Penggunaan BentukJenis Penilaian oleh Guru

Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel kecenderungan Penggunaan BentukJenis Penilaian oleh Guru di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat 25 guru dengan persentase 100 dalam kategori selalu menggunakan bentukjenis penilaian yang sesuai dengan Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013.

B. Pembahasan

Penilaian merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh guru untuk mengetahui tingkat pencapaian materi yang diberikan dalam kegiatan belajar mengajar. Penilaian dapat dijadikan sebagai dasar dalam menentukan kemajuan hasil belajar peserta didik. Guru memiliki peranan penting dalam pelaksanaan penilaian. Guru harus melaksanakan penilaian pembelajaran dengan tepat. Apabila terjadi kesalahan dalam melaksanakan atau memberikan penilaian, maka dapat mengkibatkan pengambilan keputusan yang kurang tepat pula. Dengan mengukur keberhasilan pembelajaran secara tepat maka dapat meningkatkan motivasi belajar, mendeteksi hambatan dan masalah yang dihadapi peserta didik, serta dapat mengetahui kelemahan program pembelajaran yang ditempuhnya. Untuk dapat melaksanakan penilaian dengan baik, maka seorang guru harus mempelajari peraturan perundang-undangan tentang penilaian pendidikan, salah satunya adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Dalam Permendikbud tersebut dinyatakan bahwa pada Kurikulum 2013 untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik guru dapat melakukan penilaian melalui penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio dan ulangan. Implementasi Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 membawa perubahan dalam sistem, model, aspek, teknik dan prosedur penilaian terhadap peserta didik. Dengan demikian, guru harus mampu memahami prinsip, teknik, dan prosedur penilaian, serta melaksanakan kegiatan penilaian yang sesuai dengan Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dilakukan pembahasan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Pemahaman Guru terhadap Prinsip Penilaian

Analisis hasil pemahaman guru terhadap prinsip penilaian berdasarkan indikator objektif, terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel, dan edukatif menunjukkan bahwa sebanyak 25 guru dengan persentase 100 sangat memahami prinsip penilaian yang terkandung dalam Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013. Hasil penelitian ini diperkuat dengan kajian teori, menurut Slameto, prinsip evaluasi atau penilaian yaitu prinsip keterpaduan, prinsip kontinuitas, dan prinsip koheren dengan tujuan. Penilaian dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip keterpaduan dimana penilaian dilakukan bersamaan dengan perencanaan satuan program pengajaran sehingga penilaian dilakukan pada apa yang direncanakan, bukan pada apa yang telah dilakukan. Selain itu, penilaian dilakukan berdasarkan prinsip kontinuitas yang artinya penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, misalnya dalam bentuk pengamatan, tanya jawab, atau dialog. Penilaian juga dilaksanakan berdasarkan prinsip koherensi, artinya penilaian harus benar-benar hasil yang diperoleh dari kegiatan belajar mengajar, baik kegiatan tatap muka maupun kegiatan terstruktur.

2. Pemahaman Guru terhadap Teknik Penilaian

Analisis hasil pemahaman guru terhadap teknik penilaian berdasarkan indikator penilaian kompetensi sikap, penilaian kompetensi pengetahuan, dan penilaian kompetensi keterampilan menunjukkan bahwa sebanyak 11 dari 25 guru dengan persentase 44 sangat memahami, 12 dari 25 guru dengan persentase 48 memahami, dan 2 darii 25 guru dengan persentase 8 kurang memahami teknik penilaian yang terkandung dalam Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013. Dari hasil analisis pemahaman guru terhadap teknik penilaian memiliki perbedaan dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru-guru yang bersangkutan. Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik atau sistem penilaian dalam Kurikulum 2013 sudah bagus dan dapat mencakup seluruh aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik tetapi teknik penilaian tersebut cukup merepotkan untuk dilaksanakan sehingga masih banyak guru yang belum melaksanakan penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013.

3. Pemahaman Guru terhadap Prosedur Penilaian