0,61 r
11
Tinggi ≤0,80
0,41 r
11
Cukup ≤0,60
0,21 r
11
Rendah ≤0,40
0,00 r
11
Sangat Rendah ≤0,20
G. Metode Analisis Data
Teknik analisa yang digunakan adalah analisa kuantitatif dan kualitatif. Moleong 2008:38 menyatakan bahwa kedua pendekatan dapat
digunakan apabila desainnya adalah memanfaatkan satu paradigma sedangkan paradigma lainnya hanya sebagai pelengkap saja. Pendapat ini
sama dengan yang dikemukakan oleh Glaser dan Strauss 1980:18 yaitu bahwa dalam banyak hal, kedua bentuk data tersebut diperlukan, bukan
kuantitatif menguji kualitatif, melainkan kedua bentuk tersebut digunakan bersama dan, apabila dibandingkan, masing-masing dapat digunakan utnuk
keperluan menyusun teori. Dalam menganalisis data pokok pada penelitian ini yakni hasil belajar
dan keaktifan, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Namun, untuk melengkapi penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dari hasil wawancara
dengan guru dan siswa. Data ini akan dianalisis dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah jika data yang dikumpulkan ialah berupa
deskripsi, analisis, dan kesimpulan akan disajikan dalam angka-angka. Sedangkan pada penelitian kualitatif, data dinyatakan dalam bentuk kata,
kalimat, dan gambar. Pada penelitian kualitatif, peneliti mendeskripsikan hasil penelitiannya dengan menekankan pada keadaan yang seadanya dan
berusaha mengungkapkan fenomena-fenomena yang ada dalam keadaan
tersebut. Dalam metode kualitatif ini tidak digunakan perhitungan- perhitungan statistika.
Data hasil penelitian yang akan dianalisis ialah meliputi: 1. Tes hasil belajar
a. Pretest Pretest digunakan untuk melihat kemampuan awal siswa
sebelum mempelajari materi. Soal-soal pretest terdiri dari materi yang akan dipelajari yaitu kaidah pencacahan, permutasi, dan
kombinasi. Nilai hasil pretest akan dirata-rata untuk kemudian dibandingkan.
Nilai pretest dalam bentuk skor. Selain itu, rata-rata nilai pretest kedua kelas akan dihitung normalitas dan homogenitasnya.
Nilai tersebut juga akan digunakan untuk menguji perbedaan dua rata-rata.
b. Tes akhir Tes akhir merupakan gabungan soal-soal dari materi-materi
yang telah dipelajari dalam pembelajaran dengan menggunakan modul tersebut yakni materi aturan perkalian, permutasi, dan
kombinasi dalam pemecahan masalah. Pada tes akhir ini siswa akan dilihat kemampuan keseluruhannya dalam mempelajari
materi yang diberikan dengan menggunakan modul. Hal ini juga untuk mengetahui pengaruh penggunaan modul dalam
pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. Tes akhir ini dinilai
dalam bentuk skor. Siswa dinyatakan telah tuntas belajar dan menguasai modul bila skor mencapai batas kriteria ketuntasan
minimal KKM yang telah ditetapkan masing-masing sekolah. Tes diadakan setelah semua materi pada modul telah selesai dipelajari.
Dalam penelitian ini, KKM yang digunakan ialah 75. Sehingga: - Siswa dinyatakan telah tuntas belajar bila telah mencapai skor
≥ 75 atau 75. - Suatu kelas dinyatakan tuntas belajar bila di kelas tersebut
rata-rata nilainya ≥ 75 atau 75.
Rata-rata hasil tes akhir dari kedua kelas akan dihitung normalitas dan homogenitasnya untuk kemudian diuji perbedaan rata-rata
antara kedua kelas. 2. Keaktifan siswa
Data keaktifan siswa akan dianalisis secara kuantitatif. Data keaktifan siswa diperoleh dari keaktifan siswa dalam diskusi kelas dan
diskusi kelompok. Data ini kemudian akan digabungkan sehingga memperoleh satu data keaktifan dalam bentuk presentase.
Analisisnya dipergunakan tabel berikut ini Kartika Budi, April:2001 :
Tabel 3.4 Tabel Keaktifan Siswa Menurut Strategi yang Digunakan No.
Jenis Aktivitas Yang terlibat
Siswa Frekuensi
Tabel 3.5 Tabel Distribusi Keaktifan Setiap Siswa Pada Setiap Pertemuan
Tabel 3.6 Tabel Jumlah Siswa yang Terlibat dalam Setiap Strategi yang Digunakan dan Frekuensi Keterlibatannya
No. Strategi
Siswa yang terlibat Frekuensi
Jumlah
Total Frekuensi
Hasil observasi keaktifan siswa dikriteriakan pada tabel berikut: Tabel 3.7 Kriteria Keaktifan Siswa
Skor Kriteria
≤ 20 Sangat Rendah SR
21 – 40 Rendah R
41 – 60 Cukup C
61 – 80 Tinggi T
81 – 100 Sangat Tinggi ST
3. Wawancara Wawancara akan direkam dan kemudian hasilnya akan dianalisis
dengan metode kualitatif. Kemudian akan dibuat kesimpulan kekurangan dan kelebihan pembelajaran dengan menggunakan modul.
Kode Siswa
Yang terlibat
Jenis Aktivitas Aktivitas
A B C
D E F
G Jumlah
Frek
4. Data lain-lain a. Data usia siswa
Data usia siswa pada kedua kelas akan dihitung secara kuantitatif. Data tersebut akan dihitung normalitas dan homogenitasnya. Data
tersebut juga akan diuji perbedaan rata-ratanya antara kedua kelas. b. Data nilai rapor terakhir siswa
Data nilai rapor terakhir siswa pada kedua kelas akan dihitung secara kuantitatif. Data tersebut akan dihitung normalitas dan
homogenitasnya. Data tersebut juga akan diuji perbedaan rata- ratanya antara kedua kelas.
5. Keefektifan modul Keefektifan modul dilihat dari hasil belajar siswa dan keaktifan
belajar siswa. Jika dari pengujian hipotesis yang ada terdapat perbedaan nilai akhir dan keaktifan siswa antara kelas eksperimen dan
kontrol, dengan perbandingan kelas eksperimen memiliki hasil yang lebih baik pada nilai akhir dan keaktifan, maka modul dikatakan
efektif. Namun jika sebaliknya, maka modul dikatakan tidak efektif. Selain itu, perbandingan nilai baik hasil belajar maupun
keaktifan di kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat digunakan untuk menilai keefektifan penggunaan modul. Untuk memperkuat
hasil perhitungan yang telah ada, digunakan hasil wawancara dengan siswa dan guru untuk mengetahui keefektifan penggunaan modul
dalam pembelajaran dilihat dari segi penggunanya yang langsung merasakan pengaruh penggunaan modul tersebut.
Data-data yang telah diperoleh peneliti akan dianalisis. Analisis yang dilakukan yakni dengan pengujian normalitas, homogenitas, dan uji
perbedaan rata-rata. Ketiga uji ini akan akan dilakukan pada data hasil belajar, data usia siswa, dan data nilai rapor terakhir siswa. Sedangkan data
keaktifan akan dianalisis menggunakan tabel dan perhitungan Kartika Budi April:2001.
1. Pengujian Normalitas Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang
diujikan pada kedua kelas tersebut berdistribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga digunakan untuk menentukan jenis pengujian yang harus
digunakan pada pengujian hipotesis. Uji normalitas yang paling
sederhana adalah membuat grafik distribusi frekuensi atas skor yang ada. Mengingat kesederhanaan tersebut, maka pengujian kenormalan data
sangat tergantung pada kemampuan mata dalam mencermati plotting data. Jika jumlah data cukup banyak dan penyeberannya tidak 100
normal tidak normal sempurna, maka kesimpulan yang ditarik berkemungkinan salah. Untuk menghindari penelitian tersebut, maka
dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji normalitas data yang ada dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Langkah-langkah pengujian normalitas
dengan uji Kolmogorov-Smirnov menurut Agus Irianto 2003:272:
a. Mencari rata-rata skor dan standar deviasi dari data yang ada. Standar deviasi dapat dicari menggunakan rumus:
��
2
= ∑� − ��
2
� − 1 �� = ���
2
b. Data kita susun berurutan mulai dari yang terkecil diikuti dengan frekuensi masing-masing, frekuensi kumulatif F, serta nilai Z dari
masing-masing skor. Nilai Z dicari menggunakan rumus: � =
� − � �
dengan, µ = rata-rata populasi
σ = simpangan baku populasi c. Data-data tersebut di susun dalam tabel seperti berikut:
X f
F fn
Fn Z
P ≤ Z
a a
1 2
d. Probabilitas di bawah nilai Z dapat dicari pada tabel Z. e. Besaran a
2
f. Besaran a diperoleh dengan mencari selisih antara kolom 5 dan 7
selisih masing-masing baris Fn dengan P ≤ Z
1
diperoleh dengan mencari selisih antara kolom 4 dengan 9 selisih masing-masing baris fn dengan a
2
g. Membandingkan langkah selanjutnya adalah membandingkan angka tertinggi dari a
.
