Persiapan Penelitian Persiapan Penelitian

commit to user 77 berkesinambungan menjadi perusahaan terkemuka di dunia an integrated steel company with competitive edges to grow continuously toward a leading global enterprise . Sedangkan misi yang dimiliki PT. Krakatau Steel adalah menyediakan produk baja bermutu dan jasa terkait bagi kemakmuran bangsa providing the best- quality steel products and related services for the prosperity of the nation . Berdasarkan hasil survey awal tersebut, peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian di PT. Krakatau Steel. Pemilihan perusahaan tersebut sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut : a. Penelitian mengenai ”Burnout Pada Karyawan ditinjau dari Persepsi Budaya Organisasi dan Motivasi Intrinsik” belum pernah dilakukan. b. Jumlah karyawan memenuhi syarat untuk penelitian. c. Adanya ijin yang diperoleh untuk mengadakan penelitian di perusahaan tersebut.

2. Persiapan Penelitian

Persiapan penelitian perlu dilakukan agar penelitian berjalan lancar dan terarah. Hal-hal yang dipersiapkan adalah berkaitan dengan perijinan dan penyusunan alat ukur yang digunakan dalam penelitian. a. Persiapan Administrasi Persiapan administrasi penelitian meliputi segala urusan perijinan yang diajukan pada pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan penelitian. Permohonan ijin tersebut meliputi tahap-tahap sebagai berikut: commit to user 78 1 Peneliti meminta surat pengantar dari Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang ditujukan kepada Manager Human Capital Training and Education Centre untuk memberikan surat pengantar penelitian dengan nomor 768H 27.1.17.3TU2010 agar bisa melakukan penelitian di PT. Krakatau Steel Cilegon. 2 Setelah mendapatkan ijin dari pihak perusahaan, peneliti baru bisa melaksanakan penelitian sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan. b. Persiapan Alat Ukur Penelitian ini menggunakan tiga buah alat ukur psikologi, yaitu Skala Burnout, Skala Persepsi Budaya Organisasi, dan Skala Motivasi Intrinsik. 1 Skala Burnout Skala burnout digunakan untuk mengungkap kelelahan yang dialami oleh karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya dengan ditandai adanya penurunan rasa keberhasilan, depersonalisasi, dan rendahnya penghargaan terhadap diri sendiri. Skala burnout disusun berdasarkan aspek-aspek yang telah dikemukakan oleh Maslach. Aspek-aspek burnout menurut Maslach 1993, terdiri dari tiga bagian yaitu emotional exhaustion adalah suatu dimensi dari kondisi burnout yang berwujud perasaan dan energi terdalam sebagai hasil dari excessive psychoemotional demands yang ditandai dengan hilangnya perasaan dan commit to user 79 perhatian, kepercayaan, minat dan semangat. Depersonalization merupakan tendensi kemanusiaan terhadap sesama yang merupakan pengembangan sikap sinis mengenai karir dan kinerja diri sendiri. Sikap ini ditunjukkan melalui perilaku yang tidak acuh, bersikap sinis, tidak berperasaan dan tidak memperhatikan kepentingan orang lain. Aspek yang terakhir adalah reduced personal accomplishment merupakan atribut dari tidak adanya aktualisasi diri, rendahnya motivasi kerja dan penurunan rasa percaya diri. Seringkali kondisi ini mengacu pada kecenderungan individu untuk mengevaluasi diri secara negatif sehubungan dengan prestasi yang dicapainya. Individu tidak akan merasa puas dengan hasil karyanya sendiri, merasa tidak pernah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri, maupun orang lain. Skala burnout ini berjumlah 28 butir, yang terdiri atas 9 butir untuk setiap aspeknya. Distribusi skala burnout sebelum uji coba dapat dilihat pada tabel 4 berikut. Tabel 4 Distribusi Skala Burnout Sebelum Uji Coba No Aspek Indikator Favorable Unfavo rable Total 