Motivasi Belajar Kerangka Teori

10 misalnya siswa dengan lulus dengan nilai baik adalah penting, tetapi yang lebih penting memiliki pengetahuan cukup banyak dan bermanfaat bagi kehidupannya. c Pendekatan rendah 1 Reproductive, pendekatan belajar bersifat menghasilkan kembali fakta dan informasi, misalnya meniru, menghafal, menjelaskan, meringkas. 2 Surface, gaya belajar santai, asal hafal dan tidak mementingkan pemahaman yang mendalam. Misalnya, siswa mau belajar karena takut tidak lulus yang mengakibatkan dia malu. Prestasi belajar pada siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari dalam maupun dari luar siswa. Oleh karena itu apakah faktor- faktor dari dalam siswa khususnya motivasi belajar dan disiplin belajar masih memegang peranan penting dalam pencapaian prestasi belajar. Begitu juga faktor- faktor berasal dari luar siswa, khususnya perhatian orang tua memberi pengaruh dalam pencapaian prestasi belajar siswa.

2. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah motivasi belajar. Motivasi erat hubungannya dengan dorongan untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Untuk mencapai 11 tujuan tersebut perlu tindakan, sedang sebagai daya penggerak adalah motif dalam diri seseorang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1997:655, motivasi adalah dorongan timbul pada seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Menurut Makmum 2000:37, motivasi belajar adalah: 1 Suatu kekuatan power atau tenaga forces atau daya energi atau 2 Suatu keadaan yang kompleks a complex state dan kesiapsediaan prepararatory dalam diri individu organisme untuk bergerak to move, motion, motive kearah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari. Menurut Woolfolk dan Nicolich 1984:319, motivation is factors that energize and direct behavior to ward a goal. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa motivasi adalah faktor kekuatan dan memberi arah tindakan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Purwanto 1996:71, motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Dengan memahami empat macam definisi dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah usaha untuk mendorong atau memberi semangat 12 kepada individu melakukan kegiatan belajar, agar lebih giat belajar supaya prestasinya meningkat menjadi lebih baik. Motivasi dapat timbul baik disadari maupun tidak disadari timbul baik dari luar maupun dari dalam. b. Bentuk Motivasi Belajar Menurut Winkel 1984:27, motivasi belajar terbagi atas 2 bentuk, yaitu: 1 Motivasi ekstrinsik yaitu bentuk motivasi belajar didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan aktivitas belajar. Misalnya, seorang anak belajar didorong keinginannya supaya orang tua senang, atau takut dimarahi ayah atau gurunya. 2 Motivasi intrinsik yaitu bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan secara mutlak berkaitan aktivitas belajar. Misalnya, bertekun mempelajari psikologi karena benar-benar tertarik dan ingin sekali menguasai pelajaran tersebut tanpa paksaan dari luar. c. Fungsi Motivasi Dalam belajar diperlukan motivasi untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Hasil belajar apapun banyak dibutuhkan motivasi, makin tepat motivasi yang kita berikan, makin berhasil pelajaran itu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 Menurut Purwanto 1996:70, fungsi motivasi yaitu: 1 Sebagai penggerak yang memberikan kekuatan kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas. 2 Menentukan arah perbuatan untuk mencapai tujuan. 3 Menentukan perbuatan yang harus dilakukan, yang serasi guna mencapai suatu tujuan dengan menyampingkan perbuatan tak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Contoh: seorang yang benar-benar ingin mencapai gelar sebagai sarjana tidak akan menghamburkan waktunya untuk berfoya-foya atau bermain kartu, sebab perbuatannya tidak cocok dengan tujuan. Menurut Fudyartanto 2002:258, secara umum ada 3 fungsi motivasi, yakni: 1 Mengarahkan dan mengatur tingkah laku manusia Motivasi sebagai pembimbing, pengaruh dan pengorientasi tujuan dalam suatu arah khusus atau spesifik. 2 Sebagai penyeleksi tingkah laku Dengan adanya motivasi, maka tingkah laku manusia tidak membuyar, tanpa arah, tetapi terarah kepada tujuan yang terpilih. Misalnya, siswa yang ingin lulus ujian maka ia berkonsentrasi memilih cara-cara tepat untuk mencapai tujuan. 