88
peternak masih lemah kemampuannya dibanding pedagang terutama dalam manaksir berat sapi. Selain itu kendala dalam pemasaran ternak sapi adalah
terbatas sumber informasi yang dapat diperoleh oleh peternak sapi potong, sehingga menyebabkan pedagangtoke dengan leluasa dapat mempermainkan
dalam menetapkan harga sapi potongnya. Ketergantungan peternak terhadap pedagang lokaltoke dalam
memasarkan ternaknya cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya : a skala usaha yang relatif kecil, sehingga biaya angkutan ke pasar
tidak efisien; b transaksi didasarkan pada taksiran pembeli karena tidak ada patokan yang jelas dalam penentuan harga serta kurangnya pengetahuan peternak
dalam menaksir berat badan ternaknya; c adanya sistim ijon sehingga peternak mau tidak mau harus menjualnya kepada pedagang tersebut.
7. Prasarana dan Sarana yang minim
Sarana dan prasarana dari kelompok belum memadai karena dapat dilihat belum ada alat pemotong rumput copper dan pemampaatan kotoran sapi menjadi
Biogas serta jalan ke lokasi salah satu kelompok tani Tani Jaya belum di aspal sehingga apabila musim hujan kenderaan roda empat akan mengalami kesulitan
melalui
www.nitropdf.com
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SIMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
89
Tahap Pencocokan 1. Analisis Matriks IE
Nilai tertimbang yang diperoleh dari matriks EFE dan matriks IFE menjadi input bagi matriks Internal-External IE. Matriks IE digunakan untuk mengetahui
posisi kelompok tani saat ini berdasarkan hasil analisis terhadap faktor lingkungan eksternal dan internal kelompok tani pada matriks EFE dan matriks
IFE. Matriks IE didasari pada dua dimensi kunci, yaitu total rata-rata
tertimbang matriks IFE pada sumbu x dan total rata-rata tertimbang matriks EFE pada sumbu y. Total nilai tertimbang sebesar 2,766 pada matriks IFE diplotkan
dengan total nilai tertimbang pada matriks EFE sebesar 3,296 pada matriks IE. Hasilnya diperlihatkan dalam matriks IE pada Gambar 4.
Kuat Sedang Lemah
Total
Tinggi 3,0-4,0 2,0- 2,9 1,0- 1,99
Nilai 3,0 – 4,0
Tertimbang Rata-rata EFE 2,0 -2,99
Gambar 4. Matriks IE Kelompok Tani Program BLM PPA. Berdasarkan matriks IE Kelompok Tani pada Gambar 4 kelompok berada
pada posisi daerah II yaitu 2,0 – 2,9. Pada posisi tersebut, usaha kelompok tani disebut dalam posisi tumbuh dan kembangkan. Daerah II menggambarkan
kemampuan dalam merespon lingkungan eksternalnya diatas rata-rata sedangkan kemampuan dalam merespon lingkungan internalnya masih dalam tahap rata-rata.
Posisi kelompok tani dalam matriks IE membantu dalam penentuan suatu strategi yang akan digunakan yang sesuai dengan kondisi kelompok saat ini.
Strategi yang dapat diterapkan pada posisi tumbuh dan berkembang yaitu strategi integrasi ke belakang, integrasi ke depan. Penentuan strategi merupakan pilihan
terhadap beberapa atau sebagian strategi yang sesuai dengan kelompok tani. I
I I I I I
IV V
V I V I I
V I I I I X
www.nitropdf.com
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SIMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
90
Strategi integrasi ke depan menghendaki agar kelompok tani mempunyai kemampuan yang besar terhadap pengendalian para agen atau pembeli ternak, bila
perlu dengan memilikinya. Strategi pengembangan pasar, pengembangan produk seperti bibit sapi
yang lebih unggul merupakan strategi intensif sehingga dibutuhkan usaha yang intensif dan kontinu untuk dapat berkembang dalam usaha. Di samping itu
kelompok juga dapat menerapkan strategi integrasi untuk mendapatkan kontrol atas distributor, pemasok, danatau pesaing yang membantu keberhasilan
pengembangan usaha. Strategi-strategi di atas merupakan pilihan bagi kelompok. Strategi
tersebut merupakan dasar dalam menentukan strategi yang paling sesuai bagi karena pilihan strategi di atas masih bersifat umum. Untuk memfokuskan strategi
yang paling sesuai dan objektif, maka perlu dilanjutkan ke tahap analisis yang lebih spesifik dengan menggunakan matriks SWOT.
2. Analisis Matriks SWOT