MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Lanjutan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 52

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Lanjutan

c. Manajemen risiko kredit lanjutan

iii. Analisis risiko kredit lanjutan Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai lanjutan Kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, dan wesel tagih dengan peringkat risiko RR1 sampai dengan RR7 dimasukkan ke dalam kategori high grade. Kategori high grade adalah kredit yang memiliki kapasitas yang kuat dalam hal pembayaran kembali seluruh kewajibannya secara tepat waktu karena didukung oleh faktor fundamental yang baik dan tidak mudah dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan. Kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, dan wesel tagih dengan peringkat risiko RR8 sampai dengan RR9 dimasukkan ke dalam kategori standard grade. Kategori standard grade adalah kredit yang dianggap memiliki kapasitas yang memadai dalam hal pembayaran bunga dan pokoknya, namun cukup peka terhadap perubahan kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan. Kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, dan wesel tagih dengan peringkat risiko RR10 dimasukkan ke dalam kategori low grade. Kategori low grade adalah kredit yang rentan dalam hal kapasitas pembayaran bunga dan pokoknya karena faktor fundamental yang kurang mendukung danatau sangat peka terhadap kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan. iv. Agunan Agunan digunakan untuk memitigasi eksposur risiko kredit dan kebijakan mitigasi risiko menentukan jenis agunan yang dapat diterima Bank. Bank membedakan jenis agunan berdasarkan likuiditas dan keberadaan agunan menjadi agunan solid dan non-solid. Agunan solid adalah agunan yang memiliki nilai likuiditas relatif tinggi danatau keberadaannya tetap tidak berpindah-pindah tempat seperti cash collateral dan tanahbangunan, sehingga dapat segera dicairkan pada saat pinjaman debiturgrup debitur masuk dalam kategori bermasalah. Agunan non-solid adalah agunan yang memiliki nilai likuiditas relatif rendah danatau keberadaannya tidak tetap berpindah-pindah tempat seperti kendaraan bermotor, mesin, persediaan, piutang, dan lain-lain. Pada akhir tahun 2013 dan 2012, Bank memiliki agunan atas fasilitas kredit yang diberikan terutama dalam bentuk kas, properti, kendaraan bermotor, garansi, mesin, persediaan, efek-efek utang, dan lain-lain. Kebijakan Bank mengenai agunan sebagai mitigasi risiko kredit tergantung dari kategori kredit atau fasilitas yang diberikan. Untuk kredit SME, seluruh kredit yang diberikan harus ditunjang dengan agunan collateral basis dimana setidaknya 50 lima puluh persen merupakan agunan solid. Untuk kredit korporasi dan komersial, besarnya agunan yang harus diserahkan berdasarkan analisis mengenai kelayakan masing-masing debitur. Nilai agunan ditentukan berdasarkan nilai appraisal terakhir pada saat kredit diberikan. Untuk fasilitas Kredit Pemilikan Rumah “KPR“ dan Kredit Kendaraan Bermotor “KKB“, Bank mensyaratkan bahwa seluruh fasilitas harus ditunjang dengan agunan, dimana agunan tersebut merupakan objek yang dibiayai. Bank mensyaratkan nilai agunan sebesar minimum 125 dari nilai kredit pada saat kredit diberikan. Nilai agunan untuk KPR dihitung berdasarkan nilai agunan pada saat kredit diberikan dan diperbaharui setiap 30 bulan. Laporan Tahunan BCA 2013 52 PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak 53

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Lanjutan