3 Memberi energi dan menahan tingkah laku Motivasi menjadi tenaga dorong dan peningkatan tenaga sehingga terjadi perbuatan yang nampak pada organisme agar perbuatan atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 minat berlangsung terus lama. Jika motivasi itu kuat besar maka akan tersedia energi yang besar, dan sebaliknya jika motivasi itu lemah maka tersedia energi kecil. d. Teori Motivasi Belajar Menurut Fudyartanta 2002:290, berbagai teknik dapat dirancang dan dilakukan untuk memberi motivasi siswa belajar di kelas antara lain: 1 Memakai prinsip senang dan tidak senang Teori tersebut dapat secara langsung dipakai oleh guru waktu mengajar, misalnya dengan menyiapkan suasana kelas yang baik dan menyenangkan dengan sikap ramah tamah, tidak mudah cemberut, tidak suka mencela, dan sebagainya. Semuanya itu menyebabkan para siswa senang mengikuti pelajaran dari guru- gurunya. Sebaliknya jika guru suka marah, keras, membuat suasana kelas menjadi tegang, suka memukul, maka belajar menjadi semacam dipaksa. 2 Memakai hadiah dan hukuman Hadiah dapat berupa barang-barang atau hanya pujian saja, misalnya mendorong belajar guna menempuh ujian maka anak-anak diberi janji bahwa mereka mendapat nilai tertinggi akan diberi hadiah buku. Dengan demikian mereka terpacu untuk rajin belajar. Hukuman dalam batas-batas dapat meningkat kegiatan belajar siswa, misalnya jika 50 pekerjaan salah anak-anak yang bersangkutan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 ditambah lagi pekerjaan maka mereka berusaha menyelesaikan tugas dengan baik dan rajin belajar 3 Level aspirasi Guru harus dapat memberi semangat untuk mencapai prestasi yang tinggi, sehingga anak secara bersamaan terdidik mempunyai rasa dan mau berjuang untuk kelompoknya. Menurut Barow berpendapat, bahwa level aspirasi tergantung dari kecerdasan, status sosial ekonomi, hubungan anak dan orang tua, serta harapan orang tua. 4 Memakai kompetisi dan kerjasama Kompetisi prestasi kelas sangat membantu membantu meningkatkan semangat belajar anak apalagi juaranya akan memperoleh hadiah. Selain kompetisi, kerjasama berpengaruh pada prestasi kelompok dan terangsang untuk mengharumkan nama kelompoknya. 5 Pemakaian hasil belajar sebagai umpan balik Hasil- hasil ujian yang kurang memuaskan, dipakai sebagai cambuk untuk membuat giat belajar anak. Agar pada ujian berikut dapat memperoleh prestasi yang baik dan tertinggi. 6 Memakai pujian dan celaan Bahwa pujian mempunyai pengaruh positif lebih memotivir belajar daripada celaan. Pujian dan celaan mempunyai pengaruh berbeda- berbeda pada anak, misalnya ada sementara anak dipuji hasilnya rendah karena keterbatasan kemampuan sedangkan la in terdorong dipuji karena prestasi-prestasi yang tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 7 Selalu baru Guru harus pandai-pandai menciptakan sesuatu yang baru pada anak-anak, sebab hal-hal yang baru selalu menarik perhatian. Karena ada perhatian itulah maka semangat belajar bertambah. Hal-hal yang baru hendaklah selalu dihubungkan dengan yang sudah diketahui anal-anak, memakai cara-cara yang biasa dan ia sendiri menunjukkan perluasan pengetahuan pada hal yang baru. 8 Menyiapkan tujuan Belajar harus mempunyai tujuan jelas, agar dorongan anak menjadi terpusat pada tujuan yang telah jelas tadi. 9 Tidak memakai prosedur-prosedur yang menekan Tekanan atau paksaan akan menimbulkan antipati pada anak, hal ini dapat mengurangi motivasi belajar. Guru harus pandai membuat situasi yang tidak tegang, tidak menakutkan.

3. Disiplin Belajar

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Perhatian Orangtua Dengan Prestasi Belajar Siswa

1 6 100

Hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar anak : studi kasus di smpi al-khasyi'un ciputat

0 9 0

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA, CARA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK SWASTA SUB RAYON 01.26 BANDARLAMPUNG

0 11 79

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA, CARA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK SWASTA SUB RAYON 01.26 BANDARLAMPUNG

1 11 16

Hubungan Antara Perhatian Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas V SDN 05 Pagi Mampang Prapatan Jakarta Selatan

0 3 106

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA Hubungan anta Perhatian Orang Tua dan Disipint Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SDN kedungwaduk 1 Kecamatan Karangmal

0 0 14

Hubungan antara movitasi belajar, fasilitas belajar, dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi.

0 1 155

Hubungan antara motivasi belajar, disiplin belajar, dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa : studi kasus SMK Tamansiswa Nanggulan kelas II jurusan akuntansi - USD Repository

0 0 166

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 1 155

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN GURU AKUNTANSI, FASILITAS BELAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 3 124