71
maka diberikan janji jika mendapat nilai teringgi akan diberi hadiah buku. Dengan demikian mereka terpacu untuk rajin belajar, karena ingin
mendapatkan hadiahnya. Selain itu perlu adanya dorongan dari dalam diri siswa sendiri untuk melakukan kegiatan belajar, misalnya dorongan
mencapai pestasi dan dorongan memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk masa depan, dimana memberi pengaruh lebih kuat dan relatif lebih langgeng
dibandingkan hadiah atau dorongan keharusan dari orang tua dan guru.
2. Hubungan Antara Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Dari hasil analisis, diketahui bahwa hipotesis kedua yang menyatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara disiplin
belajar dengann prestasi belajar siswa dapat diterima. Pernyataan ini berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi product moment, diketahui
bahwa r
hitung
sebesar 0,311 termasuk dalam kategori rendah, dan koefisien korelasi hitung menunjukkan bahwa t
hitung
yaitu sebesar 4,072 lebih besar dari pada t
tabel
yaitu sebesar 1,67 lihat lampiran 9. Ini berarti bahwa
semakin tinggi disiplin belajar siswa semakin tinggi pula prestasi belajar siswa, namun sebaliknya semakin rendah disiplin belajar siswa semakin
rendah pula prestasi belajar siswa. Analisis deskripsi data menunjukkan bahwa variabel disiplin belajar
memiliki nilai rata-rata pada rentang 42 - 47 dan termasuk dalam kategori tinggi. Variabel disiplin belajar memberikan sumbangan efektif sebesar
15,868 . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Berdasarkan sumbangan efektif yang diberikan maka sangat baik jika disiplin belajar yang berlangsung saat ini ditingkatkan dari kategori tinggi
menjadi kategori sangat tinggi. Disiplin belajar siswa dapat ditingkatkan dengan cara pihak sekolah membuat aturan-aturan yang harus ditaati,
khususnya oleh siswa dan warga sekolah lainnya termasuk guru, karyawan dan kepala sekolah. Aturan tersebut dapat meliputi tata tertib masuk dan
pulang sekolah, kehadiran di sekolah dan di kelas serta mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung. Dengan meningkatnya disiplin siswa, diharapkan
dapat meningkatkan efektifitas jam belajar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan meningkatkan iklim belajar yang lebih kondusif untuk
mencapai hasil belajar yang lebih baik.
3. Hubungan Antara Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar
Dari hasil analisis, diketahui bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara perhatian
orang tua dengan prestasi belajar siswa dapat diterima. Pernyataan ini berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi product moment, diketahui
bahwa r
hitung
sebesar 0,424 termasuk dalam kategori cukup, dan koefisien korelasi hitung menunjukkan bahwa t
hitung
yaitu sebesar 5,831 lebih besar dari pada t
tabel
yaitu sebesar 1,67 lihat lampiran 9. Ini berarti bahwa
semakin tinggi perhatian orang tua semakin tinggi pula prestasi belajar siswa, namun sebaliknya semakin rendah perhatian orang tua semakin
rendah pula prestasi belajar siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Analisis deskripsi data menunjukkan bahwa variabel perhatian orang tua memiliki nilai rata-rata pada rentang 42 – 47 dan termasuk dalam
kategori tinggi. Variabel perhatian orang tua memberikan sumbangan efektif sebesar 18,009 .
Berdasarkan sumbangan efektif yang diberikan maka sangat baik jika perhatian orang tua yang berlangsung saat ini ditingkatkan dari kategori
tinggi menjadi kategori sangat tinggi. Jika pehatian orang tua ditingkatkan maka prestasi belajar siswa juga akan meningkat. Hal ini memberi masukan
bahwa pentingnya perhatian orang tua bagi anak dalam proses belajar di rumah untuk mendukung prestasi belajar. Oleh karena itu orang tua
hendaknya memberikan dorongan, bimbingan, pengawasan, memberi perhatian dalam hal sarana belajar, menciptakan suasana belajar di rumah
yang mendukung anak untuk belajar, sehingga termotivasi untuk belajar dan hasil belajar dapat dicapai dengan baik.
4. Hubungan Antara Motivasi Belajar, Disiplin Belajar Dan Perhatian