Kegiatan Penilaian sesuai Ketentuan Permendikbud Nomor 66 Tahun

Menurut Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan, pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria PAK. PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal KKM. KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik. Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan menyebutkan bahwa penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik authentic assessment . Penilaian otentik authentic assessment ini menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar peserta didik atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional instructional effect dan dampak pengiring nurturant effect dari pembelajaran. Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program perbaikan remedial , pengayaan enrichment , atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik juga dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran Ekonomi dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat: angket, wawancara dan catatan lapangan. Di samping melalui alat-alat evaluasi tersebut, penilaian proses pembelajaran juga dapat dilakukan melalui refleksi. Refleksi dapat dilakukan oleh guru bersama peserta didik, dengan melibatkan guru lain observer , atau pendamping. Refleksi juga dapat melibatkan kepala sekolah, agar ditindaklanjuti dengan pengembangan kebijakan sekolah. Mulyasa 2014 : 144 mengemukakan bahwa refleksi merupakan tindak lanjut dari pengamatan observasi, sehingga apa-apa yang dibicarakan dalam refleksi adalah hasil observasi, beserta hasil-hasil lain yang muncul dalam pembelajaran.

13. Hasil Belajar

Pengertian hasil belajar menurut Nana Sudjana 2002 : 22 yaitu kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan belajar pada hakekatnya merupakan usaha secara sadar yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik akan menghasilkan prestasi belajar. Setiap peserta didik pasti menginginkan mendapatkan hasil belajar atau prestasi belajar yang tinggi karena hasil belajar merupakan ukuran keberhasilan proses belajar yang telah dijalaninya. Berhasil atau tidaknya peserta didik belajar sebagian besar terletak pada usaha dan kegiatannya sendiri, disamping faktor kemauan, minat, ketekunan, tekad untuk sukses, dan cita-cita tinggi yang mendukung setiap usaha dan kegiatannya. Peserta didik akan berhasil jika berusaha