Faktor pendukung dan penghambat kinerja guru di SDN Wonolagi

104 dengan merancang metode pembelajaran alternatif kreatif. Tugas ganda seorang guru di SDN Wonolagi sebagai guru sekaligus sebagai pegawai tata usaha TU memang menghambat kinerja guru. Tetapi dilain sisi selama ini tugas ganda ini juga mampu dilaksanakan oleh guru di SDN Wonolagi dengan baik. Jadi dapat disimpulkan guru di SDN Wonolagi memiliki kompetensi pendukung lain yaitu mengurus administrasi sekolah.

C. Keterbatasan Penelitian

Proses penelitian ini masih memiliki keterbatasan dan kekurangan, antara lain: 1. Penelitian tentang kinerja guru tidak dapat digeneralisasikan, karena hanya dibatasi hanya di lakukan di SDN Wonolagi saja. 2. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2014 s.d. Juli 2014 untuk melakukan penggalian informasi, mengamati dan memahami aktivitas yang terjadi di sekolah. Data dalam penelitian ini terjadi diantara bulan April hingga Juni 2014, sehingga sebelum dan sesudah waktu tersebut memungkinkan terjadi perubahan yang tidak terekam oleh peneliti. 3. Penelitian ini menggunakan dasar penilaian kinerja dengan 4 kompetensi dasar guru berdasarkan Permen No. 16 Tahun 2007 namun tidak menyertakan aspek kompetensi kepribadian. 4. Penelitian ini tidak mendapatkan data dari kepala sekolah SDN Wonolagi karena sedang dalam masa penyembuhan karena sakit. Sehingga sumber data hanya diambil dari guru, peserta didik dan masyarakat. 105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian, dan pembahasan serta temuan penelitian yang sudah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikutt 1. Kinerja guru ditinjau dari kompetensi pedagogik Dalam kompetensi pedagogik, guru di SDN Wonolagi sudah mampu mencapai beberapa aspek dengan maksimal. Namun juga ada beberapa aspek yang masih kurang dalam memanfaatkannya. Penguasaan aspek kompetensi pedagogik guru di SDN Wonolagi sudah mampu mendukung pelaksanaan pembelajaran disana. Kualitas guru di SDN Wonolagi secara pedagogik sudah setara dengan guru-guru yang mengajar sekolah lain di Gunungkidul. Guru SDN Wonolagi telah mampu merancang metode pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dari pemerintah dan karakter anak di Desa Wonolagi. Guru di SDN Wonolagi juga mampu mengikuti perkembangan teknologi meskipun masih tarah sederhana. 2. Kinerja guru ditinjau dari kompetensi profesional Berdasarkan hasil pembahasan dan hasil penelitian, guru di SDN Wonolagi memiliki landasan kuat dalam memberikan pendidikan. Guru- guru paham akan tujuan dan filsafat pendidikan dengan baik. Tetapi kemampuan guru di SDN Wonolagi dalam mengolah perkembangan 106 teknologi informasi dan komunikasi masing kurang. Masalah ini terjadi karena faktor sarana prasaran penunjang yang kurang dan guru di SDN Wonolagi sudah lanjut usia. Oleh guru di SDN Wonolagi, keterbatasan sarana prasarana di SDN Wonolagi telah diubah menjadi usaha kreatif untuk menemukan solusi alternatif mengatasi keterbatasan tersebut. Dapat disimpulkan jika guru di SDN Wonolagi sedang dalam tahap mengembangkan diri untuk menguasai kompetensi profesional ini. 3. Kinerja guru ditinjau dari kompetensi sosial Kompetensi sosial merupakan salah satu kompetensi yang dipahami dan dilaksanakan dengan maksimal oleh guru di SDN Wonolagi. Kekeluargaan yang terjalin antar guru di SDN Wonolagi atau antara guru dengan masyarakat Desa Wonolagi jarang dimiliki oleh sekolah-sekolah lain. Tidak ada penghalang dalam hubungan antara guru di SDN Wonolagi dan masyarakat. Komunikasi yang terjalin harmonis dan akrab menjadi faktor kekeluargaan yang bisa terjalin. Guru di SDN Wonolagi juga mampu beradaptasi dengan baik, sekaligus mau menerima aturan yang berlaku di Desa Wonolagi. Dapat disimpulkan jika baik guru maupun masyarakat di Desa Wonolagi sudah memaknai nilai sosial secara mendalam. 4. Faktor penghambat dan pendukung kinerja guru di SDN Wonolagi Berdasarkan hasil pembahasan maka diperoleh kesimpulan bahwa penghambat dari kinerja guru di SDN Wonolagi adalah faktor kelengkapan sarana dan prasarana baik media mengajar dan teknologi, informasi dan 107 komunikasi. Sedangkan pendukung kinerja guru di SDN Wonolagi adalah dukungan dan harapan masyarkat Desa Wonolagi terhadap pendidikan anak-anak. Selain itu kinerja guru di SDN Wonolagi juga didukung oleh beberapa bantuan dari pihak swasta untuk melengkapi sarana prasarana dan kegiatan pembelajaran sekolah sehari-hari. Guru di SDN Wonolagi juga memiliki etos kerja yang baik untuk mendukung kinerja dalam melaksanakan tugas mengajar.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mempunyai saran antara lain: 1. Bagi Dinas Pendidikan Sekolah Dasar Wonolagi merupakan salah satu aset berharga bagi Desa Wonolagi, khususnya bagi masyarakat. Lebih baik jika sarana dan prasarana seperti; komputer, koleksi buku perpustakaan, koneksi internet, dan perlengkapan praktek IPA dapat ditambahkan untuk meningkatkan kinerja guru. 2. Bagi Sekolah Sekolah perlu melakukan sosialisasi kepada orang tua dan masyarakat tentang tripusat pendidikan yang belum berjalan maksimal di SDN Wonolagi. Guru perlu menambahkan kegiatan yang mampu mengasah kreativitas dan bakat peserta didik SDN Wonolagi.