Tabel 4. Data Hasil Uji Validitas Instrumen No. Butir
Instrumen Koefisien
Korelasi Keterangan No. Butir
Instrumen Koefisien
Korelasi Keterangan
1 1,000
Valid 24
0,799 Valid
2 0,180
Tidak Valid
25 0,706
Valid 3
0,572 Valid
26 0,812
Valid 4
0,528 Valid
27 0,215
Tidak Valid
5 0,243
Tidak Valid
28 0,677
Valid 6
0,647 Valid
29 0,362
Valid 7
0,566 Valid
30 0,758
Valid 8
0,518 Valid
31 0,422
Valid 9
0,287
Tidak Valid
32 0,722
Valid 10
0,515 Valid
33 0,573
Valid 11
0,565 Valid
34 0,627
Valid 12
0,729 Valid
35 0,762
Valid 13
0,123
Tidak Valid
36 0,830
Valid 14
0,465 Valid
37 0,514
Valid 15
0,439 Valid
38 0,782
Valid 16
0,196
Tidak Valid
39 0,228
Tidak Valid
17 0,712
Valid 40
0,685 Valid
18 0,390
Valid 41
0,444 Valid
19 0,253
Tidak Valid
42 0,799
Valid 20
0,677 Valid
43 0,211
Tidak Valid
21 0,452
Valid 44
0,281
Tidak Valid
22 0,452
Valid 45
0,580 Valid
23 0,702
Valid 46
0,504 Valid
Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 10 butir pernyataan tidak valid dari instrumen variabel Pemahaman Guru dan Pelaksanaan
Penilaian Guru yaitu butir 2, 5, 9, 13, 16, 19, 27, 39, 43, dan 44 karena koefisien korelasinya kurang dari 0,3. Butir pernyataan yang tidak valid
tidak akan digunakan dalam penelitian ini. Hasil uji coba instrumen ini dapat menghasilkan instrumen penelitian yang valid sehingga dapat
digunakan untuk melakukan pengukuran yang tepat mengenai variabel Pemahaman Guru dan Pelaksanaan Penilaian Guru.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas dalam penelitian
ini menggunakan rumus
Alpha
, yaitu:
2 2
1 1
t b
k k
r
ii
Keterangan: = Reliabilitas instrumen
= Jumlah varians butir = Varians total
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal Suharsimi Arikunto, 2013 : 239
Jika koefisien
alpha
lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikansi 5, maka kuisioner tersebut dinyatakan reliabel. Dan
sebaliknya, jika koefisien
alpha
lebih kecil dari r tabel dengan taraf signifikansi 5, maka kuisioner tersebut dinyatakan tidak reliabel.
Untuk mengetahui tinggi rendahnya r
11
maka digunakan pedoman menurut Suharsimi Arikunto 2013: 240:
1 Antara 0,800 sampai 1,000
= Sangat Tinggi 2
Antara 0,600 sampai 0,799 = Tinggi
3 Antara 0,400 sampai 0,599
= Cukup 4
Antara 0,200 sampai 0,399 = Rendah
5 Antara 0,000 sampai 0,199
= Sangat Rendah Instrumen dikatakan reliabel jika r
hitung
lebih besar atau sama dengan r
tabel
dan sebaliknya jika r
hitung
lebih kecil dari r
tabel
maka instrumen dikatakan tidak reliabel atau nilai r
hitung
dikonsultasikan dengan tabel interpretasi r dengan ketentuan dikatakan reliabel jika r
hitung
≥ 0,600. Hasil uji coba instrumen yang telah dilakukan pada guru selain
guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Pemalang, SMA Negeri 2
Pemalang dan SMA Negeri 3 Pemalang, dengan jumlah 18 guru menghasilkan data hasil ujicoba instrumen.
Hasil uji coba instrumen menunjukkan tingkat reliabilitas instrumen sebagai berikut:
Tabel 5. Data Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel
Cronbach’s Alpha
N of Items Kategori
Pemahaman Guru
0,905 21
Sangat Tinggi Pelaksanaan
Penilaian 0,861
15 Sangat Tinggi
Data hasil uji coba instrumen di atas menunjukkan bahwa semua instrumen tersebut reliabel yang mengartikan instrumen tersebut bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas yang menunjukkan tingkat
reliabel yang sangat tinggi dari instrumen penelitian tersebut mengartikan bahwa instrumen penelitian tersebut dapat digunakan dalam penelitian ini.
H. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan agar tujuan penelitian tercapai sesuai dengan masalah yang diajukan. Dengan demikian, teknik
analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif kuantitatif. Teknik analisis deskriptif kuantitatif yang digunakan adalah tabel frekuensi,
karena frekuensi data penelitian yang digunakan untuk mengungkap apa yang ada di lapangan.
Dalam penelitian ini, pemahaman dan pelaksanaan penilaian oleh guru Ekonomi berdasarkan Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 dihitung dengan
menggunakan rumus mean ideal dan standar deviasi ideal sebagai berikut: Mean Ideal =
Standar Deviasi Ideal Sdi = Keterangan:
Sr = Skor terendah St = Skor tertinggi
Iqbal Hasan, 2003:43-44 Analisis deskriptif kuantitatif melakukan penilaian berdasar kriteria
penilaian yang telah ditentukan berdasarkan hasil penskoran yang telah ditetapkan untuk masing-masing komponen atau subkomponen. Hasil
penskoran tersebut selanjutnya dibandingkan dengan kriteria penilaiannya. Untuk komponen kriteria penilaian variabel pemahaman guru ditetapkan
berdasarkan kategori tingkat kebaikannya yaitu kategori sangat paham, paham, kurang paham dan tidak paham. Sedangkan untuk komponen kriteria
penilaian variabel pelaksanaan penilaian ditetapkan berdasarkan kategori tingkat kebaikannya yaitu kategori selalu, sering, kadang-kadang dan tidak
pernah. Penskoran tersebut dengan mempertimbangkan Mean ideal Mi dan Simpangan BakuStandar Deviasi ideal SDi. Kategori untuk masing-masing
kriteria disajikan dalam Tabel 6 dan Tabel 7 sebagai berikut: Tabel 6. Kategori Kecenderungan Variabel Pemahaman Guru
Hasil Kategori
Mi + 1SDi ≤ X Sangat Paham
Mi ≤ X Mi +1SDi Paham
Mi – 1SDi ≤ X Mi
Kurang Paham X Mi
– 1SDi Tidak Paham