Waktu dan Tempat Penelitian
43
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui interaksi verbal secara langsung terhadap individu. Menurut Moleong
2005: 1786 wawancara adalah proses mengumpulkan data atau informasi dengan percakapan tertentu antara pewawancara dan
terwawancara. Forces and Richer dalam James A. Black 2001: 308 berpendapat bahwa wawancara adalah proses tanya jawab antar dua
orang dalam bentuk dialog terbuka untuk menngetahui pandangan subjek
dalam penelitian sebagaimana adanya.
Proses wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi penting yang terkait masalah subjek. Dalam melakukan wawancara
penting seorang peneliti ciri khas dari wawancara; 1 pertanyaan dan jawaban verbal, 2 informasi dicatat peneliti, 3 hubungan antara peneliti
dan respoden diatur dalam cara khusus, 4 keluwesan peneliti dalam proses wawancara. Dalam penelitian ini
dilakukan wawancara dengan kepala sekolah, guru-guru, orang tuawali peserta didik, dan masyarakat
secara umum tentang kinerja guru di SDN Wonolagi, Kecamatan Playen,
Kabupaten Gunungkidul.
Sebelum memulai
proses wawancara
terlebih dahulu
mempersiapkan pedoman wawancara dengan sifat terbuka, tidak kaku, fleksibel, dan dapat disampaikan secara informal. Pedoman wawancara
disusun dan digunakan dalam menemukan dinamika kinerja guru di SDN
Wonolagi, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul.
44
Wawancara dalam penelitian ini digunakan peneliti sebagai
berikut:
a. Untuk mengetahui dinamikan kinerja guru di SDN Wonolagi,
Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul.
b. Untuk mengetahui hambatan dan pendorong yang didapat guru
dalam menjalankan tugas pembelajaran sesuai dengan kompetensi seorang guru di SDN Wonolagi, Kecamatan Playen, Kabupaten
Gunungkidul.
c. Untuk mengetahui pendapat subjek penelitian tentang realita
pendidikan daerah tertinggal dan peran dari Dinas Pendidikan di
SDN Wonolagi, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul.
3. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan dan menggali informasi atau data subjek yang tersedia dalam bentuk dokumen yang
sudah berlalu atau tercatat sebelumnya. Metode ini juga dianggap penting karena dapat mengungkap data yang berupa literatur, administrasi,
lembaga, sumber-sumber tertulis, data observasi serta wawancara lainya guna memperkaya informasi yang berkaitan dengan proses pelaksanaan
kebijakan sekolah terbuka tersebut.
Dokumen yang mampu mengungkapkan hal-hal berkaitan dengan dinamika kinerja guru dalam penelitian ini. Dokumentasi digunakan
untuk mencari data mengenai hal-hal berupa profil sekolah, arsip-arsip tahunan, identitas sekolah, data sarana prasarana, kemajuan perstasi
45
siswa termasuk; catatan kegiatan pembelajaran guru, transkrip nilai proses pembelajaran guru, sejarah sekolah, hasil kinerja guru tiap tahun
dan penilaian melalui murid berupa kritikan dan saran fungsinya sebagai pendukung dan pelengkap bagi data primer yang diperoleh di SDN
Wonolagi, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul. E.
Instrumen Penelitian
Pengungkapan data dan informasi tentang dinamika kinerja guru di SDN Wonolagi, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, maka dalam
penelitian ini peneliti menggunakan instrumen sebagai berikut:
1. Pedoman Observasi
Pedoman observasi berisi tentang pedoman bagi peneliti yang dibutuhkan saat melakukan pengamatan mengenai aktivitas, peristiwa,
dan hal-hal sehari-hari di sekolah yang dianggap berguna dalam penelitian dengan menggunakan informasi yang berupa catatan, daftar,
dan lembar kemungkinan.
2. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara dini digunakan sebagai pedoman dalam pengumpulan data berupa butir soal yang
dijawab oleh responden sesuai dengan kenyataan dan
digunakan sebagai bahan analisa dan informasi
3. Pedoman Dokumentasi
Pedoman dokumentasi digunakan untuk menggali data tau informasi
subjek yang tercatat sebelumnya, yang bisa diperoleh dari
46
catatan tertulis untuk memperkuat data yang diperoleh dari proses
wawancara dan observasi. F.
Metode Analisia Data
Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan mengacu konsep dari Hubberman dan Milles Sugiyono, 2009: 337 yaitu
aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah
jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Tahap ini peneliti melakukan merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi memberikan
gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila ada yang kurang.
Sugiyono, 2009: 247
2. Penyajian Data
Data yang sudah direduksi menurut Sugiyono 2009: 249 dapat disajikan dalam bentuk bagan, uraian singkat, hubungan antar kategori,
flowchart, dan sejenisnya. Dalam tahap ini memberikan kemudahan
untuk memahami apa yang terjadi dalam data, kemudian merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan data yang telah disajikan dan dipahami
sebelumnya dan tidak terpisah dengan kegiatan analisis.
47
3. Menarik Kesimpulan dan Verifikasi
Setelah melalui tahap reduksi dan penyajian data selanjutnya adalah tahap menarik kesimpulan. Kesimpulan penelitian dengan melihat
hasil reduksi data dan penyajiannya namun tetap mengacu kepada perumusan masalah serta tujuan yang hendak dicapai. Data yang telah
tersusun tersebut dihubungakan dan dibandingkan antara satu dan lainya, sehingga mudah untuk diambil kesimpulan sebagai jawaban dari setiap
permasalahan yang ada.