1
dengan tabel Kolmogorov-Smirnov D
tabel
.
h. Terima H jika a
1
D maksimum ≤ D
Tolak H
tabel
jika a
1
D maksimum D
tabel
Pada uji normalitas, data pada masing-masing kelas di analisis terpisah. Data-data yang dianalisis untuk menguji hipotesis yang ada, yaitu:
1 Data hasil belajar a Pretest
H H
: Data pretest pada masing-masing kelas berdistribusi normal
1
normal : Data pretest pada masing-masing kelas tidak berdistribusi
b Tes akhir H
normal : Data tes akhir pada masing-masing kelas berdistribusi
H
1
Normal : Data tes akhir pada masing-masing kelas tidak berdistribusi
2 Data usia siswa H
H : Data usia siswa pada masing-masing kelas berdistribusi normal
1
normal : Data usia siswa pada masing-masing kelas tidak berdistribusi
3 Data nilai rapor terakhir siswa H
berdistribusi normal : Data nilai rapor terakhir siswa pada masing-masing kelas
H
1
berdistribusi normal : Data nilai rapor terakhir siswa pada masing-masing kelas tidak
2. Pengujian Homogenitas Setelah diuji normalitas, data diuji homogenitas. Uji homogenitas
digunakan untuk mengetahui bahwa suatu data atau sampel yang diambil berasal dari varian yang homogen atau tidak. Selain itu, data tersebut
juga digunakan untuk menentukan metode yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini digunakan uji Levene karena
data yang diteliti memiliki n yang sama pada masing-masing kelompok. Selain itu, uji Levene lebih sensitif dibandingan dengan uji homogenitas
lainnya. Agus Irianto, 2003:279 Langkah-langkah uji Levene Agus Irianto, 2003:278:
a. Uji Levene menggunakan analysis of variance satu arah. Data ditransformasikan dengan jalan mencari selisih masing-masing skor
dengan rata-rata kelompoknya. Sehingga diperoleh tabel sebagai berikut:
No. Kelas eksperimen
Kelas kontrol Total
N ∑X
∑X
2
n ∑X
b. Menghitung SS
b
��
�
= ��
�
2
� � − � �
2
� � Sum Squares Between Subject yang merupakan
variansi rata-rata kelompok sampel terhadap rata-rata keseluruhannya dengan rumus:
dengan: T = total X masing-masing kelompok
G = total X keseluruhan N = jumlah sampel keseluruhan
n = jumlah sampel masing-masing kelompok c. Menghitung log SS
w
��
�
= ��
�
− ��
�
Sum within treatments variability yang merupakan variansi yang ada dalam masing-masing kelompok dengan
rumus:
dengan ��
�
= ∑ �
2
−
�
2
�
d. Menghitung F
hitung
�
ℎ�����
= ��
�
��
�
dengan rumus:
dengan, ��
�
= ��
�
��
��
�
��
�
= ��
�
��
��
�
��
��
�
= ������� ��������� ����� ��
�
= � − 1
��
��
�
= ������� ��������� ����� ��
�
= � − �
k = banyaknya kelompok e. Membandingkan F
hitung
dengan F
tabel
F .
tabel
diperoleh dari tabel distribusi F.
f. Jika F
hitung
F
tabel
, H Jika F
diterima
hitung
≥ F
tabel
, H Pada uji homogenitas, data pada masing-masing kelas digabungkan
untuk analisis bersama. Data-data yang dianalisis untuk menguji hipotesis yang ada, yaitu:
ditolak
1 Data hasil belajar a Pretest
H H
: Tidak ada perbedaan antara data pretest kedua kelas
1
b Tes akhir : Ada perbedaan antara data pretest kedua kelas
H H
: Tidak ada perbedaan antara data tes akhir kedua kelas
1
2 Data usia siswa : Ada perbedaan antara data tes akhir kedua kelas
H H
: Tidak ada perbedaan antara data usia siswa kedua kelas
1
3 Data nilai rapor terakhir siswa : Ada perbedaan antara data usia siswa kedua kelas
H kelas
: Tidak ada perbedaan antara data nilai rapor terakhir siswa kedua
H
1
: Ada perbedaan antara data nilai rapor terakhir siswa kedua kelas
Jika data berdistribusi normal dan homogen maka digunakan metode parametrik. Namun, jika salah satu syarat data tidak berdistribusi normal
atau tidak homogen maka digunakan metode nonparametrik. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan 2 kelas sampel sehingga untuk menganalisis datanya digunakan uji perbedaan rata-rata dua sampel.
