Pendekatan dan Jenis Penelitian

42 Penelitian ini menggunakan metode observasi tipe non partisipan. Dalam observasi nonpartisipan seorang peneliti tidak dituntut untuk ikut berperan dalam kegiatan dari subjek penelitian atau kelompok yang sedang diamati. Peneliti hanya sebagai pengamat tingkah laku orang lain dalam keadaan alamiah. Ada beberapa hal yang melatar belakangi penggunaan metode observasi, antara lain: a. Peneliti dapat melihat secara langsung kinerja guru yang terjadi di SDN Wonolagi, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul. b. Peneliti dapat mencatat apa yang dilihat dan diamati selama pengambilan data kinerja guru yang terjadi di SDN Wonolagi, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul. c. Peneliti mampu memahami situasi yang terjadi di lapangan d. Mengurangi resiko terjadinya bias data di lapangan. Berdasarkan uraian diatas, metode observasi membantu peneliti dalam mengamati tingkah laku manusia sebagai peristiwa faktual. Khususnya dalam penelitian ini dapat digunakan untuk mengamati kinerja guru di SDN Wonolagi, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan informasi dan data terkait kinerja guru sesuai dengan empat kompetensi dasar guru selama proses pengumpulan data berlangsung. 43 2. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui interaksi verbal secara langsung terhadap individu. Menurut Moleong 2005: 1786 wawancara adalah proses mengumpulkan data atau informasi dengan percakapan tertentu antara pewawancara dan terwawancara. Forces and Richer dalam James A. Black 2001: 308 berpendapat bahwa wawancara adalah proses tanya jawab antar dua orang dalam bentuk dialog terbuka untuk menngetahui pandangan subjek dalam penelitian sebagaimana adanya. Proses wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi penting yang terkait masalah subjek. Dalam melakukan wawancara penting seorang peneliti ciri khas dari wawancara; 1 pertanyaan dan jawaban verbal, 2 informasi dicatat peneliti, 3 hubungan antara peneliti dan respoden diatur dalam cara khusus, 4 keluwesan peneliti dalam proses wawancara. Dalam penelitian ini dilakukan wawancara dengan kepala sekolah, guru-guru, orang tuawali peserta didik, dan masyarakat secara umum tentang kinerja guru di SDN Wonolagi, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul. Sebelum memulai proses wawancara terlebih dahulu mempersiapkan pedoman wawancara dengan sifat terbuka, tidak kaku, fleksibel, dan dapat disampaikan secara informal. Pedoman wawancara disusun dan digunakan dalam menemukan dinamika kinerja guru di SDN Wonolagi, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul.