Hasil Karya yang Mendapatkan Nilai Sedang
Penerapan motif topeng Laili termasuk tidak simetris karena motif pada wajah topeng Laili sebelah kanan dan kiri berbeda. Di bagian mahkota Laili
memberikan motif isen-isen cecek, garis lurus, dan garis lengkung. Di bagian pembatas mahkota terdapat motif garis patah-patah. Di bagian rambut terdapat
motif garis lengkung. Di bagian alis sebelah kiri terdapat motif garis lengkung dan cecek. Di sekitar mata sebelah kiri terdapat motif cecek dan disebelah pipi kiri
terdapat stilasi motif bunga dan sulur. Di area mata sebelah kanan diberi stilasi motif burung dengan isen-isen sisik dan disebelah pipi kanan bawah terdapat
stilasi motif bunga dan di sela-sela motif pokok pada wajah diberi isen-isen cecek tujuh.
Laili dalam teknik pencantingan sudah termasuk menguasai. Hasil cantingannya tidak ada yang mbleber ataupun netes, namun gerakan tangan Laili
saat mencanting masih sedikit kaku sehingga hasil goresan malam cair pada topeng Laili masih kurang rapi. Laili sudah mampu menggunakan canting isen-
isen, canting klowong, dan canting blok. Canting isen-isen Laili gunakan untuk mencanting isian cecek dan isen-isen sisik pada stilasi motif burung di area mata
kanan. Canting klowong digunakan untuk mencanting garis lurus, garis lengkung garis patah-patah, kerangka motif burung dan kerangka bunga. Canting blok
digunakan untuk menembok pupil mata dan warna pertama yaitu warna kuning. Dalam proses pewarnaan Laili juga sudah termasuk cukup menguasai
teknik pewarnaan yaitu perpaduan warnanya terlihat kontras antara warna kuning dan hijau tua, namun di bagian motif burung warna kuning dengan warna kayu
topeng kurang cocok sehingga jika dilihat sekilas kurang jelas menggambarkan
ornamen burung. Pewarnaan pertama Laili menggunakan warna napthol AS-G dengan garam batik scarlet R menghasilkan warna kuning dengan teknik
pewarnaan dicelup. Untuk pewarnaan kedua Laili menggunakan warna napthol AS- dengan garam batik biru BB dengan teknik pewarnaan dicelup.
Laili dalam proses menglorod hasilnya kurang bersih sehingga terkesan keruh dan warna asli kayu topeng tidak terlihat putih bersih, masih ada sisa malam
yang menempel pada topeng. Kemudian dalam proses finishing bahan yang digunakan Laili untuk melapisi topengnya menggunakan water based polytur
transparan. Tahap pertama yang dilakukan Laili dalam finishing adalah mengamplas topeng dengan amplas nomor 400 kemudian setelah diamplas topeng
di kuas polytur transparan. Proses menglamplas dan melapisi polytur transparan Laili mengulangi sampai 3 kali.
Hasil topeng batik karya Kezhiki Diaz Martha Rizmattu juga mendapat nilai yang sama dengan Zuqri dan Laili yaitu 85. Topeng yang dipilih Kezhiki
termasuk topeng Panji berukuran L. Ide penciptaan pada topeng Kezhiki sudah lumayan bagus dalam memilih, memadukan, dan menempatkan motif serta dalam
pemilihan warnanya, namun motif yang diberikan terlalu penuh sehingga terlihat ramai.
Gambar 73: Topeng batik karya Kezhiki Diaz Martha Rizmattu
Dokumentasi: Retno Astuti, 16 Mei 2013 Penerapan motif topeng Kezhiki termasuk tidak simetris karena motif di
bagian wajah topeng kanan dan kiri berbeda. Di bagian mahkota Kezhiki memberikan motif sulur dan garis lurus. Di bagian pembatas mahkota terdapat
motif garis lurus dan lingkaran. Di bagian sinom terdapat garis lengkung dan lingkaran. Di bagian dahi dan alis terdapat motif sulur. Di bagian pipi sebelah
kanan terdapat stilasi motif bunga, daun dan sulur. Sedangkan di bagian pipi kiri terdapat stilasi motif bunga dan daun.
Kezhiki dalam teknik pencantingan sudah termasuk menguasai. Hasil cantingannya tidak ada yang mbleber ataupun netes, gerakan tangan Kezhiki saat
mencanting juga sudah lumayan lancar. Kezhiki sudah mampu menggunakan canting isen-isen, canting klowong, dan canting blok. Canting isen-isen Kezhiki
gunakan untuk mencanting isian garis lurus pada daun di bagian pipi kanan dan kiri. Selain isian garis lurus tersebut Kezhiki mencanting motif menggunakan
canting klowong. Canting blok digunakan untuk menembok untuk menembok pupil mata dan warna pertama yaitu warna kuning.
Dalam proses pewarnaan Kezhiki juga sudah termasuk menguasai teknik pewarnaan yaitu perpaduan warnanya terlihat kontras antara warna kuning dan
coklat. Pewarnaan pertama Kezhiki menggunakan warna napthol AS-G dengan garam batik orange GC menghasilkan warna kuning dengan teknik pewarnaan
dicelup. Untuk pewarnaan kedua Kezhiki menggunakan warna napthol soga 91 dengan garam batik kuning GC dengan teknik pewarnaan dicelup.
Kezhiki dalam proses menglorod hasilnya sudah bersih tidak ada sisa malam yang menempel pada topeng. Kemudian dalam proses finishing bahan
yang digunakan Kezhiki untuk melapisi topengnya menggunakan water based polytur transparan. Tahap pertama yang dilakukan Kezhiki dalam finishing adalah
mengamplas topeng dengan amplas nomor 400 kemudian setelah diamplas topeng di kuas polytur transparan. Proses menglamplas dan melapisi polytur transparan
Kezhiki mengulangi sampai 3 kali.