Sujarweni dan Endrayanto, 2011:104 Uji dua sampel
Test parametrik Test non parametrik
Independent sampel t-test Uji Kolmogorov-Smirnov
1. Independent sampel t-test Untuk menghitung t-test yang digunakan untuk menguji hipotesis beda
rata-rata dua sampel dapat digunakan rumus: Agus, 2003:122
� = �̅
�
− �̅
�
�
�̅
�
−�̅
�
�
�̅
�
−�̅
�
= ��
� 2
�
�
+ �
� 2
�
�
�
� 2
= ∑�
�
− ��
� 2
− ∑�
�
− ��
� 2
�
�
+ �
�
− 2
Keterangan: x
A
x = sampel A
B
�
�
���=rata-rata sampel A = sampel B
�
�
���=rata-rata sampel B n
A
n =banyaknya sampel A
B
�
�̅
�
−�̅
�
= standar error sample
=banyaknya sampel B
�
� 2
= gabungan variansi t = korelasi antara dua sampel
Kesimpulan: a. Untuk uji dua pihak
Terima H jika - t
12α
≤t
hitung
≤ t Tolak H
12α
jika t
hitung
t
12α
atau t
hitung
t b. Untuk uji pihak kanan
12α
Terima H jika t
hitung
≤ t Tolak H
α
jika t
hitung
t c. Untuk uji pihak kiri
α
Terima H jika t
hitung
≥ -t Tolak H
α
jika t
hitung
-t t mempunyai distribusi dengan derajat kebebasan n
α 1
+n
2
2. Uji Kolmogorov-Smirnov – 2
Prosedur uji statistiknya menurut Iqbal Hasan 2004:138 adalah sebagai berikut:
a. Menentukan formulasi hipotesis b. Menentukan taraf
nyata α dan D tabel c. Menentukan kriteria pengujian
H diterima apabila D
≤ D H
αn
ditolak apabila D D
d. Menetukan nilai uji statistik nilai K
αn D0
Penentuan nilai uji statistik melalui tahap-tahap seperti berikut: 1 Data disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif
dengan kelas-kelas interval tertentu.
2 Kedua tabel disusn kembali dalam tabel baru yang berisikan nilai kumulatif, dinyatakan dalam bentuk proporsional dengan
membagi n
1
, n
2
3 Nilai D , dengan n.
D = Nilai maksimum dari Sn dihitung dengan rumus:
1
X – Sn
2
e. Membuat kesimpulan X
Menyimpulkan H Pada uji perbedaan dua rata-rata, data kedua kelas dihitung rata-ratanya
kemudian diuji menggunakan uji t-test atau uji Kolmogorov-Smirnov. Data rata-rata yang dianalisis untuk menguji hipotesis yang ada, yaitu:
diterima atau ditolak
1 Data hasil belajar a Pretest
H H
: Tidak ada perbedaan rata-rata data pretest kedua kelas
1
b Tes akhir : Ada perbedaan rata-rata data pretest kedua kelas
H
H : Rata-rata data tes akhir kelas kontrol lebih besar atau sama
dengan rata-rata data tes akhir kelas eksperimen
1
2 Data usia siswa : Rata-rata data tes akhir kelas kontrol lebih kecil daripada
rata-rata data tes akhir kelas eksperimen
H H
: Tidak ada perbedaan rata-rata data usia siswa kedua kelas
1
: Ada perbedaan rata-rata data usia siswa kedua kelas
3 Data nilai rapor terakhir siswa H
kedua kelas : Tidak ada perbedaan rata-rata data nilai rapor terakhir siswa di
H
1
kelas : Ada perbedaan rata-rata data nilai rapor terakhir siswa di kedua
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan program SSPS untuk membantu perhitungan pada uji hipotesis yang ada.
68
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN