commit to user
dalam budaya organisasi terdapat indikator-indikator seperti, insiatif individu, risk tolerance
, direction, integration, management support, control, identity, reward system, conflict tolerance
, dan communication pattrens. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek berarti semakin positif persepsi terhadap budaya organisasinya,
demikian juga sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh subjek berarti semakin negatif persepsi terhadap budaya organisasinya.
3. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah kemampuan dan dorongan dari dalam diri seseorang yang memiliki kekuatan besar untuk menentukan pilihannya ketika
menyeleksi pekerjaannya; mengembangkan kompetensi dalam pekerjaan yang ditekuninya; memiliki arti yang seutuhnya dalam pekerjaannya; dan untuk
kemajuan pekerjaan saat ini agar dapat mencapai sasaran. Skala motivasi intrinsik yang disusun berdasarkan aspek-aspek motivasi intrinsik yang dikemukakan
Thomas 2000, meliputi: pilihan, kompetensi, penuh arti, dan kemajuan. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek berarti semakin tinggi tingkat motivasi
intrinsiknya, demikian juga sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh subjek berarti semakin rendah motivasi intrinsik yang dimilikinya.
C. Populasi, Sampel, dan Sampling
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan individu atau objek yang diteliti dan memiliki bebrapa karakteristik yang sama. Karakteristik dapat berupa usia, jenis
commit to user
kelamin, tingkat pendidikan, wilayah tempat pedidikan, dan seterusnya. Subjek yang diteliti dapat merupakan sekelompok penduduk di suatu desa, sekolah,
kantor, atau yang menempati wilayah tertentu Latipun, 2004. Selanjutnya, Latipun 2004, mengatakan populasi seringkali memiliki
variasi atau sebaran yang sangat luas. Homogenitas populasi sangat berguna bagi kemudahan dalam pengambilan sampel. Homogenitas subjek penelitian dapat
dicapai dengan membatasi ciri-ciri populasinya, yang diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Aspek tempat atau geografis, merupakan wilayah atau tempat subjek penelitian dan tempat tinggal.
b. Aspek subjek sendiri seperti jenis kelamin, umur, rasial, pendidikan, kepribadian, dan intelegensi.
c. Aspek sosial, yang mencakup kelas sosial, keluarga dan lingkungan sosialnya.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan direktorat logistik PT. Krakatau Steel. Direktorat logistik ini dipilih berdasarkan hasil interview yang
memiliki kecenderungan tingkat burnout lebih tinggi dibandingkan direktorat lainnya. Jumlah seluruh karyawan direktorat logistik yang ada di PT. Krakatau
Steel ini adalah 167 karyawan.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi Latipun, 2004. Subjek penelitian yang menjadi sampel seharusnya represntatif populasinya. Jadi, tidak seluruh
commit to user
subjek pada populasi diteliti semua, cukup diwakili oleh sebagian subjek. Karena itu, syarat dalam pengambilan sampel ini adalah sampel yang representatif
populasinya. Pemilihan sampel secara tepat akan meningkatkan representasi
populasinya. Penetapan sampel secara representatif harus dilakukan mengikuti prosedur yang dapat diterima secara metodologis. Sampel pada penelitian ini
ditentukan dengan cara purposive sample. Purposive sample, dimana pemilihan subyek didasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang
mempunyai hubungan yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Latipun, 2004. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah karyawan direktorat logistik, karena didasarkan pada hasil interview
dan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti memiliki ciri atau sifat yang sesuai dengan variabel yang hendak diteliti. Arikunto 1998, mengatakan
jika subjek lebih dari 100 maka bisa diambil sampel antara 10-11 atau 20-21 dari jumlah populasi. Dengan jumlah karyawan direktorat logistik 167 karyawan,
maka 11 dari jumlah populasi karyawan direktorat logistik yaitu 20 karyawan sudah memenuhi syarat minimal jumlah untuk dilakukannya penelitian.
3. Teknik Sampling