Sumber Data Metode Pengumpulan Data

commit to user sebelumnya Latipun, 2004. Nama purposive sampling ini menunjukkan bahwa teknik ini digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan direktorat logistik, karena didasarkan pada hasil interview dan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti memiliki ciri atau sifat yang sesuai dengan variabel yang hendak diteliti. Direktorat logistik memiliki kecenderungan tingkat burnout yang lebih daripada direktorat lainnya dan hampir seluruh direktorat akan selalu berhubungan langsung dengan direktorat logistik. Arikunto 1998, mengatakan jika subjek lebih dari 100 maka bisa diambil sampel antara 10-11 atau 20-21 dari jumlah populasi. Dengan demikian jumlah minimal karyawan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 20 karyawan dari 11 jumlah populasi karyawan di direktorat logistik.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dan dikumpulkan dari sumber pertama organisasi. Data penelitian ini diperoleh langsung dari karyawan direktorat logistik. Data tersebut berupa respon atau tanggapan dari pernyataan yang diajukan peneliti dalam skala sikap dengan model skala Likert untuk mengungkap, burnout karyawan, motivasi intrinsik, dan persepsi budaya organisasi. commit to user

2. Metode Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data di lapangan dalam penelitian ini adalah skala sikap dengan model Skala Likert untuk mengungkap motivasi intrinsik, burnout karyawan, dan persepsi budaya organisasi. a. Skala Burnout Skala burnout disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek yang telah dikemukakan oleh Maslach. Adapun aspek-aspek burnout yang terdiri dari tiga bagian yaitu: 1 Emotional exhaustion adalah suatu dimensi dari kondisi burnout yang berwujud perasaan dan energi terdalam sebagai hasil dari excessive psychoemotional demands yang ditandai dengan hilangnya perasaan dan perhatian, kepercayaan, minat dan semangat. 2 Depersonalization merupakan tendensi kemanusiaan terhadap sesama yang merupakan pengembangan sikap sinis mengenai karir dan kinerja diri sendiri. Sikap ini ditunjukkan melalui perilaku yang tidak acuh, bersikap sinis, tidak berperasaan dan tidak memperhatikan kepentingan orang lain. 3 Reduced personal accomplishment merupakan atribut dari tidak adanya aktualisasi diri, rendahnya motivasi kerja dan penurunan rasa percaya diri. Seringkali kondisi ini mengacu pada kecenderungan individu untuk mengevaluasi diri secara negatif sehubungan dengan prestasi yang dicapainya. Individu tidak akan commit to user merasa puas dengan hasil karyanya sendiri, merasa tidak pernah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri, maupun orang lain. Jumlah aitem dalam skala ini sebanyak 28 butir, yang terdiri atas 18 aitem favorable dan 10 aitem unfavorable. Distribusi aitem Skala burnout sebelum uji coba dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Blueprint Skala Burnout b. Skala Persepsi Budaya Organisasi Skala Persepsi Budaya Organisasi disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan gabungan dari aspek-aspek persepsi dan indikator budaya organisasi. Adapun aspek-aspek persepsi dikemukan oleh Sobur 2003 dan Allport Marat, 1991 yaitu aspek kognitif, afektif dan konatif, sedangkan indikator budaya organisasi menurut Robbins, 1991, meliputi: 1 Insiatif Individu, ialah bagaimana seorang karyawan dapat bertanggung jawab atas kebebasan dalam melakukan pekerjaan. 2 Risk Tolerance, dimana karyawan dapat melakukan inovasi-inovasi dalam mengerjakan pekerjaannya. No Aspek Indikator Favorable Unfavo rable Total 1. Emotional exhaustion Tidak adanya semangat dalam bekerja 1,7,11,12, 17,18 8,22,27 9 2. Depersonalization Acuh tak acuh dengan kondisi lingkungan kerjanya 2,3,4,9,15 14,23,2 5,28 9 3. Reduced personal accomplishment Penurunan rasa percaya diri karyawan 5,6,10,13, 16,19,20 21,24,2 6 10 Total 18 10 28 commit to user 3 Direction, dengan memiliki tujuan-tujuan yang akan dicapainya. 4 Integration, dimana karyawan dapat bekerja sama dengan semua pihak yang terkait dalam melakukan pekerjaannya. 5 Management support, dimana ia dapat melakukan komunikasi dengan baik terhadap atasan, bawahan, ataupun rekan kerjanya dengan baik sehingga tercipta lingkungan kerja yang kondusif. 6 Control, karyawan dapat melakukan pengawasan dan mawas diri atas pekerjaan ataupun tugas yang sudah menjadi kewajibannya. 7 Identity, di dalam organisasi tersebut dapat menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga memiliki nilai atau ciri dari organisasi itu sendiri. 8 Reward System, adanya timbal balik atau hasil yang didapatkan karyawan atas pekerjaannya selama ini. 9 Conflict Tolerance, kondisi karyawan yang dapat bersikap kritis atas permasalahan-permasalahan terjadi di dalam organisasi. 10 Communication Patterns, dimana ia dapat bersikap menghormati ` atasan ketika berbicara dan menyampaikan pendapatnya. Jumlah aitem dalam skala ini sebanyak 60 butir, yang terdiri atas 20 aitem afektif, 20 aitem kognitif, dan 20 aitem konatif. Distribusi aitem Skala Persepsi Budaya Organisasi sebelum uji coba dapat dilihat pada Tabel 2. commit to user Tabel 2 Blueprint Skala Persepsi Budaya Organisasi No Aspek Indikator Aspek Total Afektif Kognitif Konatif 1 Inisiatif individu Memiliki kemandirian dan tanggung jawab dalam bekerja 1, 4 8, 12 3,6 6 2 Risk tolerance Melakukan inovasi- inovasi baru dan penanganannya 2, 5 7, 9 10, 11 6 3 Direction Adanya tujuan bekerja 13, 17 15, 19 20, 24 6 4 Integration Mampu beradaptasi dengan baik dan cepat 14, 18 16, 21 22, 27 6 5 Management support Kemampuan berkomunikasi yang baik menciptakan hubungan yang baik pula 23, 25 26, 28 29, 31 6 6 Control Melakukan pengawasan secara individu ataupun kelompok atas pekerjaannya masing-masing 30, 33 32, 35 34, 38 6 7 Identity Keterikatan yang erat antara karyawan dengan organisasi 37, 39 36, 40 43, 45 6 8 Reward system Hasil yang didapatkan sesuai dengan beban kerja yang dikerjakannya 41, 44 42, 47 46, 48 6 9 Conflict tolerance Sikap saling menghormati dan mendengarkan satu sama lain selalu dikembangankan 49, 51 50, 55 52, 54 6 10 Communication patterns Menghargai dan menghormati kedudukannya di dalam organisasi 53, 57 56, 59 58, 60 6 Total 20 20 20 60 commit to user c. Skala Motivasi Intrinsik Skala Motivasi Intrinsik yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek yang diungkapkan oleh Thomas, 2000 yang meliputi : 1 Pilihan Merupakan peluang untuk mampu menyeleksi kegiatan-kegiatan atau tugas yang masuk akal dan melaksanakannya dengan cara yang memadai seperti wewenang, keamanan, adanya tujuan yang jelas, dan informasi. 2 Kompetensi Ialah suatu pencapaian yang dirasakan saat melakukan kegiatan pilihan dengan cara yang amat terampil seperti pengetahuan-pengetahuan, umpan balik, dan pembekalan keterampilan. 3 Penuh Arti Memiliki tujuan sebagai peluang untuk mengejar sasaran tugas yang bermulai dan sasaran yang terjadi dalam skema yang lebih besar misalnya pengenalan keinginan dan visi yang membangkitkan. 4 Kemajuan Ini adalah perasaan yang membuat langkah maju dan berarti dalam mencapai sasaran tugas, seperti iklim kolaboratif dan pengukuran kemajuan. Jumlah aitem dalam skala ini sebanyak 36 butir, yang Motivasi Intrinsik terdiri atas 18 aitem favorable dan 18 aitem unfavorable. Distribusi aitem Skala Motivasi Intrinsik sebelum uji coba dapat dilihat pada Tabel 3. commit to user Tabel 3 Blueprint Skala Motivasi Intrinsik No Aspek Indikator Favourable Unfavourable Jumlah 1. Pilihan Memiliki tujuan dan informasi yang jelas 5, 28, 29 30, 36 5 Adanya wewenang karyawan, jaminan keamanan dan kesehatan dalam bekerja 17, 19 31,33 4 2 Kompetensi Memiliki ketrampilan dan latar pendidikan yang sesuai 2, 32, 35 3, 20 5 Adanya umpan balik yang sesuai atas pekerjaan yang dilakukan 7, 16 8, 18 4 3. Penuh Arti Memiliki target atau sasaran dalam bekerja 4, 11, 12 6, 23 5 Memiliki kesamaan visi dan misi dalam bekerja 10, 14 21, 24 4 4. Kemajuan Memiliki sifat mau bekerja sama dan mudah beradaptasi dengan lingkungan kerjanya 9, 13, 22 15, 26 5 Adanya keinginan selalu mengembangkan diri 1, 25 27, 34 4 Total 20 16 36 commit to user Skala burnout adalah Model Likert yaitu merupakan metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai skalanya yang telah dimodifikasi menjadi empat kategori jawaban yaitu Selalu SL, Sering SR, Kadang-kadang KD, dan Tidak Pernah TP. Skala burnout dalam penelitian ini mengandung aitem favorable mendukung dan unfavorable tidak mendukung. Pemberian skor untuk aitem favorable bergerak dari empat sampai satu untuk SL, SR, KD dan TP, sedangkan skor untuk aitem unfavorable bergerak dari satu sampai empat untuk SL, SR, KD dan TP. Model skala yang digunakan pada Skala motivasi intrinsik dan Skala persepsi budaya organisasi adalah model Likert yang telah dimodifikasi menjadi empat kategori jawaban yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Menurut Azwar 2008 penentuan skor yang bergerak dari 1 sampai 5 akan menghasilkan rentang skala yang kurang lazim dalam sudut pandangan pengukuran dan akan menyulitkan untuk proses pengukuran selanjutnya. Alternatif jawaban “Ragu-ragu” tidak dipergunakan untuk menghindari jawaban netral dari respons subjek penelitian. Peneliti menggunakan model skala Likert yang dimodifikasi yaitu dengan menghilangkan pilihan jawaban ragu-ragu dan pilihan jawaban yang digunakan berjumlah genap. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari jawaban subjek yang mengelompok di tengah, sehingga subjek akan memilih jawaban yang lebih pasti mengarah pada pilihan sesuai atau tidak sesuai dengan kondisi subjek Azwar, 2008. commit to user

E. Metode Analisis Data