1. Emotional exhaustion Tidak adanya semangat dalam bekerja 1,7,11,12, 17,18 8,22,27 9 2. Depersonalization Acuh tak acuh dengan kondisi lingkungan kerjanya 2,3,4,9,15 14,23,2 5,28 9 3. Reduced personal accomplishment Penurunan rasa percaya diri karyawan 5,6,10,13, 16,19,20 21,24,2 6 10 Total 18 10 28 commit to user 80 2 Skala Persepsi Budaya Organisasi Skala persepsi budaya organisasi digunakan untuk mengungkap persepsi karyawan atas budaya organisasi di dalam perusahaannya. Skala persepsi budaya organisasi ini disusun berdasarkan gabungan dari aspek-aspek persepsi dan indikator budaya organisasi. Adapun aspek-aspek persepsi dikemukan oleh Sobur 2003 dan Allport Marat, 1991 yaitu aspek kognitif, afektif dan konatif, sedangkan indikator budaya organisasi menurut Robbins, 1991, meliputi, insiatif individu dalam bekerja, risk tolerance, direction, integration , management support, control, identity, reward system, conflict tolerance , dan adanya communication patterns. Skala persepsi budaya organisasi ini berjumlah 60 butir, yang terdiri atas 20 butir untuk tiap aspeknya. Distribusi skala persepsi budaya organisasi sebelum uji coba dapat dilihat pada tabel 5 berikut. commit to user 81 Tabel 5 Distribusi Skala Persepsi Budaya Organisasi Sebelum Uji Coba No Aspek Indikator Aspek Total Afektif Kognitif Konatif 1 Inisiatif individu Memiliki kemandirian dan tanggung jawab dalam bekerja 1, 4 8, 12 3,6 6 2 Risk tolerance Melakukan inovasi- inovasi baru dan penanganannya 2, 5 7, 9 10, 11 6 3 Direction Adanya tujuan bekerja 13, 17 15, 19 20, 24 6 4 Integration Mampu beradaptasi dengan baik dan cepat 14, 18 16, 21 22, 27 6 5 Management support Kemampuan berkomunikasi yang baik menciptakan hubungan yang baik pula 23, 25 26, 28 29, 31 6 6 Control Melakukan pengawasan secara individu ataupun kelompok atas pekerjaannya masing- masing 30, 33 32, 35 34, 38 6 7 Identity Keterikatan yang erat antara karyawan dengan organisasi 37, 39 36, 40 43, 45 6 8 Reward system Hasil yang didapatkan sesuai dengan beban kerja yang dikerjakannya 41, 44 42, 47 46, 48 6 9 Conflict tolerance Sikap saling menghormati dan mendengarkan satu sama lain selalu dikembangankan 49, 51 50, 55 52, 54 6 10 Communication patterns Menghargai dan menghormati kedudukannya di dalam organisasi 53, 57 56, 59 58, 60 6 Total 20 20 20 60 commit to user 82 3 Skala Motivasi Intrinsik Skala motivasi intrinsik ini digunakan untuk mengungkap keinginan pada diri karyawan dalam bekerja. Skala motivasi intrinsik disusun berdasarkan aspek-aspek yang diungkapkan oleh Thomas, 2000 meliputi pilihan sebagai peluang dalam bekerja, kompetensi merupakan pencapaian karyawan, penuh arti, dan kemajuan dalam membuat sasaran tugas kerja. Skala motivasi intrinsik ini berjumlah 36 butir, yang terdiri atas 9 butir untuk tiap aspeknya. Distribusi skala persepsi budaya organisasi sebelum uji coba dapat dilihat pada tabel 6 berikut. commit to user 83 Tabel 6 Distribusi Skala Motivasi Intrinsik Sebelum Uji Coba No Aspek Indikator Favourable Unfavourable Jumlah 1. Pilihan Memiliki tujuan dan informasi yang jelas 5, 28, 29 30, 36 5 Adanya wewenang karyawan, jaminan keamanan dan kesehatan dalam bekerja 17, 19 31,33 4 2 Kompetensi Memiliki ketrampilan dan latar pendidikan yang sesuai 2, 32, 35 3, 20 5 Adanya umpan balik yang sesuai atas pekerjaan yang dilakukan 7, 16 8, 18 4 3. Penuh Arti Memiliki target atau sasaran dalam bekerja 4, 11, 12 6, 23 5 Memiliki kesamaan visi dan misi dalam bekerja 10, 14 21, 24 4 4. Kemajuan Memiliki sifat mau bekerja sama dan mudah beradaptasi dengan lingkungan kerjanya 9, 13, 22 15, 26 5 Adanya keinginan selalu mengembangkan diri 1, 25 27, 34 4 Total 20 16 36 commit to user 84

B. Pelaksanaan Penelitian 1. Penentuan Subjek Penelitian