Hasil Karya yang Mendapatkan Nilai Tinggi
menggunakan pilox clear dan hasilnya juga tidak kalah bagus dengan menggunakan polytur transparan. Namun dalam menyemprotkannya harus hati-
hati dan ketebalannya harus rata. Tahap pertama yang dilakukan Amara dalam finishing adalah mengamplas topeng dengan amplas nomor 400 kemudian setelah
diamplas topeng di semprot dengan pilox clear. Proses menglamplas dan menyemprot pilox clear cukup sekali saja hasilnya sudah bagus asalkan bisa
merata ketebalannya. Selain karya topeng batik Amara, topeng batik karya Muhammad Andika
Satria Perdana berikut juga termasuk mendapat nilai tinggi yaitu 94. Topeng yang dipilih Andik termasuk topeng Merak berukuran L. Ide penciptaan pada topeng
Andik sudah bagus dalam memilih, memadukan, dan menempatkan motif serta dalam pemilihan warna. Sudah bisa memberikan beberapa motif pada topengnya
walaupun motifnya masih sederhana.
Gambar 69: Topeng batik karya M.Andika Satria Perdana
Dokumentasi: Retno Astuti, 16 Mei 2013
Penerapan motif topeng Andik dapat dikatakan tidak simetris, ini terlihat pada bagian pipi kanan dan pipi kiri motifnya berbeda. Di bagian pipi kanan
terdapat stilasi motif bunga dan isen-isen ukel mulai dari pipi kanan bawah keatas sampai melintasi mata. Sedangkan di bagian pipi kiri sengaja tidak diberi motif.
Di bagian tengah mahkota atau di bagian ekor merak terdapat garis lurus, dan di bagian sayap merak terdapat stilasi motif daun, sedangkan di bagian tubuh merak
diberi stilasi motif rantai. Di bagian pembatas mahkota terdapat cecek dan motif isen blarak sak imit.
Andik dalam mencanting masih sebatas mencanting klowong dan blok belum mencanting isen. Namun Andik dalam teknik pencantingan klowong dan
blok sudah termasuk menguasai. Hasil goresan malam cair pada topeng Andik sudah rapi, tidak ada yang mbleber atau netes. Gerakan tangan Andik saat
mencanting sudah termasuk luwes atau sudah lancar tidak kaku. Selain itu juga sudah memahami kegunaan menembokngeblok dan alat-alat yang digunakan
untuk menembokngeblok. Untuk mendapatkan warna wajah putih kayu Andik menembok permukaan topeng kayu yang belum diberi warna menggunakan kuas.
Sedangkan untuk menembok warna pertama yaitu warna oren Andik menggunakan canting blok. Canting klowong Andik gunakan untuk mencanting
semua motif mulai dari bagian mahkota yaitu garis lurus, motif daun, di bagian tubuh merak yaitu motif seperti rantai, bagian pembatas mahkota yaitu cecek dan
isen-isen blarak sak imit, sampai bagian pipi kanan yaitu motif bunga dan isen- isen ukel.
Dalam proses pewarnaan Andik juga sudah menguasai teknik pewarnaan yaitu perpaduan warnanya terlihat bagus sekali dan hasil pewarnaannya juga
tajam. Pewarnaan pertama Andik menggunakan warna napthol AS- garam batik merah GG menghasilkan warna oren dengan teknik pewarnaan dicelup. Untuk
pewarnaan kedua Andik menggunakan warna napthol AS-BS dengan garam batik merah B menghasilkan warna merah tua dengan teknik pewarnaan dicelup.
