Pelaksanaan Kegiatan Penilaian Deskripsi Data Penelitian

skor ideal tersebut, maka dapat dikategorikan menjadi 4 kategori kecenderungan, yaitu: Tabel 18. Kategori Kecenderungan Pelaksanaan Kegiatan Penilaian No. Kelas Interval Rentang Skor Freku ensi Kategori 1. 21 ≤ X ≥ 21 24 96 Selalu Melaksanakan 2. 17,5 ≤ X 21 20,9 – 17,5 1 4 Sering Melaksanakan 3. 14 ≤ X 17,5 17,4 - 14 Kadang-Kadang Melaksanakan 4. X 14 14 Tidak Pernah Melaksanakan Jumlah 25 100 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel kecenderungan Pelaksanaan Kegiatan Penilaian di atas, maka digambarkan Pie Chart sebagai berikut: Gambar 9. Pie Chart Kecenderungan Pelaksanaan Kegiatan Penilaian Berdasarkan Pie Chart kecenderungan Pelaksanaan Kegiatan Penilaian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat 24 guru dengan persentase 96 dalam kategori selalu melaksanakan dan 1 guru 96 4 Selalu Melaksanakan Sering Melaksanakan Kadang-Kadang Melaksanakan Tidak Pernah Melaksanakan dengan persentase 4 dalam kategori sering melaksanakan kegiatan penilaian yang sesuai dengan Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013.

e. Penggunaan BentukJenis Penilaian oleh Guru

Bentukjenis penilaian yang sesuai dengan Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 yaitu penilaian otentik, penilaian berbasis portofolio dan ulangan. Dalam penelitian ini penggunaan bentukjenis penilaian diukur dengan 8 pernyataan. Skor maksimal yang diberikan adalah 4 dan skor minimalnya 1, sehingga diperoleh skor tertinggi ideal 32 dan skor terendah ideal 8. Berdasarkan data penelitian yang diolah, variabel Penggunaan BentukJenis Penilaian memiliki skor tertinggi 32; skor terendah 26; mean sebesar 28,8; median sebesar 29; mode sebesar 29; dan standar deviasi sebesar 1,47. Dari data tersebut dapat diperoleh tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 19. Distribusi Frekuensi BentukJenis Penilaian Kelas Kelas Interval Frekuensi Persentase 1 26 – 27,16 5 20 2 27,16 – 28,32 4 16 3 28,32 – 29,48 8 32 4 29,48 – 30,64 6 24 5 30,64 – 31,8 1 4 6 31,8 – 32,96 1 4 Jumlah 25 100 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, maka digambarkan histogram sebagai berikut: Gambar 10. Histogram Distribusi Frekuensi Penggunaan BentukJenis Penilaian oleh Guru Data tersebut kemudian digolongkan ke dalam kategori kecenderungan Penggunaan BentukJenis Penilaian oleh Guru. Untuk mengetahui kecenderungan masing-masing skor variabel digunakan skor ideal dari subjek penelitian sebagai kriteria perbandingan. Berdasarkan harga skor ideal tersebut, maka dapat dikategorikan menjadi 4 kategori kecenderungan, yaitu: Tabel 20. Kecenderungan Penggunaan BentukJenis Penilaian oleh Guru No. Kelas Interval Rentang Skor Frekuensi Kategori 1. 24 ≤X ≥ 24 25 100 Selalu Menggunakan 2. 20 ≤ X 24 23,9 - 20 Sering Menggunakan 3. 16 ≤ X 20 19,9 - 16 Kadang- Kadang Menggunakan 4. X 20 16 Tidak Pernah Menggunakan Jumlah 25 100 5 4 8 6 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 26 - 27,16 27,16 - 28,32 28,32 - 29,48 29,48 - 30,64 30,64 - 31,8 31,8 - 32,96 F re k uens i Kelas Interval Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel kecenderungan Penggunaan BentukJenis Penilaian oleh Guru di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat 25 guru dengan persentase 100 dalam kategori selalu menggunakan bentukjenis penilaian yang sesuai dengan Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013.

B. Pembahasan

Penilaian merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh guru untuk mengetahui tingkat pencapaian materi yang diberikan dalam kegiatan belajar mengajar. Penilaian dapat dijadikan sebagai dasar dalam menentukan kemajuan hasil belajar peserta didik. Guru memiliki peranan penting dalam pelaksanaan penilaian. Guru harus melaksanakan penilaian pembelajaran dengan tepat. Apabila terjadi kesalahan dalam melaksanakan atau memberikan penilaian, maka dapat mengkibatkan pengambilan keputusan yang kurang tepat pula. Dengan mengukur keberhasilan pembelajaran secara tepat maka dapat meningkatkan motivasi belajar, mendeteksi hambatan dan masalah yang dihadapi peserta didik, serta dapat mengetahui kelemahan program pembelajaran yang ditempuhnya. Untuk dapat melaksanakan penilaian dengan baik, maka seorang guru harus mempelajari peraturan perundang-undangan tentang penilaian pendidikan, salah satunya adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Dalam Permendikbud tersebut dinyatakan bahwa pada