sederhana, juga ekonomis, mudah didapat, dan fleksibel. Selain itu komponen-komponen yang ada dalam modul sudah mencakup kriteria
tujuan sumber belajar yang diharapkan.
C. Sumber Belajar Modul
1. Pengertian Modul
Batasan pengertian tentang modul yang dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan BP3K
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang dituliskan Suryobroto 1983:17 ialah sebagai berikut:
Modul adalah satu unit program belajar mengajar terkecil yang secara terperinci menggariskan:
a. Tujuan instruksional yang akan dicapai b. Topik yang akan dijadikan pangkal proses belajar
c. Pokok-pokok materi yang akan dipelajari d. Kedudukan dan fungsi modul dalam kesatuan program yang lebih
luas e. Peranan guru dalam proses belajar mengajar
f. Alat-alat dan sumber yang akan digunakan g. Kegiatan-kegiatan belajar yang harus dilakukan dan dihayati siswa
secara berurutan h. Lembar kerja yang harus diisi oleh anak
i. Program evaluasi yang akan dilaksanakan.
Sedangkan menurut Mulyasa 2006:231, modul merupakan paket belajar mandiri yang meliputi rangkaian pengalaman belajar yang
direncanakan dan dirancang secara sistematis untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.
2. Sifat dan karakteristik modul
Suryosubroto 1983:17 mengemukakan sifat-sifat khas modul sebagai berikut:
a. Modul merupakan unit pengajaran terkecil dan lengkap Pengajaran dengan menggunakan modul memuat suatu unit
pengajaran namun lengkap. Modul dalam penelitian ini berisi materi bahasan, kegiatan pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar tugas,
dan latihan-latihan. b. Modul memuat rangkaian kegiatan belajar yang direncanakan dan
sistematik Peneliti menyertakan rancangan kegiatan belajar yang akan
dilakukan oleh guru dan siswa sehingga rancangan tersebut dapat membantu guru sekaligus siswa untuk mengikuti kegiatan belajar
mengajar. c. Modul memuat tujuan belajar yang dirumuskan secara jelas dan
spesifik Dalam modul ini akan disertakan tujuan belajar pada awal modul,
hal ini bertujuan agar guru dapat mengarahkan siswa kepada tujuan
tersebut, serta agar siswa sendiri mengetahui tujuan belajar yang mereka lakukan.
d. Modul memungkinan siswa belajar sendiri independent Seperti sudah dituliskan sebelumnya, modul ini berisi tujuan belajar,
rangkaian rencana kegiatan belajar, materi pembelajaran, serta latihan-latihan untuk siswa. Hal ini memungkinkan siswa untuk
mempelajari sendiri modul yang ada meski tanpa bimbingan guru. Namun, pada penelitian ini, peneliti lebih fokus untuk melakukan
pengamatan keefektifan penggunaan modul di dalam proses belajar mengajar di sekolah dengan melihat hasil belajar dan keaktifan
siswa. e. Modul merupakan realisasi pengakuan perbedaan individual dan
merupakan salah satu perwujudan pengajaran individual. Dalam pembelajaran dengan modul, siswa diberi kesempatan belajar
sesuai dengan kecepatan masing-masing. Menurut Mulyasa 2006:232 pembelajaran dengan sistem modul
memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Setiap modul harus memberikan informasi dan memberikan
petunjuk pelaksanaan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan oleh seorang peserta didik, bagaimana melakukannya, dan sumber
belajar apa yang harus digunakan.
b. Modul merupakan pembelajaran individual, sehingga mengupayakan untuk melibatkan sebanyak mungkin karakteristik
peserta didik. c. Pengalaman belajar dalam modul disediakan untuk membantu
peserta didik mencapai tujuan pembelajaran seefektif dan seefisien, serta memungkinkan peserta didik untuk melakukan pembelajaran
secara aktif, tidak sekedar membaca dan mendengar tetapi lebih dari itu.
d. Materi pembelajaran disajikan secara logis dan sistematis, sehingga peserta didik dapat mengetahui kapan dia memulai dan kapan
mengakhiri suatu modul dan tidak menimbulkan pertanyaan mengenai apa yang harus dilakukan, atau dipelajari.
e. Setiap modul memiliki mekanisme untuk mengukur pencapaian tujuan belajar peserta didik, terutama untuk memberikan umpan
balik bagi peserta didik dalam mencapai ketuntasan belajar.
3. Maksud dan tujuan penggunaan modul