Komite Kredit, memiliki fungsi pokok

Laporan Tahunan BCA 2013 Menggunakan Pendekatan Standar’ yang menyebutkan bahwa perbankan Indonesia perlu menggunakan Pendekatan Standar untuk mengukur risiko kredit. Untuk keperluan internal, Bank menggunakan pengukuran berdasarkan internal rating yang digunakan sebagai alat bantu dalam proses pengambilan keputusan kredit. Pengendalian risiko kredit dilakukan melalui penetapan sistem penilaian internal credit review yang independen untuk penerapan proses manajemen risiko kredit secara efektif yang meliputi: - Evaluasi proses administrasi perkreditan; - Penilaian terhadap akurasi penerapan internal risk rating atau penggunaan alat pemantauan lainnya; dan - Efektivitas pelaksanaan unit kerja atau petugas yang melakukan pemantauan kualitas kredit individual. Bank melakukan deteksi secara dini adanya kredit bermasalah atau diduga akan menjadi bermasalah dan melakukan upaya penanganan secara dini dan sesegera mungkin. Bank secara proaktif mengelola portofolio kredit yang bermasalah NPL. Tagihan yang jatuh tempo dan tagihan yang mengalami penurunan nilaiimpairment Tagihan yang jatuh tempo merupakan seluruh tagihan yang telah jatuh tempo lebih dari 90 hari, baik atas pembayaran pokok danatau pembayaran bunga. Sedangkan tagihan yang mengalami penurunan nilaiimpairment adalah aset keuangan yang memiliki nilai signifikan secara individual dan terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai individual terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan tersebut. Pengungkapan tagihan bersih Bank secara individu dan konsolidasi dimuat dalam Tabel 2.1.a dan b; Tabel 2.2.a dan b; Tabel 2.3.a dan b. Pendekatan yang digunakan untuk pembentukan CKPN Untuk mengantisipasi kemungkinan penurunan nilai yang timbul atas aset keuangan BCA, maka perlu dibentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN. Istilah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN dalam penerapan PSAK 5055 disesuaikan menjadi impairment. Evaluasi penurunan nilai dilakukan secara individual dan kolektif. Pendekatan perhitungan individual impairment merupakan selisih antara nilai tunai atas estimasi cashflow yang didiskonto berdasarkan suku bunga efektif Effective Interest Rate – EIR dengan amortized cost pada saat terjadi impairment. Sedangkan pendekatan perhitungan collective impairment secara statistik menggunakan parameter: a. Probability of Default PD, yaitu tingkat kemungkinan kegagalan debitur memenuhi kewajiban, yang diukur berdasarkan pendekatan Migration Analysis dan Roll Rates. b. Loss Given Default LGD, yaitu tingkat kerugian yang diakibatkan dari kegagalan debitur memenuhi kewajibannya. Untuk mendapatkan persentase LGD yang wajar, maka diperlukan analisa data historis. Pengungkapan rincian mutasi cadangan penurunan nilai Bank secara individu dan konsolidasi dimuat dalam Tabel 2.4.a dan b; Tabel 2.5.a dan b; Tabel 2.6.a dan b. Penerapan pengukuran risiko kredit dengan pendekatan standar Dalam melakukan perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR risiko kredit, Bank mengacu kepada Surat Edaran Bank Indonesia No. 136DPNP perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar. ATMR untuk Risiko