4 berkenaan dengan kekuatan-kekuatan gaib tertentu. Sedangkan yang kedua fungsi
karya hasil kesenian yaitu sebagai hiasan. Teknik pembuatan batik tulis pada topeng kayu sama dengan pembuatan
batik tulis pada kain yaitu memola, mencanting, mewarna, menglorod, dan finishing. Dalam proses memola tidak memerlukan meja pola yang luas seperti di
kain, akan tetapi setelah mendesain di kertas dapat langsung diterapkan pada topeng kayu. Saat pewarnaanya juga tidak memerlukan tempat yang luas, cukup
dengan ember kecil berdiameter 20 cm sudah dapat digunakan untuk mewarna topeng.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang pembelajaran batik tulis pada topeng kayu di SMPN 2 Bantul. Peneliti di
sini hanya meneliti kelas VIII A dikarenakan kelas tersebut merupakan kelas yang pertama kali melaksanakan pembelajaran batik tulis pada topeng kayu.
Oleh karena itu untuk mengetahui lebih dalam tentang proses belajar mengajar batik tulis pada topeng kayu di kelas VIII A SMPN 2 Bantul, maka
diperlukan penelitian tentang pembelajaran batik tulis pada topeng kayu di kelas VIII A SMPN 2 Bantul. Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan tentang pembelajaran muatan lokal batik di SMPN 2 Bantul.
B. Fokus Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah penelitian ini difokuskan pada proses pembelajaran batik tulis pada topeng kayu dan hasil pembelajaran
batik tulis pada topeng kayu di kelas VIII A SMPN 2 Bantul.
5
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pokok permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
1. Mengetahui dan mendeskripsikan proses pembelajaran batik tulis pada topeng
kayu di kelas VIII A SMPN 2 Bantul. 2.
Mengetahui dan mendeskripsikan hasil karya batik tulis pada topeng kayu di kelas VIII A SMPN 2 Bantul.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan tentang kompetensi peserta didik SMPN 2 Bantul dalam pembelajaran batik tulis
pada topeng kayu sehingga dapat dijadikan referensi pembelajaran keterampilan membatik di sekolah atau instansi lain yang terkait.
2. Manfaat secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak terkait antara lain:
a. Bagi kepala SMPN 2 Bantul
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan masukan untuk menetapkan langkah dan kebijakan yang lebih baik dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran muatan lokal keterampilan membatik.
6 b.
Bagi pendidik keterampilan membatik SMPN 2 Bantul Melalui penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah pendidik
dalam mengembangkan materi pembelajaran muatan lokal keterampilan membatik sehingga dapat dijadikan rujukan pembelajaran selanjutnya.
c. Bagi peserta didik SMPN 2 Bantul
Dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berkarya dalam membatik sehingga dapat meningkatkan motivasi,
percaya diri dan kreatifitas dalam belajar batik tulis.
BAB II KAJIAN TEORI
Kajian teori digunakan sebagai landasan keilmuan dalam melakukan penelitian. Teori-teori yang digunakan harus berkaitan langsung dengan pokok
permasalahan sehingga dapat dijadikan acuan dalam pembahasan penelitian. Pada bagian ini berisi tentang deskripsi teori dan penelitian yang relevan.
A. Deskripsi Teori
Teori merupakan himpunan dari konsep-konsep, definisi-definisi, dan gagasan yang saling berkaitan. Peneliti mengambil berbagai teori guna menunjang
penelitian pembelajaran batik tulis pada topeng kayu kelas VIII A SMPN 2 Bantul yaitu tentang pengertian belajar, mengajar, dan pembelajaran; komponen-
komponen pembelajaran; proses pembelajaran; pelajaran muatan lokal; perkembangan dan pengertian batik tulis; motif batik; bahan dan alat membatik
topeng. 1.
Pengertian Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran
Istilah pembelajaran erat kaitannya dengan belajar, karena dalam pembelajaran terdiri dari dua kegiatan utama yaitu belajar dan mengajar.
Kemudian disatukan dalam satu aktivitas, yaitu kegiatan belajar mengajar yang popular dengan istilah pembelajaran.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001: 71, secara etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Menurut
Hilgard dalam Suyono, 2012: 12 belajar adalah suatu proses dimana suatu