16
2 Faktor eksternal dari luar individu
a Keluarga
Kondisi keluarga dapat mempengaruhi kinerja seseorang, terutama dalam gairah kerja seseorang.
b Lingkungan
Lingkungan kerja dalam artian situasi kerja yang baik akan mampu mendorong seseorang bekerja secara optimal. Situasi
kerja meliputi rasa aman, gaji yang cukup, situasi mengembangkan karier, dan rekan kerja.
c Sarana dan Prasarana
Sarana prasarana yang memadai akan membantu individu dalam meningkatkan kinerjanya.
Faktor eksternal khususnya untuk seorang guru antara lain: komunikasi dengan kepala sekolah, kegiatan guru di kelas, kegiatan
guru di sekolah, merencanakan program supervisi, dan merencanakan kebijakan-kebijakan kepegawaian. Yamin 2010: 43 berpendapat
bahwa terdapat lima faktor yang dapat mempengaruhi kinerja yaitu: 1
Faktor personal atau individual, mencakup unsur kemampuan, pengetahuan, keterampilan, motivasi, kepercayaan diri dan
komitmen yang dimiliki oleh tiap individu guru. 2
Faktor kepemimpinan, mamiliki aspek kualitas manajer dan team leader dalam memberikan golongan, arahan, semangat, motivasi,
dan dukungan kerja kepada guru.
17
3 Faktor tim meliputi dukungan dan semangat yang diberikan oleh
rekan dalam satu tim, kerpercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim.
4 Faktor sistem, meliputi sistem kerja fasilitas kerja yang diberikan
oleh pimpinan sekolah, proses organisasi sekolah dan kultur kerja dalam organisasi sekolah
5 Faktor kontekstual situasional, meliputi tekanan dan perubahan
lingkungan eksternal sertifikasi guru dan internal motivasi kerja guru
Menurut Prawirosentomo
1999:29-32 faktor
yang mempengaruhi kinerja meliputi:
1 Efektivitas dan efisiensi, efektivitas ialah suatu keluaran atau hasil
yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan yang ditentukan. Sedangkan efisiensi berkaitan dengan jumlah yang terpakai untuk
mencapai sebuah tujuan. 2
Otoritas atau tanggung jawab adalah sebuah unjuk kerja oleh seorang pelaksana dalam organisasi sesuai dengan perintah atau
hasil komunikasi dari organisasi formal dalam mencapai sebuah tujuan.
3 Displin, meliputi disiplin waktu dan disiplin kerja.
4 Inisiatif dan kreativitas. Inisiatif ialah sebuah hasrat untuk
melakukan unjuk kerja dalam menyelesaikan pekerjaan kantor.
18
Sedangkan kreatif adalah kemampuan mengolah daya pikir untuk mewujudkan tujuan organisasi.
Berdasarkan penjelasan tentang faktor yang memperngaruhi kinerja seorang individu diatas, hal utama yang di garis bawahi bahwa
dalam meningkatkan kinerja individu tenaga kependidikan perlu adanya niat dan usaha tenaga kependidikan itu sendiri. Disiplin
terhadap waktu, rasa tanggung jawab tinggi, komitmen terhadap pekerjaan, kreativitas, kepercayaan diri mental menjadi beberapa
faktor yang berasal dari intern tenaga kependidikan. Faktor yang berasal dari internal seorang tenaga kependidikan harus terpenuhi terlebih
dahulu. Namun jika faktor eksternal tidak mampu mendukung maka kinerja seorang tenaga kependidikan tidak akan produktif. Faktor
eksternal yang mampu mendukung faktor internal tenaga kependidikan seperti gaya kepemimpinan, kesempatan untuk mengembangkan diri
berprestasi, sistem kerja yang digunakan, jaminan sosial, atau kesejahteraan tingkat penghasilan.
Lepas dari faktor internal maupun eksternal kinerja seorang individu, sosok tenaga kependidikan guru penting juga menjaga
komunikasi dengan rekan kerja. Komunikasi intensif antar guru dapat meningkatkan kerja sama diantara mereka. Jelas karena seorang guru
tidak dapat bekerja sendiri, perlu diantara mereka untuk menciptakan suasana kerja dan lingkungan kerja yang harmonis.
19
4. Indikator Kinerja Guru
Indikator kinerja merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk menilai hasil dari suatu aktivitas kerja yang telah dilaksanakan. Indikator
kinerja bisa juga disebut sebagai kriteria kerja atau kriteria keberhasilan dari aktivitas kerja. Indikator kinerja guru merupakan perubahan yang
dialami oleh tenaga kependidikan yaitu guru. Baik mengalami perubahan yang positif dengan asumsi telah mencapai memenuhi standar dan tujuan
yang telah ditetapkan, atau perubahan yang negatif dengan asumsi gagal mencapai tujuan.
