Makna Belajar Sistem Pengajaran dengan Menggunakan Modul

8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Makna Belajar

Menurut Hamalik 2009:45, belajar meliputi tidak hanya mata pelajaran, tetapi juga penguasaan, kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan, dan cita-cita. Belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku, misalnya pemuasan kebutuhan masyarakat dan pribadi secara lengkap. Oemar juga menuliskan bahwa menurut Hilgard dan Brower, belajar sebagai perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas, praktek dan pengalaman. Dalam bukunya W.S.Winkel 1996:50, proses perubahan dari belum mampu ke arah sudah mampu, dan proses perubahan itu terjadi selama jangka waktu tertentu, maka perubahan dalam pola perilaku inilah yang menandakan belajar. Makin banyak kemampuan yang diperoleh, makin banyak pula perubahan yang telah dialami. Kemampuan- kemampuan tersebut dapat digolongkan menjadi: 1. Kemampuan kognitif yang meliputi pengetahuan dan pemahaman 2. Kemampuan sensorik-motorik yang meliputi keterampilan melakukan rangkaian gerak-gerik badan dalam urutan tertentu 3. Kemampuan dinamik-afektif yang meliputi sikap dan nilai, yang meresapi perilaku dan tindakan. Semua perubahan di bidang-bidang itu merupakan suatu hasil belajar dan mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Dari kedua pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah sebuah proses perubahan ke arah perbaikan yang terjadi dalam jangka waktu tertentu. Belajar dapat dilakukan pada berbagai aspek. Belajar membutuhkan proses dan proses itulah yang mengakibatkan manusia dapat mengalami perubahan.

B. Sumber Belajar

1. Pengertian Sumber Belajar

Mulyasa 2006:159 mengemukakan bahwa sumber belajar dapat dirumuskan sebagai segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan belajar, sehingga diperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang diperlukan. Manfaat dari setiap sumber belajar bergantung pada kemauan serta kemampuan guru dan peserta didik untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan pesan-pesan yang terkandung dalam sumber belajar yang didayagunakan. Menurut Rusman 2009:130, sumber belajar merupakan salah satu komponen yang membantu dalam proses belajar mengajar. Sumber belajar tidak lain adalah daya yang dapat dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagian atau secara keseluruhan. Rusman juga menuliskan dalam bukunya 2009:130 bahwa berdasarkan paparan yang dikemukakan Association for Education and Communication Technology AECT, sumber belajar diartikan sebagai semua sumber, baik berupa data, orang, maupun wujud tertentu yang dapat digunakan oleh anak didik dalam kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar tersebut, sumber belajar dapat digunakan baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah anak didik dalam mencapai tujuan belajarnya. Dari beberapa pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah semua komponen yang dimanfaatkan untuk membantu proses belajar mengajar. Tujuan dari sumber belajar tersebut adalah untuk mempermudah siswa untuk belajar dan mencapai tujuan pembelajaran. Bermacam-macam sumber belajar yang dapat digunakan dalam suatu pembelajaran.

2. Jenis Sumber Belajar

Rusman 2009:137 menulis bahwa sumber belajar menurut AECT Association for Educational Communication and Technology dibedakan menjadi 6 jenis yaitu: a. Pesan message Pesan merupakan sumber belajar yang meliputi pesan formal, yaitu pesan yang dikeluarkan oleh lembaga resmi, seperti pemerintah atau pesan yang disampaikan guru dalam situasi pembelajaran. Pesan ini selain disampaikan secara lisan juga dibuat dalam bentuk dokumen seperti kurikulum, peraturan pemerintah, perundangan, silabus, perencanaan pembelajaranRPP, dan sebagainya. Pesan nonformal, yaitu pesan yang ada dilingkungan masyarakat luas yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran, misal cerita rakyat, legenda,dan lain-lain. b. Orang people Orang atau manusia pada dasarnya dapat berperan sebagai sumber belajar yang secara umum dapat dibagi dua kelompok. Pertama, kelompok orang yang didesain khusus sebagai sumber belajar utama yang dididik secara profesional untuk mengajar, seperti guru, tenaga pendidik, dan lain-lain. Kedua, adalah orang yang memiliki profesi selain tenaga yang berada di lingkungan pendidikan dan profesinya tidak terbatas, misalnya politisi, tenaga kesehatan, dan lain-lain. c. Bahan materials Bahan adalah suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran, seperti buku paket, buku teks, modul, alat peraga, dan sebagainya. d. Alat device Alat adalah benda-benda yang berbentuk fisik sering disebut juga dengan perangkat keras hardware. Di dalamnya mencakup multimedia projector, slide projector , OHP, film, dan sebagainya. e. Teknik Teknik diartikan sebagai cara prosedur yang digunakan orang dalam memberikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup ceramah, permainansimulasi, tanya jawab, dan sebagainya. f. Latar setting Latar adalah lingkungan yang berada di dalam sekolah maupun lingkungan yang berada di luar sekolah, baik yang sengaja dirancang maupun yang tidak secara khusus disiapkan untuk pembelajaran; termasuk didalamnya adalah pengaturan ruang, pencahayaan, ruang kelas, dan sebagainya. Sumber belajar yang diuraikan di atas, merupakan komponen- komponen yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran. Secara khusus, untuk kategori bahan dan alat yang kita kenal sebagai software dan hardware tak lain adalah media pendidikan. Sedangkan Mulyasa 2006:159 mengemukakan bahwa sumber belajar yang ada dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Manusia people, yaitu orang yang menyampaikan pesan pengajaran secara langsung; seperti guru, konselor, administrator, yang diniati secara khusus dan disengaja untuk kepentingan belajar by design. b. Bahan material, yaitu sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran; baik yang diniati secara khusus seperti film pendidikan, peta, grafik, buku paket dan sebagainya, yang biasa disebut media pengajaran. c. Lingkungan setting, yaitu ruang dan tempat ketika sumber-sumber dapat berinteraksi dengan para peserta didik. Di samping itu ada pula ruang dan tempat yang tidak diniati untuk kepentingan belajar, namun bisa dimanfaatkan; misalnya museum, kebun binatang, candi, dan sebagainya. d. Alat dan peralatan tools and equipment, yaitu sumber belajar untuk produksi dan memainkan sumber-sumber lain. Alat dan peralatan untuk produksi misalnya kamera untuk produksi foto, dan tape recorder untuk rekaman. Sedang alat dan peralatan yang digunakan utnuk memainkan sumber lain misalnya proyektor film, pesawat TV, pesawat radio. e. Aktivitas activities, yaitu sumber belajar yang merupakan kombinasi antara suatu teknik dengan sumber lain untuk memudahkan facilitates belajar, misalnya pembelajaran berprogram merupakan kombinasi antar teknik penyajian bahan dengan buku.

3. Fungsi dan Manfaat Sumber Belajar

Rusman 2009:134 menuliskan beberapa fungsi sumber belajar, yakni: a. meningkatkan produktivitas pendidikan, dengan cara mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik, dan mengurangi beban guru dalam menyampaikan informasi sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah belajar siswa, b. memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual, yaitu dengan cara mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional, memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya, c. memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran, yaitu dengan cara perancangan program pendidikan yang lebih sistematis, pengembangan bahan pembelajaran yang dilandasi oleh penelitian, d. lebih memantapkan kegiatan pembelajaran, yaitu dengan cara meningkatkan kemampuan sumber belajar, penyajian informasi dan bahan secara lebih konkret, e. memungkinkan belajar secara seketika, yaitu dengan cara mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya konkret, memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung, f. memungkinkan penyajian pendidikan yang lebih luas, yaitu dengan jalan penyajian informasi yang mampu menebus batas geografis seperti dengna penerapan pembelajaran berbasis komputer dan e- learning di sekolah. Rusman 2009:135 juga menuliskan manfaat sumber belajar yaitu memberikan pengalaman belajar yang konkret tidak langsung kepada siswa; menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi, atau dilihat secara langsung dan konkret, menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas, memberikan informasi yang akuran dan terbaru; membantu memecahkan masalah pendidikan dan pembelajaran baik dalam lingkungan makro maupun lingkungan mikro; memberikan motivasi yang positif, lebih-lebih bila dirancang penggunaanya secara tepat; merangsang untuk berpikir, bersikap, dan berkembang lebih lanjut, seperti buku teks, buku bacaan, film, dan lainnya yang mengandung daya penalaran yang mampu membuat siswa terangsang untuk berpikir, menganalisis, dan berkembang lanjut. Sedangkan Mulyasa 2006:163 menuliskan dalam bukunya bahwa kegunaan sumber belajar ialah sebagai berikut: a. merupakan pembuka jalan dan pengembangan wawasan terhadap proses pembelajaran yang ditempuh. Disini sumber belajar merupakan peta dasar yang perlu dijajagi secara umum agar wawasan pembelajaran yang dikembangkan dapat dipahami lebih awal, b. sebagai pemandu materi pembalajaran yang dipelajari, dan langkah- langkah operasional untuk menelusuri secara lebih teliti materi standar secara tuntas, c. memberikan berbagai macam ilustrasi dan contoh-contoh yang berkaitan dengan pembelajaran dan pembentukkan kompetensi dasar, d. memberikan petunjuk dan deskripsi tentang hubungan antara apa yang sedang dikembangkan dalam pembelajaran, dengan ilmu pengetahuan lainnya, e. menginformasikan sejumlah penemuan baru yang pernah diperoleh orang lain sehubungan dengan pembelajaran yang sedang dikembangkan, f. menunjukkan berbagai permasalahan yang timbul secara konsekuensi logis dari pembelajaran yang dikembangkan, yang menuntut adanya kemampuan pemecahan dari para guru dan peserta didik.

4. Kriteria Memilih Sumber Belajar

Pemilihan sumber belajar secara umum terdiri dari dua macam ukuran yaitu kriteria umum dan kriteria berdasarkan tujuan yang hendak dicapai Rusman, 2009:136:

a. Kriteria Umum

Kriteria umum merupakan ukuran kasar dalam memilih sumber belajar diantaranya adalah: 1. ekonomis dalam pengertian murah, maksudnya tidak terpatok pada harganya yang selalu rendah, tetapi dapat juga pemanfaatannya dalam jangka panjang, 2. praktis dan sederhana, artinya tidak memerlukan pelayanan sampingan yang sulit dan langka, 3. mudah diperoleh, dalam artian sumber belajar itu dekat, tersedia mana-mana dan tidak perlu diadakan dan dibeli, 4. bersifat fleksibel, artinya dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujauan instruksional dan tidak dipengaruhi oleh faktor luar; misalnya kemajuan teknologi, nilai, budaya, dan lainnya, 5. komponen-komponennya sesuai dengan tujuan, hal ini untuk menghindari hal-hal yang ada di luar kemampuan guru.

b. Kriteria berdasarkan tujuan

Beberapa kriteria memilih sumber belajar berdasarkan tujuan diantaranya adalah: 1. Sumber belajar guna memotivasi, artinya pemanfaatan sumber belajar tersebut bertujuan membangkitkan minat, mendorong partisipasi merangsang pertanyaan-pertanyaan, memperjelas masalah, dan sebagainya. 2. Sumber belajar untuk pembelajaran, yaitu untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. 3. Sumber belajar untuk penelitian , merupakan bentuk observasi, dianalisis, dicatat secara teliti, dan sebagainya. 4. Sumber belajar untuk memecahkan masalah. 5. Sumber belajar untuk presentasi, di sini lebih ditekankan sumber sebagai alat, metode, atau strategi penyampaian pesan. Dari fungsi, manfaat, serta kriteria yang telah dikemukakan diatas maka peneliti memilih sumber belajar yaitu modul untuk penelitian ini. Alasan memilih modul sebagai sumber belajar untuk penelitian ini ialah karena modul adalah sumber belajar yang bersifat individual, praktis dan sederhana, juga ekonomis, mudah didapat, dan fleksibel. Selain itu komponen-komponen yang ada dalam modul sudah mencakup kriteria tujuan sumber belajar yang diharapkan.

C. Sumber Belajar Modul

1. Pengertian Modul

Batasan pengertian tentang modul yang dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan BP3K Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang dituliskan Suryobroto 1983:17 ialah sebagai berikut: Modul adalah satu unit program belajar mengajar terkecil yang secara terperinci menggariskan: a. Tujuan instruksional yang akan dicapai b. Topik yang akan dijadikan pangkal proses belajar c. Pokok-pokok materi yang akan dipelajari d. Kedudukan dan fungsi modul dalam kesatuan program yang lebih luas e. Peranan guru dalam proses belajar mengajar f. Alat-alat dan sumber yang akan digunakan g. Kegiatan-kegiatan belajar yang harus dilakukan dan dihayati siswa secara berurutan h. Lembar kerja yang harus diisi oleh anak i. Program evaluasi yang akan dilaksanakan. Sedangkan menurut Mulyasa 2006:231, modul merupakan paket belajar mandiri yang meliputi rangkaian pengalaman belajar yang direncanakan dan dirancang secara sistematis untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.

2. Sifat dan karakteristik modul

Suryosubroto 1983:17 mengemukakan sifat-sifat khas modul sebagai berikut: a. Modul merupakan unit pengajaran terkecil dan lengkap Pengajaran dengan menggunakan modul memuat suatu unit pengajaran namun lengkap. Modul dalam penelitian ini berisi materi bahasan, kegiatan pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar tugas, dan latihan-latihan. b. Modul memuat rangkaian kegiatan belajar yang direncanakan dan sistematik Peneliti menyertakan rancangan kegiatan belajar yang akan dilakukan oleh guru dan siswa sehingga rancangan tersebut dapat membantu guru sekaligus siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. c. Modul memuat tujuan belajar yang dirumuskan secara jelas dan spesifik Dalam modul ini akan disertakan tujuan belajar pada awal modul, hal ini bertujuan agar guru dapat mengarahkan siswa kepada tujuan tersebut, serta agar siswa sendiri mengetahui tujuan belajar yang mereka lakukan. d. Modul memungkinan siswa belajar sendiri independent Seperti sudah dituliskan sebelumnya, modul ini berisi tujuan belajar, rangkaian rencana kegiatan belajar, materi pembelajaran, serta latihan-latihan untuk siswa. Hal ini memungkinkan siswa untuk mempelajari sendiri modul yang ada meski tanpa bimbingan guru. Namun, pada penelitian ini, peneliti lebih fokus untuk melakukan pengamatan keefektifan penggunaan modul di dalam proses belajar mengajar di sekolah dengan melihat hasil belajar dan keaktifan siswa. e. Modul merupakan realisasi pengakuan perbedaan individual dan merupakan salah satu perwujudan pengajaran individual. Dalam pembelajaran dengan modul, siswa diberi kesempatan belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing. Menurut Mulyasa 2006:232 pembelajaran dengan sistem modul memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Setiap modul harus memberikan informasi dan memberikan petunjuk pelaksanaan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan oleh seorang peserta didik, bagaimana melakukannya, dan sumber belajar apa yang harus digunakan. b. Modul merupakan pembelajaran individual, sehingga mengupayakan untuk melibatkan sebanyak mungkin karakteristik peserta didik. c. Pengalaman belajar dalam modul disediakan untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran seefektif dan seefisien, serta memungkinkan peserta didik untuk melakukan pembelajaran secara aktif, tidak sekedar membaca dan mendengar tetapi lebih dari itu. d. Materi pembelajaran disajikan secara logis dan sistematis, sehingga peserta didik dapat mengetahui kapan dia memulai dan kapan mengakhiri suatu modul dan tidak menimbulkan pertanyaan mengenai apa yang harus dilakukan, atau dipelajari. e. Setiap modul memiliki mekanisme untuk mengukur pencapaian tujuan belajar peserta didik, terutama untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik dalam mencapai ketuntasan belajar.

3. Maksud dan tujuan penggunaan modul

Suryosubroto 1983:18 juga menyatakan maksud dan tujuan digunakannya modul di dalam proses belajar mengajar ialah agar supaya: a. tujuan pendidikan dapat dicapai secara efisien dan efektif b. siswa dapat mengikuti program pendidikan sesuai dengan kecepatan dan kemampuannya sendiri c. siswa dapat sebanyak mungkin menghayati dan melakukan kegiatan belajar sendiri, baik dibawah bimbingan atau tanpa bimbingan guru d. siswa dapat menilai dan mengetahui hasil belajarnya sendiri secara berkelanjutan e. siswa benar-benar menjadi titik pusat kegiatan belajar mengajar f. kemajuan siswa dapat diikuti dengan frekuensi yang lebih tinggi melalui evaluasi yang dilakukan pada setiap modul berakhir g. modul disusun dengan berdasar kepada konsep “mastery learning” suatu konsep yang menekankan bahwa siswa harus secara optimal menguasai bahan pelajaran yang disajikan dalam modul itu. Prinsip ini mengandung konsekuensi bahwa seorang siswa tidak diperbolehkan mengikuti program berikutnya sebelum ia menguasai paling sedikit 75 dari bahan tersebut.

4. Unsur-unsur modul

Unsur-unsur atau komponen-komponen modul menurut Suryosubroto 1983:22, antara lain sebagai berikut: a. Pedoman Guru Pedoman guru berisi petunjuk-petunjuk guru agar pengajaran dapat diselenggarakan secara efisien. Juga memberikan penjelasan tentang: 1. Macam-macam kegiatan yang harus dilakukan oleh kelas 2. Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul itu 3. Alat-alat pelajaran yang digunakan 4. Petunjuk-petunjuk evaluasi b. Lembaran Kegiatan Siswa Lembar kegiatan ini memuat materi pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa. Penyusunan materi pelajaran ini disesuaikan dengan tujuan-tujuan instruksional yang akan dicapai yang telah dirumuskan dalam modul itu, materi pelajaran juga disusun secara teratur langkah demi langkah sehingga dapat diikuti oleh siswa. Dalam lembaran kegiatan tercantum pula kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan siswa. c. Lembaran Kerja Lembaran kerja ini menyertai lembar kegiatan siswa, digunakan untuk menjawab atau mengerjakan soal-soal, tugas-tugas, atau masalah-masalah yang harus dipecahkan. Siswa harus bekerja dan melaksanakan kegiatannya pada lembar kerja ini. d. Kunci Lembaran Kerja Maksud diberikannya kunci lembaran kerja ialah agar siswa dapat mengevaluasi mengoreksi sendiri hasil pekerjaannya. Apabila siswa membuat kesalahan-kesalahan dalam pekerjaannya maka ia dapat meninjau kembali pekerjaannya. e. Lembaran Tes Lembaran tes ialah alat evaluasi yang digunakan sebagai pengukur keberhasilan atau tercapai tidaknya tujuan yang telah dirumuskan dalam modul itu. Jadi lembaran tes berisi soal-soal untuk menilai keberhasilan murid dalam mempelajari bahan yang disajikan dalam modul tersebut. f. Kunci Lembaran Tes Tes ini disusun oleh penulis modul yang bersangkutan, sehingga kunci tes inipun juga dibuat oleh penulis modul. Gunanya sebagai alat koreksi sendiri terhadap penilaian yang dilaksanakan. Drs. ST. Vembriarto 1981:37 menuliskan unsur-unsur modul adalah sebagai berikut: a. Rumusan tujuan pengajaran yang eksplisit dan spesifik. Rumusan tujuan berisi hal-hal yang diharapkan dari siswa setelah mereka menyelesaikan tugasnya dalam mempelajari modul. b. Petunjuk untuk guru Petunjuk guru memuat penjelasan tentang bagaimana pengajaran itu dapat diselenggarakan secara efisien. Petunjuk guru juga memuat penjelasan tentang macam-macam kegiatan yang harus dilakukan oleh kelas, waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul yang bersangkutan, alat-alat pelajaran dan sumber yang harus digunakan, evaluasi, dan jenis alat evaluasi yang digunakan. c. Lembaran kegiatan siswa Lembaran ini memuat materi pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa. Materi dalam lembaran kegiatan siswa itu disusun secara khusus sedemikian rupa