BentukJenis Penilaian sesuai Ketentuan Permendikbud Nomor 66 Penilaian Pembelajaran Ekonomi

lapangan. Di samping melalui alat-alat evaluasi tersebut, penilaian proses pembelajaran juga dapat dilakukan melalui refleksi. Refleksi dapat dilakukan oleh guru bersama peserta didik, dengan melibatkan guru lain observer , atau pendamping. Refleksi juga dapat melibatkan kepala sekolah, agar ditindaklanjuti dengan pengembangan kebijakan sekolah. Mulyasa 2014 : 144 mengemukakan bahwa refleksi merupakan tindak lanjut dari pengamatan observasi, sehingga apa-apa yang dibicarakan dalam refleksi adalah hasil observasi, beserta hasil-hasil lain yang muncul dalam pembelajaran.

13. Hasil Belajar

Pengertian hasil belajar menurut Nana Sudjana 2002 : 22 yaitu kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan belajar pada hakekatnya merupakan usaha secara sadar yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik akan menghasilkan prestasi belajar. Setiap peserta didik pasti menginginkan mendapatkan hasil belajar atau prestasi belajar yang tinggi karena hasil belajar merupakan ukuran keberhasilan proses belajar yang telah dijalaninya. Berhasil atau tidaknya peserta didik belajar sebagian besar terletak pada usaha dan kegiatannya sendiri, disamping faktor kemauan, minat, ketekunan, tekad untuk sukses, dan cita-cita tinggi yang mendukung setiap usaha dan kegiatannya. Peserta didik akan berhasil jika berusaha semaksimal mungkin dengan cara belajar yang efisien sehingga dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi. Untuk menentukan apakah peserta didik telah berhasil menguasai suatu kompetensi tertentu, maka guru dapat melakukan penilaian. Penilaian ini dilakukan pada saat proses pembelajaran atau setelah pembelajaran berakhir. Penilaian dilakukan dimasudkan untuk menilai kualitas pembelajaran. Mulyasa 2014 : 143 menyatakan bahwa kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan segi hasil. Dari segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 80 peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri. Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 80. Akan tetapi penetapan kriteria ideal tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi sekolah seperti tingkat kemampuan akademis peserta didik, kompleksitas indikator dan daya dukung guru serta ketersediaan sarana dan prasarana. Kriteria pencapaian indikator semakin mendekati angka 100, menunjukkan semakin tinggi tingkat kualitasnya.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Ela Purwanti 2014 yang berjudul Evaluasi Pelaksanaan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Ekonomi sesuai dengan Kurikulum 2013 Di SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pelaksanaan penilaian autentik dalam pembelajaran ekonomi di SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman terlaksana dengan cukup baik yang dilaksanakan sesuai indikator sebesar 79,16 dan belum dilaksanakan sesuai indikator sebesar 20,84. Indikator yang belum dilaksanakan pada aspek perencanaan yaitu rancangan penilaian terdapat di silabus yang terdiri dari teknik penilaian dan waktuperiode penilaian untuk setiap materi pokok dan menentukan rubrik penilaian yang memuat petunjukuraian dalam penilaian skala, pada aspek pelaksanaan yaitu menginformasikan sistem penilaian, pada aspek pengolahan yaitu tindak lanjut hasil analisis penilaian hasil belajar. Kendala dalam pelaksanaan penilaian autentik yaitu a perencanaan yang rumit, b banyaknya komponen yang diperhatikan guru secara bersamaan dalam pelaksanaan penilaian, c penilaian sikap yang harus memperhatikan secara detail dengan jumlah siswa yang banyak. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Ela Purwanti terletak pada tempat penelitian yaitu di SMA di Kabupaten Pemalang dan teknik pengumpulan data yang menggunakan angket, wawancara dan dokumentasi. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Ihwan Azis 2012 yang berjudul Evaluasi Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran Ekonomi Berdasarkan Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 di SMA Negeri Kabupaten Klaten. Hasil