan sesama anggota kelompok tidak kompak atau tidak mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh hasil keputusan kelompok dengan Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang melalui Surat Perjanjian yang telah ditandatangani diatas Materei 6000.

3. Tingkat pengetahuan peternak masih terbatas

Tingkat pengetahuan peternak kelompok tani ternak penerima program BLM di kabupaten Deli Serdang masih rendah merupakan kelemahan bagi kelompok untuk dapat mengembangkan usaha nya yang lebih berkembang. Rendahnya tingkat pengetahuan peternak menyebabkan peternak sulit untuk mengatasi berbagai masalah terutama yang berhubungan dengan pemeliharaan dan perawatan ternak. Selama ini peternak hanya mengandalkan pengalaman dan pengetahuan apa adanya saja. Sehingga untuk menangani penyakit hewan dan lain-lain harus mengandalkan petugas kesehatan hewan maupun dokter hewan yang tentu akan membutuhkan biaya yang lebih besar. Sumber Daya Manusia pada anggota kelompok penerima program BLM dalam bidang usaha sapi potong secara umum yang perlu mendapat perhatian, yaitu 1 kemampuan manajerial dalam pengambilan keputusan; www.nitropdf.com UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SIMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 87 2 mampu melakukan apresiasi terhadap biaya yang dikeluarkan biaya minimal hasil maksimal; 3 pengembangan daya intelegensia dan selalu mau belajar; 4 memiliki motivasi yang tinggi; 5 selalu memperhatikan kehidupan peternak dengan ternaknya dengan layak; dan 6 selalu meningkatkan pengalaman kerja melalui pengembangan daya inovasi.

4. Menjalin Kerjasama kemitraan