2. Bagi siswa yang belum mencapai skor 75 guru hendaknya mengadakan identifikasi terhadap item-item yang masih dibuat
salah serta menunjukkan bagian-bagian yang relevan dengan item-item tersebut. Terhadap siswa yang perlu mendapatkan
bimbingan khusus maka: - Guru memberikan bimbingan khusus kepada yang
bersangkutan - Berdiskusi kepada pihak bimbingan dan penyuluhan untuk
mempelajari latar belakang siswa tersebut sebelum mengambil keputusan.
E. Hasil Belajar
Menurut Sudjana 1995:3, hasil belajar adalah perubahan tingkah laku setelah menempuh proses belajar mengajar. Sudjana juga menuliskan
bahwa penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil- hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.
Untuk mengukur hasil belajar siswa dan penguasaannya pada keseluruhan modul yang dipelajari maka diadakan tes. Tes pada umumnya
digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai
dengan tujuan pendidikan dan pengajaran Sudjana, 1995:35. Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa
untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan tes lisan, dalam
bentuk tulisan tes tulisan, atau dalam bentuk perbuatan tes tindakan. Dalam penilitian ini, peneliti melakukan tes tertulis, tes dilaksanakan satu
kali yakni pada akhir pembelajaran modul. Jadi, tes akan diberikan setelah siswa menyelesaikan pembelajaran dengan menggunakan modul. Tes hasil
belajar ini dinilai dalam bentuk skor. Siswa dinyatakan telah tuntas belajar dan menguasai modul bila skor mencapai batas kriteria ketuntasan
minimal KKM yang telah ditetapkan masing-masing sekolah. Dalam penelitian ini, KKM yang digunakan ialah 75. Sehingga:
1. Siswa dinyatakan telah tuntas belajar bila telah mencapai skor ≥ 75
atau 75 2. Suatu kelas dinyatakan tuntas belajar bila di kelas tersebut rata-rata
nilainya ≥ 75 atau 75.
Jadi hasil belajar ialah suatu alat ukur untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran yang dipelajari, yang diukur menggunakan
tes dan dinyatakan dalam bentuk skor yang sesuai dengan batas kriteria ketuntasan minimal.
F. Keaktifan
Dalam bukunya Mulyasa 2006:241 menuliskan bahwa pada hakekatnya belajar merupakan interaksi antara peserta didik dan
lingkungan. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil belajar yang optimal perlu keterlibatan yang tinggi dari peserta didik dalam pembelajaran.
Keterlibatan peserta didik merupakan hal yang sangat penting dan menentukan keberhasilan pembelajaran.
Dalam pembelajaran di sekolah terjadi proses interaksi antara guru dan siswa, sehingga baik guru maupun siswa harus berperan aktif dalam
pembelajaran. Jika guru berhasil membuat siswa aktif dalam pembelajaran, guru telah berhasil juga memberikan pengalaman belajar
yang baru. Siswa belajar untuk mencari penyelesaian masalah baik secara individu maupun kelompok. Hal ini lebih membuat siswa berkembang
daripada siswa hanya mendengarkan dan mencatat informasi yang guru berikan.
Pembelajaran dengan menggunakan modul menuntut siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran karena dalam pembelajaran ini guru
berperan sebagai pembimbing bukan sumber belajar tunggal untuk siswa. Siswa diajak aktif dan kreatif untuk dapat mencari penyelesaian dari
masalah yang ada. Siswa juga diajak aktif untuk mempelajari materi yang ada baik didalam maupun diluar jam pelajaran. Hal ini berguna untuk
menambah kemampuan siswa dalam menguasai materi modul yang diberikan.
Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan modul dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yakni
keaktifan siswa dalam diskusi kelompok dan diskusi kelas. Adapun keaktifan yang akan diukur dalam penelitian ini yakni:
- Keaktifan siswa dalam bertanya
Keaktifan siswa dalam bertanya kepada guru atau bertanya kepada siswa lain dalam kelompoknya tentang materi yang sedang dipelajari.
- Keaktifan siswa dalam berpendapat Keaktifan siswa dalam memberikan pendapat baik dalam diskusi
kelompok maupun diskusi kelas. - Keaktifan siswa dalam mendengarkan pendapat
Keaktifan siswa dalam mendengarkan guru maupun siswa yang lain berpendapat baik dalam diskusi kelompok maupun diskusi kelas.
- Keaktifan siswa dalam merespon pendapat Keaktifan siswa dalam merespon pendapat yang diberikan guru
maupun siswa yang lain dalam diskusi kelompok maupun diskusi kelas.
- Keaktifan siswa dalam mengerjakan soal Keaktifan siswa dalam mengerjakan soal baik individu maupun
kelompok. Dalam penelitian ini akan digunakan lembar observasi dengan perhitungan
menggunakan turus.
G. Peluang