6. Metode Pembelajaran
Metode merupakan prosedur yang teratur dan disengaja untuk membuat peserta didik belajar lebih baik dan mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran
batik tulis pada topeng kayu meliputi materi teori dan materi praktik. Materi teori dilaksanakan diruang kelas dan penyampaian materinya menggunakan metode
caramah. Metode ceramah merupakan metode penyampaian materi dari pendidik kepada peserta didik dengan cara lesan. Dalam pelaksanaannya metode ceramah
ini dibantu dengan powerpoint. Powerpoint yang dibuat semenarik mungkin sangat mendukung berlangsungnya proses pembelajaran batik tulis pada kerajinan
kayu. Peserta didik tidak hanya mendengarkan penjelasan lisan pendidik namun juga melihat materi yang ditanyangkan sehingga peserta didik dapat menerima
materi dengan jelas dan menyenangkan.
Gambar 40: Powerpoint materi pewarnaan batik tulis pada topeng kayu
Dokumentasi: Retno Astuti, 14 Februari 2013 Sedangkan
penyampaian materi
praktik menggunakan
metode demonstrasi. Menurut Wina Sanjaya 2006: 152 metode demonstrasi adalah
metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada
peserta didik tentang suatu proses. Pembelajaran praktik meliputi pembuatan desain, pembuatan pola, membatik, mewarna, menglorod, dan finishing. Dalam
pembelajaran praktik tersebut, pendidik memberikan demonstrasi dan bimbingan secara langsung kepada peserta didik yang dilaksanakan di luar kelas yaitu di
belakang ruang kelas XI.
B. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh pendidik sebelum melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Hal ini
mengingat bahwa pembelajaran itu sendiri merupakan suatu system yang memiliki komponen-komponen yang saling berkaitan satu sama lain. Jika tidak
direncanakan dengan baik maka pembelajaran tidak terlaksana dengan baik, pembelajaran tidak dapat terlaksana dengan efektif, dan tujuan yang diharapkan
tidak akan tercapai secara optimal. Pada tahap perencanaan ada beberapa persiapan yang dilakukan pendidik seperti menyiapkan silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP, alat dan bahan membatik topeng kayu. Adapun Kurikulum yang digunakan SMPN 2 Bantul mengacu pada Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan KTSP.
1. Silabus
Silabus menurut Mulyasa 2007: 190 adalah Rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan
tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indiator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber
belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para pendidik secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolahmadrasah
Depdiknas: 2009. Silabus muatan lokal keterampilan membatik di SMPN 2 Bantul mengacu pada silabus yang dibuat Musyawarah Guru Mata Pelajaran
MGMP pendidikan
batik SMP
kabupaten Bantul.
Namun dalam
pelaksanaannya sekolah dipersilahkan untuk mengembangkan sesuai dengan potensi dan kondisi sekolah masing-masing.
Isi silabus keterampilan membatik SMPN 2 Bantul memuat identitas sekolah, kelassemester, identitas muatan lokal, tahun pelajaran, aspek, standar
kompetensi, kompetensi dasar, karakter, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Menurut
silabus yang dibuat oleh MGMP pendidikan batik SMP kabupaten Bantul, standar kompetensi pembelajaran ini adalah mengekspresikan diri melalui karya
seni batik tulis semi klasik dan isi kompetensi dasarnya adalah pengetahuan batik cap, menerapkan desain batik tulis semi klasik, dan membuat produk batik
tulis semi klasik. Berhubung keterbatasan sarana dan prasarana di sekolah ini seperti tidak adanya alat cap batik, meja pola, dan bak pewarna, maka pendidik
membuat sendiri isi kompetensi dasar dan materi pembelajarannya yang disesuaikan dengan kondisi sekolah. Sehingga pendidik mengganti isi
kompetensi dasarnya menjadi pengetahuan batik tulis pada topeng kayu, menerapkan desain batik tulis pada topeng kayu, dan membuat karya berupa
batik tulis pada topeng kayu.