BAB V PROSES PEMBELAJARAN BATIK TULIS PADA TOPENG KAYU
KELAS VIII A SMPN 2 BANTUL
Pembelajaran merupakan proses yang diatur dengan langkah-langkah tertentu, agar pelaksanaannya mencapai hasil yang diharapkan. Langkah-langkah
tersebut dituangkan dalam bentuk perencanaan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, ada kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik dan ada
kegiatan mengajar yang dilakukan oleh pendidik, yang berlangsung secara bersama-sama sehingga terjadi interaksi komunikasi aktif antara peserta didik dan
pendidik. Agar terjadi interaksi pembelajaran yang baik, ada beberapa komponen pembelajaran yang saling berkaitan dan saling membantu, serta merupakan satu
kesatuan yang dapat menunjang proses pembelajaran tersebut. Maka pada bab ini peneliti membahas tentang komponen pembelajaran, perencanaan pembelajaran
dan pelaksanaan pembelajaran batik tulis pada topeng kayu di kelas VIII A SMPN 2 Bantul.
A. Komponen Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran ada beberapa komponen pembelajaran yang saling berkaitan dan saling membantu sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung dengan baik. Komponen-komponen proses pembelajaran tersebut adalah tujuan pembelajaran, peserta didik, pendidik, isi materi, media
pembelajaran, dan metode pembelajaran.
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan merupakan suatu cita-cita yang ingin dicapai dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Tujuan pembelajaran atau kompetensi adalah suatu keutuhan
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dapat ditunjukan peserta didik dalam melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan. Sehingga setelah peserta
didik mempelajari bahan pelajaran yang diajarkan akan ada perubahan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotoriknya.
Dalam pembelajaran batik tulis pada topeng kayu ini tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan apresiasi peserta didik terhadap batik tulis sehingga
pengetahuan dan kreativitas peserta didik dalam membatik dapat berkembang. Selain itu juga dapat meningkatkan rasa cinta terhadap budaya lokal yaitu batik
kayu hasil wawancara dengan pendidik tanggal 20 Mei 2013.
2. Peserta Didik
Dalam komponen pembelajaran, peserta didik merupakan syarat mutlak untuk berlangsungnya pembelajaran. Peserta didik dalam pembelajaran batik tulis
pada topeng kayu yang akan dibahas adalah peserta didik kelas VIII A SMPN 2 Bantul. Berdasarkan hasil wawancara dengan pendidik muatan lokal pada tanggal
6 februari 2013 kelas VIII A merupakan kelas yang paling baik nilai membatiknya dibandingkan kelas lain. Jumlah peserta didik di kelas ini terdapat 29 anak dengan
jumlah laki-laki 9 anak dan perempuan 20 anak. Membatik pada bahan kayu dalam bentuk topeng ini merupakan materi
baru bagi peserta didik kelas VIII A. Sebelumnya peserta didik hanya mengenal dan mempelajari membatik pada bahan kain. Dengan pembelajaran batik tulis