Berdasarkan Depdiknas 2008 penilaian terhadap guru adalah suatu yang penting. Berdasarkan pengembangan tentang Teacher Performance
Assessmen Instrument dari Georgia Departement of Education yang telah dikembangakan oleh Depdiknas menjadi Alat Penilaian Kinerja Guru
APKG. Alat Penilaian Kinerja Guru terdiri dari; Rencana Pembelajaran teaching plans and materials, Prosedur Pembelajaran classroom
procedure, Hubungan Antar Pribadi interpersonal skill. a.
Perencanaan Pembelajaran Tahap perencanaan dalam kegiatan pembelajaran adalah tahap
yang berhubungan dengan kemampuan guru menguasai bahan ajar. Kemampuan guru dapat dilihat dari cara atau proses penyusunan
program kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, yaitu mengembangkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP.
Unsur-unsur atau komponen yang ada dalam silabus terdiri dari: 1
20
identitas silabus, 2 standar kompetensi, 3 kompetensi dasar KD, 4 materi pembelajaran, 5 kegiatan pembelajaran, 6 indikator, 7 alokasi
waktu, 8 sumber pembelajaran Program pembelajaran jangka panjang waktu singkat RPP,
yang merupakan penjabaran lebih rinci dan spesifik dari silabus ditandai oleh adanya komponen-komponen, yaitu; 1 identitas RPP, 2
standar kompetensi SK, 3 kompetensi dasar KD, 4 indikator, 5 tujuan pembelajaran, 6 materi pembelajaran, 7 metode pembelajaran,
8 langkah-langkah kegiatan, 9 sumber pembelajaran, 10 penilaian. b.
Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran di kelas merupakan bagian terpenting
dari penyelenggaraan pendidikan yang ditandai oleh adanya kegiatan pengelolaan kelas, penggunaan media, sumber belajar, dan penggunaan
metode serta strategi pembelajaran. Semua tugas tersebut merupakan tugas serta tanggung jawab guru yang secara optimal dalam
pelaksanaannya menuntut kemampuan guru. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran meliputi.
1 Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelas bagi seorang guru merupakan kemampuan mewujudkan proses pembelajaran di kelas yang kondusif dan
menyenangkan, seperti pelaksanaan piket kebersihan kelas, ketepatan waktu masuk dan keluar kelas, melakukan absensi setiap
21
akan memulai proses pembelajaran dan melakukan pengaturan tempat duduk siswa.
2 Penggunaan media dan sumber belajar
Penggunaan media dan sumber belajar adalah kemampuan guru yang lebih ditekankan pada penggunaan objek nyata yang ada di
sekitar sekolahnya, seperti memanfaatkan media yang sudah ada. Termasuk juga menggunakan media cetak, media visual, atau
media audio. 3
Penggunaan metode pembelajaran Kemampuan guru dalam memilih dan menyesuaikan metode
pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Karena siswa memiliki daya tarik yang sangat heterogen, idealnya seorang
guru harus menggunakan metode pembelajaran di dalam kelas seperti metode ceramah dipadukan dengan tanya jawab, metode
diskusi dipadukan dengan penugasan dan sebagainya. c.
Evaluasi atau penilaian pembelajaran Penilaian hasil belajar adalah kegiatan atau cara yang ditujukan
untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dan juga proses pembelajaran yang telah dilakukan. Pada tahap ini, seorang guru
dituntut memiliki kemampuan dalam pendekatan dan cara-cara evaluasi, penyusun alat-alat evaluasi, pengelolaan dan penggunaan hasil
evaluasi.
22
Mitchell dalam Depdiknas 2008 mengatakan ukuran kinerja dapat dilihat dari empat aspek sebagai berikut:
1 Quality of work – kualitas hasil kerja
2 Promptness – ketepatan waktu menyelesaikan kerja
3 Initiative – prakarsa dalam menyelesaikan pekerjaan
4 Capability – kemampuan mneyelesaikan pekerjaan
5 Comunication – kemampuan membina kerjasama dengan pihak
lain Berdasarkan pengertian yang telah dijabarkan diatas maka dapat
digunakan untuk membuat dasar sebagai indikator kinerja. Sasaran dari indikator kinerja ini adalah kinerja seorang tenaga kependidikan.
Tenaga kependidikan terkhusus seorang guru merupakan seorang yang dominan dalam pendidikan, karena guru memegang peran sentral dalam
proses pembelajaran di sekolah. Karena proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan.
Guru merupakan sebuah profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Tidak sembarang orang dapat melakukan kegiatan
atau bekerja sebagai guru kecuali memiliki keahlian atau lulusan sebagai guru. Guru memiliki kompetensi khusus sebagai guru yang
harus dikuasai. Jadi salah satu kriteria alat ukur kinerja seorang guru dapat menggunakan kompetensi yang mampu menggambarkan
kualifikasi atau kemampuan seorang guru, baik kualitatif maupun kuantitatif.