Subvariabel Penggunaan BentukJenis Penilaian

PEDOMAN WAWANCARA dengan Guru Ekonomi 1. Apakah BapakIbu mengetahui tentang Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013? 2. Bagaimanakah pendapat BapakIbu tentang Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013? 3. Bagaimana implementasi Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 dalam penilaian pembelajaran Ekonomi? 4. Bagaimana kendala yang dihadapi dalam pelaksanaanimplementasi Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013? 5. Bagaimana alternatif pemecahan masalah yang dihadapi? 6. Apakah BapakIbu menggunakan berbagai bentuk penilaian untuk mengukur hasil belajar peserta didik? 7. Apa saja bentuk penilaian yang sering digunakan oleh BapakIbu untuk mengukur hasil belajar peserta didik? 8. Bagaimana menurut pendapat BapakIbu tentang prestasi yang dicapai peserta didik dengan dilaksanakan penilaian pembelajaran sesuai Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013?

G. Hasil Wawancara

1. Nama : Sri Pujiastuti Y, Peneliti X Sekolah : SMA Negeri 3 Pemalang Tanggal : 4 Maret 2015 Hasil Wawancara: X : “Apakah Ibu mengetahui tentang Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013?” Y : “Ya, saya mengetahui.” X : “Bagaimanakah pendapat Ibu tentang Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013?” Y : “Dalam kurikulum 2013, pembelajarannya atau metodenya bagus. Hanya saja kelemahannya terletak pada sistem penilaiannya yang terlalu banyak.” X : “Bagaimana implementasi Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 dalam p enilaian pembelajaran Ekonomi?” Y : “Melaksanakan penilaian sesuai dengan standar yang ada di Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013.” X : “Apa saja kendala yang dihadapi Ibu dalam pelaksanaanimplementasi Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013?” Y : “Aspek penilaiannya terlalu banyak dan merepotkan.” X : “Bagaimana alternatif pemecahan masalah yang dihadapi?” Y : “Menilai dengan cara yang sederhana saja.” X : “Apakah Ibu menggunakan berbagai bentuk penilaian untuk mengukur hasil belajar peserta didik?” Y : “Ya, saya menggunakan bermacam-macam penilaian.” X : “Apa saja bentuk penilaian yang sering digunakan oleh Ibu untuk mengukur hasil belajar peserta didik?” Y : “Untuk ranah kognitif saya lebih sering menggunakan tes tertulis, sedangkan tes lisan hanya digunakan ketika sedang pembelajaran di kelas saja. Afektif siswa saya ukur dengan menggunakan angket penilaian diri dan penilaian antarteman. Sedangkan keterampilannya saya nilai dari soal-soal atau tugas yang saya berikan. Untuk UTS dan UAS diadakan sesuai dengan kaldik sekolah.” X : “Bagaimana menurut pendapat Ibu tentang prestasi yang dicapai peserta didik dengan dilaksanakan penilaian pembelajaran sesuai Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013?” Y : “Nilai atau prestasi belajar siswa belum dapat dilihat kemajuannya karena saya baru menerapkan penilaian menurut kurikulum 2013 selama satu semester.” 2. Nama : Nurce Y, Peneliti X Sekolah : SMA Negeri 1 Randudongkal Tanggal : 7 Maret 2015 Hasil wawancara: X : “Apakah Ibu mengetahui tentang Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013?” Y : “Ya.” X : “Bagaimanakah pendapat Ibu tentang Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013?” Y : “Membutuhkan banyak waktu dan menambah administrasi guru semakin banyak jika penilaian harus dilakukan sesuai dengan Permendikbud.” X : “Bagaimana implementasi Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 dalam penilaian pembelajaran Ekonomi?” Y : “Penilaiannya dilakukan sesuai yang ada di dalam Permendikbud tersebut.” X : “Apa saja kendala yang dihadapi Ibu dalam pelaksanaan implementasi Permendi kbud Nomor 66 Tahun 2013?” Y : “Waktu yang digunakan untuk mengerjakan penilaian cukup banyak. Beban siswa juga semakin banyak, misalnya ketika siswa diperintah untuk mengisi angket penilaian diri dan penilaian antar teman.” X : “Bagaimana alternatif pemecahan masalah yang dihadapi?” Y : “Setiap kompetensi dasar, guru melaksanakan penilaian untuk siswa.” X : “Apakah Ibu menggunakan berbagai bentuk penilaian untuk mengukur hasil belajar peserta didik?” Y : “Ya.” X : “Apa saja bentuk penilaian yang sering digunakan oleh Ibu untuk mengukur hasil belajar peserta didik?” Y : “Saya menggunakan tes tertulis dan tes lisan untuk mengukur aspek kognitif siswa. Untuk mengukur aspek afektif siswa, saya menggunakan angket yang diisi oleh siswa dan membuat jurnal.” X : “Bagaimana menurut pendapat Ibu tentang prestasi yang dicapai peserta didik dengan dilaksanakan penilaian pembelajaran sesuai Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013?” Y : “Prestasi belajar siswa belum dapat dikatakan meningkat 100.” 3. Nama : Samiarsih Y, Peneliti X Sekolah : SMA Negeri 1 Randudongkal Tanggal : 7 Maret 2015 Hasil wawancara: X : “Apakah Ibu mengetahui tentang Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013?” Y : “Ya, saya mengetahui.” X : “Bagaimanakah pendapat Ibu tentang Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013?” Y : “Penilaiannya terlalu banyak. Tetapi kurikulum 2013 jangan ditinggalkan sepenuhnya.” X : “Bagaimana implementasi Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 dalam penilaian pembelajaran Ekonomi?” Y : “Dilaksanakan sesuai Permendikbudnya. Tetapi saya sebagai guru juga tidak tega memberikan nilai kepada siswa yang kurang berprestasi yang apa adanya. Misalnya dalam memberikan nilai afektif siswa, saya menilai dengan menggunakan hati.” X : “Apa saja kendala yang dihadapi Ibu dalam pelaksanaanimplementasi Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013?” Y : “Penilaiannya terlalu repot, menyita waktu juga dalam melaksanakan penilaian.” X : “Bagaimana alternatif pemecahan masalah yang dihadapi?” Y : “Penilaiannya dilaksanakan semampu saya saja.” X : “Apakah Ibu menggunakan berbagai bentuk penilaian untuk mengukur hasil belajar peserta didik?” Y : “Ya, saya menilai hasil belajar siswa dengan berbagai cara.” X : “Apa saja bentuk penilaian yang sering digunakan oleh Ibu untuk mengukur hasil belajar peser ta didik?” Y : “Tes tertulis dan tes lisan saya berikan untuk menilai pemahaman dan kemampuan terhadap materi yang telah disampaikan. Untuk aspek afektif saya gunakan angket untuk penilaian diri dan penilaian antarteman, pengamatan dan catatan jurnal sikap. Aspek psikomotor siswa bisa saya nilai dari keaktifan dalam diskusi kelompok, tugas- tugas, cara menganalisis soal perhitungan, kerapian catatan siswa dan ketepatan menjawab soal.” X : “Bagaimana menurut pendapat Ibu tentang prestasi yang dicapai peserta didik dengan dilaksanakan penilaian pembelajaran sesuai Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013?” Y : “Prestasinya dapat dikatakan bagus, karena metode pembelajarannya diskusi kelompok jadi siswa lebih aktif dan saling bertukar informasi. Selain itu, siswa lebih cepat memahami materi jika bertanya dengan temannya satu kelompok.” 4. Nama : Asep Amaludin Y, Peneliti X Sekolah : SMA Negeri 1 Belik Tanggal : 7 Maret 2015 Hasil wawancara: X : “Apakah Bapak mengetahui tentang Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013?” Y : “Ya.” X : “Bagaimanakah pendapat Bapak tentang Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013?” Y : “Bagus, sistem penilaiannya yang ada di Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 lebih lengkap dibandingkan dengan sistem penilaian yang ada di KTSP karena penilaiannya meliputi semua aspek hasil belajar siswa.” X : “Bagaimana implementasi Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 dalam penilaian pembelajaran Ekonomi?”