sehingga dengan mempelajari materi tersebut tujuan-tujuan yang telah dirumuskan dalam modul itu dapat tercapai. Materi pelajaran itu disusun langkah demi langah secara teratur dan sistematik sehingga siswa dapat mengikutinya dengan mudah dan tepat. Dalam lembaran kegiatan ini dicantumkan pula kegiatan-kegiatan observasi, percobaan, dsb. yang harus dilakukan siswa. d. Lembaran kerja siswa Materi pelajaran dalam lembaran kegiatan itu disusun sedemikian rupa sehingga siswa terlibat secara aktif dalam proses belajar. Dalam lembaran kegiatan itu tercantum pertanyaan-pertanyaan dan masalah-masalah yang harus dijawab dan dipecahkan oleh siswa. Lembaran kerja yang menyertai lembaran kegiatan siswa itu dipergunakan untuk menjawab pertanyaan dan memecahkan masalha tersebut. e. Kunci lembaran kerja Materi pada modul itu tidak saja disusun agar siswa senantiasa aktif memecahkan masalah, melainkan juga dibuat agar siswa dapat mengevaluasi hasil belajarnya sendiri. Sebab itu pada tiap-tiap modul selalu disertakan kunci lembaran kerja. Dengan adanya kunci tersebut, siswa dapat mengecek ketepatan hasil pekerjaannya. f. Lembaran evaluasi Tiap modul disertai evaluasi yang berupa test dan rating scale. Evaluasi guru terhadap tercapai atau tidaknya tujuan yang dirumuskan pada modul oleh siswa. g. Kunci lembaran evaluasi Test dan rating scale yang tercantum pada lembaran evaluasi itu disusun oleh penulis modul yang bersangkutan. Item-item test disusun dan dijabarkan dari rumusan-rumusan tujuan pada modul. Lembaran evaluasi dan kuncinya senantiasa disimpan guru sendiri. Dari penjabaran dua penulis tersebut tentang unsur-unsur modul, peneliti menyusun modul untuk penelitian ini yang memiliki unsur- unsur sebagai berikut: a. Rumusan tujuan belajar Rumusan tujuan belajar berisi tujuan-tujuan yang harus dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan modul ini. b. Pedoman guru Pedoman guru berisi petunjuk-petunjuk pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan modul ini. Adapun pedoman guru meliputi: 1. Kegiatan yang harus dilakukan dikelas 2. Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul 3. Alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan modul 4. Petunjuk-petunjuk evaluasi Pada penelitian ini, keefektifan yang akan dinilai ialah pembelajaran dengan menggunakan modul dalam proses belajar mengajar di dalam kelas, maka pedoman untuk guru ini hanya dimiliki pada modul untuk guru. c. Lembaran kegiatan siswa Lembaran kegiatan siswa berisi kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan modul ini. Adapun isi lembaran kegiatan siswa ini ialah: 1. Kegiatan yang harus dilakukan siswa, misalnya percobaan, dan lain-lain. 2. Materi pelajaran yang harus dikuasai siswa. 3. Latihan-latihan soal yang berkaitan dengan materi pelajaran yang bersangkutan. d. Lembaran kerja siswa Lembaran kegiatan dilengkapi dengan lembaran kerja siswa, dimana siswa harus mengerjakan semua kegiatan yang ada di lembar kegiatan pada lembar kerja ini. e. Kunci lembaran kerja Kunci lembaran kerja disertai dalam modul untuk siswa agar siswa dapat mengoreksi pekerjaannya. Namun kunci lembaran kerja ini hanya berisi jawaban akhir tanpa adanya cara-cara penyelesaian. Hal ini dibuat agar siswa tidak hanya menyalin jawaban yang ada. Sehingga jika siswa mendapatkan hasil akhir yang berbeda, siswa harus berusaha sendiri bertanya pada guru maupun teman cara penyelesaian yang tepat. Ini bertujuan agar kunci lembaran kerja memang untuk mengoreksi saja. f. Lembaran evaluasi Dalam penelitian ini lembaran evaluasi digunakan untuk mengetahui keefektifan penggunaan modul dari hasil belajar. Pada penelitian ini, peneliti mengambil satu KD pada bab peluang. Peneliti mengadakan satu kali evaluasi, yakni pada akhir pembelajaran dengan menggunakan modul. g. Kunci lembaran evaluasi Kunci lembaran evaluasi dibawa oleh guru.

D. Sistem Pengajaran dengan Menggunakan Modul

Suryosubroto 1983:25 mengemukakan tentang cara siswa belajar dengan menggunakan modul dan peran guru dalam sistem pengajarn dengan modul. 1. Cara siswa belajar dengan menggunakan modul Langkah-langkah yang dilalui siswa pada saat belajar dengan menggunakan modul adalah sebagai berikut: a. Mempelajari lembar kegiatan siswa b. Mengerjakan tugas-tugas pada lembaran kerja c. Mencocokkan dengan kunci lembaran kerja d. Mengerjakan lembaran tes e. Mencocokkan hasil tes dengan kunci lembaran tes 2. Peran guru dalam sistem pengajaran dengan menggunakan modul Peranan guru dalam sistem ini bukan sebagai penyampai informasi namun sebagai pengelola kelas yang ditinjau dari langkah-langkah belajar modul sebagai berikut: a. Pada saat akan dimulainya suatu modul Sebelum modul digunakan, guru harus mempelajari pedoman guru dan bahan modul yang digunakan siswa. Guru juga harus mempelajari alat dan sumber yang harus disediakan atu dimiliki siswa agar modul tersebut dapat digunakan secara maksimal. b. Pada saat berlangsungnya proses belajar Saat berlangsungnya proses belajar guru hendaknya: 1. Melaksanakan tugas yang digariskan dalam pedoman guru 2. Menegaskan kepada siswa hal-hal khusus yang terdapat dalam modul 3. Menegaskan kepada siswa agar tidak perlu tergesa-gesa dalam menyelesaikan modul namun secepatnya menguasai bahan modul itu tidak banyak waktu yang terbuang 4. Menekankan kepada siswa bahawa mereka boleh bertanya baik kepada guru maupun teman yang dianggap lebih tahu tentang hal-hal yang belum jelas 5. Mengadakan pengecekan keliling untuk mengetahui: - Seberapa jauh para siswa memahami petunjuk-petunjuk yang tertulis dalam modul, seperti terlihat dalam kemampuannya mengisi lembar kerja - Seberapa jauh para siswa mengerjakan tugas-tugas seperti yang telah digariskan dalam modul - Kesulitan-kesulitan yang secara umum dihadapi siswa 6. Menghentikan kelas dan secara khusus menjelaskan hal yang sulit bila ternyata semua siswa dalam kelas menghadapi kesulitan yang sama. c. Pada saat siswa selesai mengerjakan seluruh lembaran kegiatan siswa dan lembaran kerja Pada saat siswa telah selesai mengerjakan lembar kerjanya, guru hendaknya; 1. Mengecek seberapa jauh siswa telah benar-benar menguasai modul tersebut dengan jalan memeriksa lembar kerjanya 2. Memberikan tes jika seorang siswa benar-benar telah menyelesaikan lembaran kegiatan dan lembaran kerja dengan baik, secara kualitatif maupun kuantitatif. d. Pada saat siswa telah menyelesaikan lembaran tes 1. Bagi siswa yang telah mencapai skor 75 guru hendaknya: - Memberikan tugas-tugas pengayaan - Memberikan modul baru sebagai lanjutan modul yang diteskan 2. Bagi siswa yang belum mencapai skor 75 guru hendaknya mengadakan identifikasi terhadap item-item yang masih dibuat salah serta menunjukkan bagian-bagian yang relevan dengan item-item tersebut. Terhadap siswa yang perlu mendapatkan bimbingan khusus maka: - Guru memberikan bimbingan khusus kepada yang bersangkutan - Berdiskusi kepada pihak bimbingan dan penyuluhan untuk mempelajari latar belakang siswa tersebut sebelum mengambil keputusan.

E. Hasil Belajar