69
dengan variabel terikat. Ternyata harga F
hitung
yang diperoleh sebesar 18,078 sedangkan harga F
tabel
pada taraf signifikansi 5 dengan db pembilang 3 dan db penyebut 88 adalah 2,71. Dengan demikian harga F
hitung
F
tabel
18,078 2,71 pada taraf signifikansi 5 lihat lampiran 9. Dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan positif dansignifikan antara motivasi belajar, disiplin belajar, dan perhatian orang tua secara bersama-sama
dengan prestasi belajar siswa.
Tabel V.7 Hasil Korelasi Antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat Variabel
bebas Variabel
terikat N
Harga r
hitung
Harga r
tabel
t
hitung
t
tabel
Kesimpulan
X
1
Y 92 0,314
0,133 2,572
1,67 Signifikan
X
2
Y 92 0,311
0,133 4,072
1,67 Signifikan
X
3
Y 92 0,424
0,133 5,831
1,67 Signifikan
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hubungan Antara Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Dari hasil analisis, diketahui bahwa hipotesis pertama yang menyatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi
belajar dan prestasi belajar siswa dapat diterima. Pernyataan ini berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi product moment, diketahui bahwa r
hitung
sebesar 0,314 termasuk dalam kategori rendah, dan koefisien korelasi hitung menunjukkan bahwa t
hitung
yaitu sebesar 2,572 lebih besar dari pada t
tabel
yaitu sebesar 1,67 lihat lampiran 9. Ini berarti bahwa semakin tinggi
motivasi belajar siswa semakin tinggi pula prestasi belajar siswa, namun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
sebaliknya semakin rendah motivasi belajar siswa semakin rendah pula
prestasi belajar siswa.
Analisis deskripsi data menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar memiliki nilai rata-rata berada pada rentang 57 – 64 dan termasuk dalam
kategori tinggi. Variabel motivasi belajar memberikan sumbangan efektif sebesar 4,254 .
Berdasarkan sumbangan efektif yang diberikan maka sangat baik jika motivasi belajar siswa yang berlangsung saat ini ditingkatkan dari
kategori tinggi menjadi sangat tinggi. Jika motivasi belajar ditingkatkan maka prestasi belajar siswa juga akan meningkat. Motivasi belajar siswa
dapat ditingkatkan dengan cara menciptakan lingkungan sekolah maupun lingkungan di luar sekolah terutama keluarga yang mendukung untuk proses
belajar. Lingkungan sekolah seperti para guru, para staf adaministrasi dan teman serta lingkungan di luar sekolah terutama keluarga adalah orang tua,
dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Guru waktu mengajar misalnya, dengan menyiapkan suasana kelas yang baik dan menyenangkan,
seperti sikap ramah tamah, tidak mudah marah, senang membantu jika mengalami kesulitan dalam belajar, tidak suka mencela anak, dan
sebagainya. Semuanya itu menyebabkan para siswa merasa senang mengikuti pelajaran dari guru-gurunya, yang memungkinkan siswa untuk
belajar lebih giat dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan. Salah satu cara dari orang tua memotivasi anak-anak untuk giat dan rajin belajar
dirumah misalnya, untuk mendorong kegiatan belajar guna menempuh ujian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
maka diberikan janji jika mendapat nilai teringgi akan diberi hadiah buku. Dengan demikian mereka terpacu untuk rajin belajar, karena ingin
mendapatkan hadiahnya. Selain itu perlu adanya dorongan dari dalam diri siswa sendiri untuk melakukan kegiatan belajar, misalnya dorongan
mencapai pestasi dan dorongan memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk masa depan, dimana memberi pengaruh lebih kuat dan relatif lebih langgeng
dibandingkan hadiah atau dorongan keharusan dari orang tua dan guru.
2. Hubungan Antara Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar