22
Mitchell dalam Depdiknas 2008 mengatakan ukuran kinerja dapat dilihat dari empat aspek sebagai berikut:
1 Quality of work – kualitas hasil kerja
2 Promptness – ketepatan waktu menyelesaikan kerja
3 Initiative – prakarsa dalam menyelesaikan pekerjaan
4 Capability – kemampuan mneyelesaikan pekerjaan
5 Comunication – kemampuan membina kerjasama dengan pihak
lain Berdasarkan pengertian yang telah dijabarkan diatas maka dapat
digunakan untuk membuat dasar sebagai indikator kinerja. Sasaran dari indikator kinerja ini adalah kinerja seorang tenaga kependidikan.
Tenaga kependidikan terkhusus seorang guru merupakan seorang yang dominan dalam pendidikan, karena guru memegang peran sentral dalam
proses pembelajaran di sekolah. Karena proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan.
Guru merupakan sebuah profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Tidak sembarang orang dapat melakukan kegiatan
atau bekerja sebagai guru kecuali memiliki keahlian atau lulusan sebagai guru. Guru memiliki kompetensi khusus sebagai guru yang
harus dikuasai. Jadi salah satu kriteria alat ukur kinerja seorang guru dapat menggunakan kompetensi yang mampu menggambarkan
kualifikasi atau kemampuan seorang guru, baik kualitatif maupun kuantitatif.
23
5. Penilaian Kinerja Guru
Belows dalam Ruky 2001: 12 penilaian kinerja merupakan sebuah sistem penilaian yang dijalankan secara periodik yang dijalankan
oleh sebuah organisasi untuk menilai pegawainya untuk menentukan prestasi kerja. Nawawi 2001:144 penilaian kinerja sebagai proses untuk
menentukan seorang berhasil atau gagal seorang dalam melaksanakan tugas dengan berdasar dari umpan balik feed back dari hasil proses
sebelumnya yaitu mengukur dan menilai pelaksanaan pekerjaan. Penilaian kinerja guru adalah sebuah proses mengetahui,
memahami, dan komparasi tingkat kinerja guru dengan standar dan tujuan yang telah diciptakan. Hasibuan 2000: 87 berpendapat bahwa penilaian
kinerja guru adalah penilaian atau pengukuran prestasi yang berhasil dicapai oleh guru. Prestasi yang dimaksud adalah keberhasilan seorang
guru memenuhi standar atau kompetensi yang telah ditetapkan. Hasil dari penilaian prestasi ini dapat digunakan untuk menghasilkan kebijakan
selanjutnya terkait guru. Penilaian kinerja guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan
tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatanya. Proses penilaian kinerja guru dilakukan setiap tahun guru senior
yang ditunjuk oleh kepala sekolah atau pengawas yang khusus menilai kepala sekolah. Penilaian kinerja guru dilakukan 2 kali dalam setahun,
secara formatif dan sumatif menggunakan instrumen sebagai berikut: a.
14 kompetensi bagi guru kelas dan guru mata pelajaran
24
b. 17 kompetensi bagi guru BK atau konselor
c. Pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah atau
madrasah; kepala sekolah, wakil kepala sekolah. Instrumen
penilaian kinerja
tugas guru
pembelajaran, pembimbingan, dan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah
atau madrasah yang terdiri dari: a.
Lembar cara menilai, pernyataan kompetensi, dan indikator b.
Format laporan dan evaluasi per kompetensi c.
Format rekap hasil penilaian kinerja guru d.
Format penghitungan angka kredit penilaian kinerja guru Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian
kinerja guru merupakan proses yang bertujuan untuk mengetahui dan memahami tingkat kerja guru satu dan lainya dengan standar dan
komepetensi pada sistem periodik. Maka indikator penilaian kinerja guru dapat dilihat dari empat kompetensi Peraturan Menteri Nomor 16 Tahun
2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, dijelaskan bahwa standar kompetensi yang harus dimiliki guru antara lain
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi sosial. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja
guru. Penjabaran dari kompetensi tersebut sebagai berikut:
25
a. Kompetensi Pedagogik
Menurut permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi guru, kompetensi pedagogik
terdiri dari: 1
Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
2 Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajran yang
mendidik 3
Mengembangkan kurikulum
yang terkait
dengan bidang
pengembangan yang diampu 4
Menyelenggarakan pengembangan yang mendidik 5
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan
6 Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki 7
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik
8 Memanfaatkan hasil penelitian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran 9
Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Menurut Mulyasa 2011:75 berdasarkan Standar Nasional Pendidikan menjelaskan bahwa kompetensi pedagogik adalah
26
kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan, dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengakomodasi seluruh potensi yang dimiliknya.
b. Kompetensi Kepribadian
Salah satu tugas guru profesional saat ini adalah untuk membentuk karakter atau kepribadian peserta didik. Maka dari itu
kepribadian yang dimiliki seorang guru harus terlebih dulu mantap dan kuat, sehingga mampu memberikan teladan pada peserta didiknya.
Menurut Mulyasa 2011: 117 kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian seorang guru yang mantap, stabil, dewasa,
arif, dan berwibawa, mampu menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
Sementara itu menurut Permendiknas No. 16 Tahun 2007 menjelaskan bahwa Kompetensi Kepribadian meliputi:
1 Bertindak sesuai dengan norma Agama yang dianut, hukum, sosial
dan kebudayaan nasional Indonesia mencakup; a menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku ,
adat istiadat, daerah asal dan gender; b bersikap sesuai dengan norma agam yang dianut, hukum dan sosial yang berlaku dalam
masyarakat , dan kebudayaan nasional Indonesia yang beragam. 2
Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat, mencakup; a