Mean Empirik ME dan Mean Hipotetik MH

commit to user 100 dengan burnout. Jika motivasi intrinsik semakin meningkat hasil burnout tinggi, dan ini mengartikan adanya hubungan yang positif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 19 di bawah ini. Tabel 19 Uji Korelasi burnout motivasi intrinsik burnout Pearson Correlation 1 ,873 Sig. 2-tailed . ,000 N 30 30 motivasi intrinsik Pearson Correlation ,873 1 Sig. 2-tailed ,000 . N 30 30

3. Mean Empirik ME dan Mean Hipotetik MH

Berikut ini akan disajikan deskripsi data penelitian dan subjek penelitian. Deskripsi data penelitian disajikan sebagai gambaran umum tentang data penelitian yang lengkap dalam tabel 20. Tabel 20 Deskripsi Data Penelitian Alat Ukur Jumlah Subjek Data Hipotetik M SD Data Empiris M SD Skor min Skor maks Skor min Skor maks Persepsi Budaya Organisasi 30 46 184 115 23 76 180 126.2 25.71 Motivasi Intrinsik 30 25 100 62.5 12.5 50 108 77.43 13.40 Burnout 30 19 76 47.5 9.5 20 56 37, 33 9, 78 Keterangan Jml : Jumlah M : Rerata Min : Minimal SD : Standar Deviasi Maks: Maksimal commit to user 101 a. Skala Persepsi Budaya Organisasi Skala Persepsi Budaya Organisasi akan dikategorikan untuk mengetahui tinggi rendahnya nilai subjek. Kategorisasi yang dilakukan adalah dengan mengasumsikan bahwa skor populasi subjek terdistribusi secara normal, sehingga skor hipotetik didistribusikan menurut model normal Azwar, 2008. Skor minimal yang diperoleh subjek adalah 46 X 1 = 46 dan skor maksimal yang dapat diperoleh subjek adalah 46 X 4 = 184, maka jarak sebarannya adalah 184 - 46 = 138 dan setiap satuan deviasi standarnya bernilai 1386 = 23, sedangkan rerata hipotetiknya adalah 46 X 2,5 = 115. Apabila subjek digolongkan dalam 5 kategorisasi, maka akan didapat kategorisasi serta distribusi skor subjek seperti pada tabel 21. Tabel 21 Kriteria Kategori Skala Persepsi Budaya Organisasi dan distribusi skor subjek Standart Deviasi Skor Kategorisasi Subjek Rerata Empirik Frek ΣN Presentase MH-3s ≤ X MH-1,8s 46 ≤ X 85,1 Sangat rendah 3 10 MH-1,8s ≤ X MH-0,6s 85, 1 ≤ X 101,2 Rendah 2 6,66 MH- 0,6s ≤ X MH+0,6s 101,2 ≤ X 128,8 Sedang 11 36,66 126,2 MH+ 0,6s ≤ X MH+1,8s 128,8 ≤ X 144,9 Tinggi 7 23,33 MH+1,8s ≤ X MH+3s 144,9 ≤ X 184 Sangat tinggi 7 23,33 Jumlah 30 100 Dari kategori Skala Persepsi Budaya Organisasi seperti terlihat pada tabel, dapat dilihat bahwa subjek secara umum memiliki tingkat persepsi budaya organisasi yang sedang. commit to user 102 b. Skala Motivasi Intrinsik Skala Motivasi Intrinsik akan dikategorikan untuk mengetahui tinggi rendahnya nilai subjek. Kategorisasi yang dilakukan adalah dengan mengasumsikan bahwa skor populasi subjek terdistribusi secara normal, sehingga skor hipotetik didistribusikan menurut model normal Azwar, 2008. Skor minimal yang diperoleh subjek adalah 25X 1 = 25 dan skor maksimal yang dapat diperoleh subjek adalah 25 X 4 = 100. Maka jarak sebarannya adalah 100 - 25 = 75 dan setiap satuan deviasi standarnya bernilai 756 = 12,5 sedangkan rerata hipotetiknya adalah 25 x 2,5 = 62, 5. Apabila subjek digolongkan dalam 5 kategorisasi, maka akan didapat kategorisasi serta distribusi skor subjek seperti pada tabel 22. Tabel 22 Kriteria Kategori Skala Motivasi Intrinsik dan distribusi skor subjek Standart Deviasi Skor Kategorisasi Subjek Rerata Empirik Frek ΣN Presentase MH-3s ≤ X MH-1,8s 25 ≤ X 40 Sangat rendah - - MH-1,8s ≤ X MH-0,6s 40 ≤ X 55 Rendah 2 6,66 MH- 0,6s ≤ X MH+0,6s 55 ≤ X 70 Sedang 6 20 MH+ 0,6s ≤ X MH+1,8s 70 ≤ X 85 Tinggi 14 46,66 77,43 MH+1,8s ≤ X MH+3s 85 ≤ X 100 Sangat tinggi 8 26,67 Jumlah 30 100 Dari kategori Skala Motivasi Intrinsik seperti terlihat pada tabel, dapat dilihat bahwa subjek secara umum memiliki tingkat motivasi intrinsik yang tinggi. commit to user 103 c. Skala Burnout Skala Burnout dikategorikan untuk mengetahui tinggi rendahnya nilai subjek. Kategorisasi yang dilakukan adalah dengan mengasumsikan bahwa skor populasi subjek terdistribusi secara normal, sehingga skor teoritis didistribusi menurut model normal Azwar, 2008. Skor minimal yang diperoleh subjek adalah 19 X 1 = 19 dan skor maksimal yang dapat diperoleh subjek adalah 19 X 4 = 76 maka jarak sebarannya adalah 76 - 19 = 57 dan setiap satuan deviasi standarnya bernilai 576 = 9,5 sedangkan rerata hipotetiknya adalah 19 X 2,5 = 47,5. Apabila subjek digolongkan dalam 5 kategorisasi, maka didapat kategorisasi serta distribusi skor subjek seperti pada tabel 23. Tabel 23 Kriteria kategori Skala Burnout dan distribusi skor subjek Standart Deviasi Skor Kategorisasi Subjek Rerata Empirik Frek ΣN Presentase MH-3s ≤ X MH-1,8s 19 ≤ X 30,4 Sangat rendah 8 26, 67 MH-1,8s ≤ X MH-0,6s 30,4 ≤ X 41,8 Rendah 7 23, 33 MH- 0,6s ≤ X MH+0,6s 41,8 ≤ X 53,2 Sedang 13 43, 33 37, 33 MH+ 0,6s ≤ X MH+1,8s 53,2 ≤ X 64,6 Tinggi 2 6, 66 MH+1,8s ≤ X MH+3s 64,6 ≤ X 76 Sangat tinggi - - Jumlah 30 100 Dari kategori Skala Burnout seperti terlihat pada tabel, dapat dilihat bahwa subjek secara umum memiliki tingkat burnout yang sedang. commit to user 104

4. Sumbangan relatif dan sumbangan efektif