Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

H. Kerangka Berpikir

Realita yang ditemukan oleh peneliti di sekolah bahwa guru merupakan sumber tunggal dalam pembelajaran. Selain itu, siswa tidak mempunyai acuan belajar lain. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti membuat rancangan modul pembelajaran yang akan diteliti keefektivitasannya untuk digunakan dalam pembelajaran matematika di sekolah. Modul dipilih sebagai sumber belajar yang akan diterapkan karena sesuai dengan definisi yang dikemukakan Mulyasa bahwa modul merupakan paket belajar mandiri sehingga diharapkan anak lebih mandiri dalam belajar dan menjadikan guru sebagai fasilitator bukan sumber tunggal pembelajaran. Modul yang akan diterapkan dimulai dengan masalah kontekstual. Siswa diminta untuk memodelkan dan memecahkan masalah yang ada dengan caranya masing-masing, kemudian guru akan mengajak siswa untuk membahasnya bersama. Setelah mengeksplorasikan masalah-masalah kontekstual yang telah dibahas, siswa dituntun dengan modul dan dibimbing oleh guru menuju matematika yang lebih formal rumus. Diharapkan siswa dapat lebih memahami rumus yang ada dan dapat menerapkannya dalam mengerjakan soal-soal yang telah disiapkan pada modul. Siswa juga dapat menilai kemampuan dirinya sendiri, mengecek dan menilai jawaban yang telah diperoleh dengan bantuan kunci jawaban yang telah disediakan. Siswa juga dilatih kesadaran untuk mengerjakan soal remidi jika nilai tes setiap kegiatan belajar tidak memenuhi syarat lulus. Modul dirancang oleh peneliti dengan tujuan agar siswa lebih mandiri dan aktif dalam proses belajar mengajar, serta lebih memahami materi yang dipelajari. Oleh karena itu, pada penelitian ini peneliti akan melihat efektivitas penggunaan modul dalam pembelajaran terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa pada materi peluang.

I. Hipotesis Penelitian

Menurut Arikunto 2006:71, hipotesis penelitian adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Pada penelitian ini, peneliti mengajukan dua hipotesis, yakni: 1. Rata-rata nilai hasil belajar pada materi peluang di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan di kelas kontrol. 2. Rata-rata keaktifan pada materi peluang di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan di kelas kontrol. 40

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dijelaskan tentang jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian, subjek penelitian, waktu dan tempat penelitian, bentuk data, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, validitas, dan metode analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat memberikan perlakuan tertentu yakni penggunaan modul dalam pembelajaran pada kelompok eksperimental dan menyediakan kelompok kontrol untuk perbandingan. Oleh karena itu, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Iqbal Hasan 2004:10 menuliskan bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta diadakannya kontrol terhadap variabel tertentu. Jalaludin 1989:44 juga mengemukakan bahwa penelitian metode eksperimental ialah metode yang ditujukan untuk meneliti hubungan sebab akibat dengan memanipulasikan satu atau lebih variabel pada satu atau lebih kelompok eksperimental, dan membandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi. Variabel yang dimanipulasi atau perlakuan yang akan dibandingkan dalam penelitian ini adalah modul. Metode eksperimen yang dipilih dalam penelitian ini ialah desain dua kelompok.