lapangan. Di samping melalui alat-alat evaluasi tersebut, penilaian proses pembelajaran juga dapat dilakukan melalui refleksi. Refleksi dapat
dilakukan oleh guru bersama peserta didik, dengan melibatkan guru lain
observer
, atau pendamping. Refleksi juga dapat melibatkan kepala sekolah, agar ditindaklanjuti dengan pengembangan kebijakan sekolah.
Mulyasa 2014 : 144 mengemukakan bahwa refleksi merupakan tindak lanjut dari pengamatan observasi, sehingga apa-apa yang dibicarakan
dalam refleksi adalah hasil observasi, beserta hasil-hasil lain yang muncul dalam pembelajaran.
13. Hasil Belajar
Pengertian hasil belajar menurut Nana Sudjana 2002 : 22 yaitu kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Sedangkan belajar pada hakekatnya merupakan usaha secara sadar yang dilakukan seseorang untuk memenuhi
kebutuhannya. Kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik akan menghasilkan prestasi belajar. Setiap peserta didik pasti menginginkan
mendapatkan hasil belajar atau prestasi belajar yang tinggi karena hasil belajar merupakan ukuran keberhasilan proses belajar yang telah
dijalaninya. Berhasil atau tidaknya peserta didik belajar sebagian besar terletak
pada usaha dan kegiatannya sendiri, disamping faktor kemauan, minat, ketekunan, tekad untuk sukses, dan cita-cita tinggi yang mendukung setiap
usaha dan kegiatannya. Peserta didik akan berhasil jika berusaha
semaksimal mungkin dengan cara belajar yang efisien sehingga dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi.
Untuk menentukan apakah peserta didik telah berhasil menguasai suatu kompetensi tertentu, maka guru dapat melakukan penilaian.
Penilaian ini dilakukan pada saat proses pembelajaran atau setelah pembelajaran berakhir. Penilaian dilakukan dimasudkan untuk menilai
kualitas pembelajaran. Mulyasa 2014 : 143 menyatakan bahwa kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan segi hasil. Dari segi proses,
pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 80 peserta didik terlibat secara aktif,
baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar,
dan rasa percaya pada diri sendiri. Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang
positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 80. Akan tetapi penetapan kriteria ideal tersebut dapat
disesuaikan dengan kondisi sekolah seperti tingkat kemampuan akademis peserta didik, kompleksitas indikator dan daya dukung guru serta
ketersediaan sarana dan prasarana. Kriteria pencapaian indikator semakin mendekati angka 100, menunjukkan semakin tinggi tingkat kualitasnya.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Ela Purwanti 2014 yang berjudul
Evaluasi Pelaksanaan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Ekonomi sesuai dengan Kurikulum 2013 Di SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa pelaksanaan penilaian autentik dalam pembelajaran ekonomi di SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman terlaksana
dengan cukup baik yang dilaksanakan sesuai indikator sebesar 79,16 dan belum dilaksanakan sesuai indikator sebesar 20,84. Indikator yang
belum dilaksanakan pada aspek perencanaan yaitu rancangan penilaian terdapat di silabus yang terdiri dari teknik penilaian dan waktuperiode
penilaian untuk setiap materi pokok dan menentukan rubrik penilaian yang memuat petunjukuraian dalam penilaian skala, pada aspek pelaksanaan
yaitu menginformasikan sistem penilaian, pada aspek pengolahan yaitu tindak lanjut hasil analisis penilaian hasil belajar. Kendala dalam
pelaksanaan penilaian autentik yaitu a perencanaan yang rumit, b banyaknya komponen yang diperhatikan guru secara bersamaan dalam
pelaksanaan penilaian, c penilaian sikap yang harus memperhatikan secara detail dengan jumlah siswa yang banyak. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian Ela Purwanti terletak pada tempat penelitian yaitu di SMA di Kabupaten Pemalang dan teknik pengumpulan data yang
menggunakan angket, wawancara dan dokumentasi. 2.
Penelitian yang dilakukan oleh Ihwan Azis 2012 yang berjudul Evaluasi Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran Ekonomi Berdasarkan Permendiknas
Nomor 20 Tahun 2007 di SMA Negeri Kabupaten Klaten. Hasil