Pada dasarnya tujuan akhir dari evaluasi adalah untuk memberikan bahan-bahan pertimbangan untuk menentukan atau membuat kebijakan
tertentu, yang diawali dengan suatu proses pengumpulan data yang sistematis.
3. Prinsip-prinsip Evaluasi
Prinsip diperlukan sebagai pemadu dalam kegiatan evaluasi. Dengan demikian tidak hanya diutamakan prosedur dan teknik penilaian
saja, tetapi prosedur dan teknik tersebut harus sesuai dilakukan dalam paduan prinsip-prinsip yang ada. Menurut H.M. Sukardi 2011 : 4-5,
kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan memiliki beberapa prinsip sebagai berikut:
a. Evaluasi harus masih dalam kisi-kisi kerja sesuai dengan tujuan yang
ditentukan b.
Evaluasi dilaksanakan secara komprehensif c.
Evaluasi diselenggarakan dalam proses yang kooperatif antara guru dan peserta didik
d. Evaluasi harus peduli dan mempertimbangkan nilai-nilai yang berlaku
Evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila dalam pelaksanaannya berpegang pada tiga prinsip dasar seperti
yang dikemukakan oleh Anas Sudijono 2011 : 31-33. Prinsip-prinsip tersebut antara lain: 1 Prinsip keseluruhan atau prinsip komprehensif,
yang menunjukkan bahwa evaluasi hasil belajar harus dapat mencakup berbagai aspek yang dapat menggambarkan perkembangan peserta didik
atau perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri peserta didik;2 Prinsip kesinambungan atau prinsip kontinuitas, bahwa evaluasi
yang dilaksanakan secara teratur dan berkesinambungan dapat memberikan
gambaran mengenai perkembangan peserta didik dari awal sampai akhir program pendidikan yang ditempuh; dan 3 Prinsip obyektivitas, bahwa
evaluasi dilakukan dengan keadaan yang senyatanya dan tidak dicampuri dengan kepentingan-kepentingan yang bersifat subyektif.
Slameto 2001 : 16-19 mengungkapkan bahwa ada tujuh prinsip evaluasi. Prinsip-prinsip tersebut diuraikan sebagai berikut:
a. Prinsip keterpaduan
Perencanaan evaluasi harus dilakukan bersamaan dengan perencanaan satuan program pengajaran. Evaluasi dilakukan terhadap
apa yang direncanakan, bukan terhadap apa yang telah dilakukan. b.
Prinsip Cara Belajar Siswa Aktif CBSA Peserta didik seharusnya tidak merasakan evaluasi sebagai
sesuatu yang menekan dan cenderung untuk dihindari, karena jika demikian hal ini menunjukkan bahwa prinsip ini tidak terdapat dalam
evaluasi.
c. Prinsip kontinuitas
Pada dasarnya evaluasi berlangsung selama proses kegiatan belajar-mengajar berjalan. Evaluasi tidak hanya terdapat pada awal
danatau pada akhir pengajaran saja, tetapi juga selama proses belajar- mengajar berlangsung, misalnya dalam bentuk pengamatan, tanya
jawab, atau dialog.
d. Prinsip koherensi
Evaluasi harus mempunyai koherensi dengan program pengajaran, artinya evaluasi harus benar-benar hasil yang diperoleh
dari kegiatan belajar-mengajar, baik kegiatan tatap muka maupun kegiatan terstruktur.
e. Prinsip diskriminalitas
Evaluasi harus mampu menunjukkan perbedaan di kalangan peserta didik secara individual. Hal ini disebabkan setiap individu
mempunyai perbedaan dengan individu lain. Apabila suatu kelas menunjukkan skor yang sama, maka evaluasi tersebut perlu
dipertanyakan.
f. Prinsip keseluruhan
Evaluasi yang akan dilakukan hendaknya bersifat utuh pula, yaitu meliputi seluruh segi tujuan pendidikan. Evaluasi ditujukan tidak
hanya pada sesudah akhir proses pengajaran, tetapi juga selama proses belajar-mengajar sedang berlangsung.
g. Prinsip pedagogis
Seluruh kegiatan evaluasi haruslah diketahui dan dirasakan oleh peserta didik tidak hanya sebagai rekaman hasil belajarnya saja,
melainkan juga sebagai upaya perbaikan dan peningkatan perilaku dan sikapnya, sehingga hasil evaluasi harus dinyatakan dan dapat dirasakan
sebagai penghargaan bagi yang berhasil dan sebaliknya merupakan
“hukuman” bagi yang belum berhasil yang menantang untuk belajar lebih giatbaik. Dengan demikian evaluasi akan ikut membentuk
perilaku dan sikap yang positif.
h. Prinsip akuntabilitas
Melalui evaluasi
kita mempertanggungjawabkan
hasil pendidikan yang kita selenggarakan kepada lembaga pendidikan,
masyarakat dan kelompok profesional. Dari berbagai prinsip evaluasi menurut beberapa ahli analisis,
penelitian tentang Evaluasi Pemahaman dan Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran Ekonomi Berdasarkan Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013
di SMA Negeri Kabupaten Pemalang harus mengikuti prinsip keterpaduan, prinsip kontinuitas dan prinsip koheren dengan tujuan.
4. Pengertian Evaluasi Program
Suharsimi dan Cepi 2009 : 2-7 menyatakan ada dua pengertian dari program, yakni secara umum dan khusus. Secara umum program
dapat diartikan sebagai rencana, seperti rencana seseorang setelah lulus ujian, apakah kemudian bekerja atau melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi. Secara khusus, program dikaitkan dengan evaluasi, didefinisikan sebagai suatu unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan
realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung secara berkesinambungan dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan
sekelompok orang. Selanjutnya evaluasi program dapat didefinisikan sebagai sebuah upaya untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan suatu