Andik dalam proses menglorod hasilnya sudah bersih tidak ada sisa malam yang menempel pada topeng. Kemudian dalam proses finishing bahan yang
digunakan Andik untuk melapisi topengnya menggunakan water based polytur transparan. Tahap pertama yang dilakukan Andik dalam finishing adalah
mengamplas topeng dengan amplas nomor 400 kemudian setelah diamplas topeng di kuas polytur transparan. Proses menglamplas dan melapisi polytur transparan
Andik mengulangi sampai 3 kali. Karya topeng batik Candra Darmayanti di bawah ini juga termasuk
mendapatkan nilai tinggi walaupun jika dillihat sekilas biasa-biasa saja yaitu mendapatkan nilai 93. Menurut pendidik yang menyababkan nilainya tinggi yaitu
terdapat pada aspek penyelesaian masalah dalam proses pewarnaan. Setelah Candra menyelesaikan proses penglorodan ternyata hasil warna topengnya kurang
memuaskan, perbedaan warna ungu pertama dan kedua tidak jauh beda. Kemudian Candra mencoba menyiasati masalahnya tanpa bantuan pendidik
dengan cara menghapus warna pertama menggunakan pemutih pakaian selanjutnya diwarna lagi dengan teknik colet menggunakan warna indigosol
orange HR yang menghasilkan warna oren.
Gambar 70: Topeng batik karya Candra Darmayanti
Dokumentasi: Retno Astuti, 16 Mei 2013 Topeng yang dipilih Candra termasuk topeng Panji berukuran L. Ide
penciptaan pada topeng Candra sudah bagus dalam memilih, memadukan, dan menempatkan motif serta dalam pemilihan warna walaupun hasilnya tidak sesuai
yang diharapkan. Sudah bisa memberikan beberapa motif pada topengnya walaupun motifnya juga masih sederhana.
Penerapan motif pada topeng Candra termasuk tidak simetris, karena motif pada wajah kanan dan kiri berbeda. Di bagian mata terdapat goresan malam
pembatas warna antara warna oren dengan ungu tua, didalamnya terdapat motif ukel dan cecek, namun penyusunan motif sebelah kanan dan kiri berbeda. Di
bagian pipi kanan bawah terdapat motif sulur dan di bagian pipi kiri bawah diberi stilasi motif bunga. Di bagian mahkota topeng Candra diberi stilasi motif sulur,
bunga, dan cecek. Di bagian pembatas mahkota terdapat sulur namun lebih panjang daripada sulur yang terdapat pada mahkota dan di bagian sinom atau
rambut terdapat garis lurus.
Candra dalam teknik pencantingan sudah cukup menguasai, dan hasil goresan malam cair pada topeng Candra juga sudah cukup rapi namun gerakan
tangan Candra saat mencanting masih sedikit kaku. Candra juga sudah mampu menggunakan canting isen-isen, canting klowong, dan canting blok. Canting isen-
isen Candra gunakan untuk mencanting motif sulur dan cecek di bagian mahkota cecek di bagian mata dan untuk mencanting garis lurus serta isen-isen sisik melik
di bagian sinom. Selain motif tersebut Candra mencanting menggunakan canting klowong. Sedangkan canting blok untuk mempertahankan warna asli kayu yaitu
warna putih kayu topeng pada bagian kornea mata sehingga kesan matanya terlihat hidup, selain itu juga untuk menembok pewarnaan pertama.
Dalam proses pewarnaan Candra sudah termasuk menguasai teknik pewarnaan, hanya saja salah membeli pewarna. Awalnya Candra menginginkan
warna pertama adalah warna ungu muda dan warna kedua warna ungu tua namun hasil pewarnaan pertama dan kedua tidak jauh beda. Pewarnaan pertama Candra
menggunakan warna napthol AS- garam violet B dan pewarnaan kedua Candra menggunakan warna napthol AS-D garam biru BB menghasilkan warna ungu
dengan teknik pewarnaan dicelup. Untuk pewarnaan ketiga Candra menggunakan warna indigosol orange HR yang menghasilkan warna oren dengan teknik
pewarnaan dicolet. Candra dalam proses menglorod hasilnya sudah bersih tidak ada sisa
malam yang menempel pada topeng. Kemudian dalam proses finishing bahan yang digunakan Candra untuk melapisi topengnya menggunakan water based
polytur transparan. Tahap pertama yang dilakukan Candra dalam finishing adalah
mengamplas topeng dengan amplas nomor 400 kemudian setelah diamplas topeng di kuas polytur transparan. Proses menglamplas dan melapisi polytur transparan
Candra mengulangi sampai 3 kali.